Siapa ingin memiliki suara maha indah yang akan menakjubkan semua
makhluq? Bacalah Al-Qur’an berkali-kali dengan niat agar diridhoi oleh Allah.
Dan berdoalah agar dimasukkan ke dalam surga. Jika telah masuk surga nanti, kau
akan diperintah membaca Al-Qur’an yang biasa kau baca. Tentu saja suaramu di
sana nanti, jauh lebih indah daripada suara musik. Karena sebagai pahala membaca Firman Allah. [1]
Saat ini suaramu tidak dibuat seindah yang kau bayangkan, karena
dikhawatirkan orang-orang yang mendengar, akan meremehkan bahkan membenci suara lainnya. Seperti Nabi Musa AS, yang pernah berdialog panjang lebar dengan
Allah. Karena Suara Allah Maha Indah melampaui yang dibayangkan, setelah itu
Musa AS meremehkan bahkan benci pada suara seindah apapun. Karena semua suara
menjadi jelek, setelah itu. Karena terlanjur menikmati Indahnya Firman Allah.
Menurut Abdul-Aziz bin Umair:
“Ketika Allah
berdialog dengan Musa AS; Musa berdoa, ‘ya Allah Syaitan laknat’ membisikkan
godaan ‘yang berdialog dengan saya bukan Kau’.
Allah berfirman
‘hai Musa! Angkatlah pandanganmu!’.
Setelah menengadah
keatas, Musa AS terkejut, karena melihat langit tersingkap hingga Arasy Allah tampak. Malaikat berjumlah sangat banyak, berdiri di sana. Setelah mendengar
Firman Allah, Musa AS muak jika mendengar suara manusia (dan lainnya).” [2]
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
2914 - حَدَّثَنَا
مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الحَفَرِيُّ، وَأَبُو
نُعَيْمٍ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ، عَنْ زِرٍّ، عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: " يُقَالُ - يَعْنِي لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ -: اقْرَأْ وَارْتَقِ
وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ
آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا ": «هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ» [ص:178]
حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، عَنْ
سُفْيَانَ، عَنْ عَاصِمٍ، بِهَذَا الإِسْنَادِ نَحْوَهُ
__________
[حكم
الألباني] : حسن صحيح
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ , ثنا إِبْرَاهِيمُ , ثنا أَحْمَدُ حَدَّثَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ
عُمَيْرٍ قَالَ: " لَمَّا كَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ قَالَ:
يَا رَبِّ إِنَّ اللَّعِينَ يُوَسْوِسُ إِلَيَّ أَنَّ الَّذِي يُكَلِّمَنِي
غَيْرُكَ , قَالَ: فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ: يَا مُوسَى ارْفَعْ رَأْسَكَ ,
فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَإِذَا بِالسَّمَاءِ قَدْ كُشِطَتْ وَإِذَا بِالْعَرْشِ
بَارِزٌ وَإِذَا الْمَلَائِكَةُ قِيَامٌ فِي الْهَوَاءِ قَالَ عَبْدُ الْعَزِيزِ:
فَلَمَّا سَمِعَ مُوسَى كَلَامَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مَقَتَ كَلَامَ
الْآدَمِيِّينَ ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar