Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2014/09/27

Abu Bakr RA Berjasa



Enam orang, yang ketujuh Bilal, dimerdekakan oleh Abu Bakr RA. Karena Islam:
1.     Amir bin Fuhairah RA, veteran Perang Badar dan Uhud. Wafat pada perang Biru Maunah.
2.     Ummu Syumais.
3.     Zinnirah. Ketika dimerdekakan, matanya buta. Kaum Quraisy berkata, “Yang membutakan matanya, Tuhan Lata dan Uzza!” Dia membantah, “Mereka bohong! Demi Baitullah! Lata dan Uzza tidak membahayakan dan tidak bermanfaat!.” (Mungkin beliau tidak tau bahwa bersumpah dengan selain Nama Allah, dilarang). Sontak Allah menyembuhkan 'kebutaanya'.
4.     Annahdiyah.
5.     Anak perempuan Annahdiyah. Dua budak ini, milik wanita keluarga Abdiddar. Ketika sedang diperintah menumbuk padi (gandum), oleh majikannya, Abu Bakr lewat. Majikan bersumpah, “Demi Allah aku tak akan memerdekakan kalian! Selamanya!” Abu Bakr perintah, “Merdekakan budakmu! Hai Umma fulan!” Dia membantah, “Kau saja yang memerdekakan! Karena kau yang membuat menderita!” Abu Bakr bertanya, “Saya beli berapa harganya?” Dia menjawab, “Sekian dan sekian” Abu Bakr berkata, “Harga dia sudah saya setujui, untuk dimerdekakan! Hai, kalian berdua kembalilah menumbuk! Untuk dia!” Mereka berdua menjawab, “Masyak kami sudah selesai dari perbudakan, masih disuruh kembali lagi (seperti budaknya)?” Abu Bakr berkata, “Ini kalau kalian mau.”
6.     Di wilayah kampung Bani Adi, Abu Bakr bertemu budak perempuan Muslimah, keluarga Bani Muammal, yang disiksa oleh Umar yang saat itu masih musyrik. Agar meninggalkan Islam. Ketika telah capek, Umar berkata pada Abu Bakr, “Saya jelaskan agar kau maklum. Saya berhenti menyiksa karena punggung saya capek. Namun kau berkata ‘Allah akan menindak kau, seperti ini’.” Budak dibeli untuk dimerdekakan oleh Abu Bakr RA. [1]

Ponpes Mulya Abadi Mulungan



من أعتقهم أَبُو بكر مَعَ بِلَال:
ثُمّ أَعْتَقَ مَعَهُ عَلَى الْإِسْلَامِ قَبْلَ أَنْ يُهَاجِرَ إلَى الْمَدِينَةِ سِتّ رِقَابٍ بِلَالٌ سَابِعُهُمْ عَامِرُ بْنُ فُهَيْرَةَ، شَهِدَ بَدْرًا وَأُحُدًا، وَقُتِلَ يَوْمَ بِئْرِ مَعُونَةَ شَهِيدًا، وَأُمّ شُمَيْسٍ وَزِنّيرَةُ، وَأُصِيبَ بَصَرُهَا حِينَ أَعْتَقَهَا، فَقَالَتْ قُرَيْشٌ: مَا أَذْهَبَ بصرها إِلَّا اللات وَالْعُزّى ; فَقَالَتْ كَذَبُوا - وَبَيْتِ اللهِ - مَا تضر اللات وَالْعُزّى، وَمَا تَنْفَعَانِ فَرَدّ اللهُ بَصَرَهَا وَأَعْتَقَ النّهْدِيّةَ وَبِنْتَهَا، وَكَانَتَا لِامْرَأَةِ مِنْ بَنِي عَبْدِ الدّارِ فَمَرّ بِهِمَا وَقَدْ بَعَثَتْهُمَا سَيّدَتُهُمَا بِطَحِينِ لَهَا، وَهِيَ تَقُولُ وَاَللهِ لَا أُعْتِقُكُمَا أَبَدًا، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ حِلّا يَا أُمّ فُلَانٍ فَقَالَتْ حِلّ أَنْتَ أَفْسَدْتهمَا فَأَعْتَقَهُمَا ; قَالَ فَبِكَمْ هُمَا؟ قَالَتْ بِكَذَا وَكَذَا، قَالَ قَدْ أَخَذْتهمَا وَهُمَا حُرّتَانِ أَرْجِعَا إلَيْهَا طَحِينَهَا، قَالَتَا: أوَ نَفْرُغُ مِنْهُ يَا أَبَا بَكْرٍ ثُمّ نَرُدّهُ إلَيْهَا؟ قَالَ وَذَلِكَ إنْ شِئْتُمَا وَمَرّ بِجَارِيَةِ بَنِي مُؤَمّلٍ حَيّ مِنْ بَنِي عَدِيّ بْنِ كَعْبٍ، وَكَانَتْ مُسْلِمَةً وَعُمَرُ بْنُ الْخَطّابِ يُعَذّبُهَا لِتَتْرُكَ الْإِسْلَامَ وَهُوَ يَوْمَئِذٍ مُشْرِكٌ وَهُوَ يَضْرِبُهَا، حَتّى إذَا مَلّ قَالَ إنّي أَعْتَذِرُ إلَيْك، إنّي لَمْ أَتْرُكْ إلّا مَلَالَةً فَتَقُولُ كَذَلِكَ فَعَلَ اللهُ بِك، فَابْتَاعَهَا أَبُو بكر فَأعْتقهَا..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar