Diperkirakan,
sahabat nabi SAW yang pernah bergulat melawan syaitan, Umar bin Al-Khatthab RA.
Menurut Ibnu Masud RA:
“Pria, sahabat Muhammad SAW,
bertemu jin pria, yang akan menggulat dirinya. Dia melawan hingga jin kalah.
Lalu bertanya ‘sunguh saya melihat kau, kurus, kerempeng. Dua lenganmu kecil,
bentuknya seperti dua lengan anjing. Apa bangsa kalian seperti itu? Ataukah kau ini, hanya bagian dari mereka?’.
Jin menjawab ‘tidak! Demi
Allah, saya sangat perkasa di kalangan mereka. Tapi lawanlah saya, sekali lagi!
Jika menang, kau akan saya ajar sesuatu yang bermanfaat’.
Setelah pergulatan
berlangsung, lelaki itu mengalahkan jin lagi. Dan berkata ‘cepat! Ajarkan yang
bermanfaat pada saya!’.
Jin bertanya ‘kau bisa membaca Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Chayyul-Qayyuum ({اللَّهُ لَا إِلَهَ
إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ} [البقرة: 255])?’.
Dia menjawab ‘ya!’.
Jin berkata ‘sungguh jika kau
membaca Ayat terebut, pada rumah. Maka syaitan pasti keluar, dengan
terkentut-kentut, seperti himar. Dia takkan berani masuk lagi, hingga pagi’.”
Abu
Muhammad (Addarimi) berkata, “Dhaiil artinya kecil. Syakhiil
artinya kerempeng. Dhalii’ artinya bagus (atletis) badannya. Dan
khabaj artinya kentut.”
Dalam
ta’liq muchaqqiq, dijelaskan:
“Rijal
Hadits ini tsiqat (dapat dipercaya). Tetapi Al-Chakim, Addaru Quthni,
dan Abu Chatim, menjelaskan ‘sungguh Amir Assya’bi belum pernah mendengar Ibnu
Masud RA’.” [1]
3424 - حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ الثَّقَفِيُّ، حَدَّثَنَا الشَّعْبِيُّ،
قَالَ: قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ: " لَقِيَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ
مُحَمَّدٍ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا مِنَ الْجِنِّ، فَصَارَعَهُ
فَصَرَعَهُ الْإِنْسِيُّ. فَقَالَ لَهُ الْإِنْسِيُّ: إِنِّي لَأَرَاكَ ضَئِيلًا
شَخِيتًا، كَأَنَّ ذُرَيِّعَتَيْكَ ذُرَيِّعَتَا كَلْبٍ، فَكَذَاكَ أَنْتُمْ
مَعْشَرَ الْجِنِّ، أَمْ أَنْتَ مِنْ بَيْنِهِمْ كَذَلِكَ؟ قَالَ: لَا وَاللَّهِ
إِنِّي مِنْهُمْ لَضَلِيعٌ، وَلَكِنْ عَاوِدْنِي الثَّانِيَةَ، فَإِنْ صَرَعْتَنِي
عَلَّمْتُكَ شَيْئًا يَنْفَعُكَ. فَعَاوَدَهُ فَصَرَعَهُ، قال: هَاتِ عَلِّمْنِي،
قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: تَقْرَأُ {اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّومُ} [البقرة: 255] ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَإِنَّكَ لَا تَقْرَؤُهَا
فِي بَيْتٍ إِلَّا خَرَجَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ، لَهُ خَبَجٌ كَخَبَجِ الْحِمَارِ،
ثُمَّ لَا يَدْخُلُهُ حَتَّى يُصْبِحَ " قَالَ أَبُو مُحَمَّد: "
الضَّئِيلُ: الدَّقِيقُ، وَالشَّخِيتُ: الْمَهْزُولُ، وَالضَّلِيعُ: جَيِّدُ
الْأَضْلَاعِ، وَالْخَبَجُ: الرِّيحُ "
[تعليق
المحقق] رجاله ثقات ولكن عامرا الشعبي قال الحاكم والدارقطني وأبو حاتم: " لم
يسمع من ابن مسعود
Tidak ada komentar:
Posting Komentar