Kafilah Abu Sufyan yang pulang dari Syam berjumlah sekitar 30 hingga 70 orang. Di antara mereka yang terpenting, Makhramah bin Naufal Azzuhri dan Amer bin Al-Ash.
Ketika mendengar berita ‘mereka akan segera lewat’,
Rasulullah SAW menggerakkan kaum Muslimiin, “Ini kafilah Quraisy yang membawa
harta banyak, hadanglah! Semoga harta itu diberikan oleh Allah pada kalian!.”
Sontak mereka bergerak, menghadang mereka. Mereka tidak menyangka bahwa akan terjadi ‘Perangan’ akbar.
Abu Sufyan tahu bahwa nabi SAW menghadang bersama para
sahabatnya. Maka memberi upah untuk perintah Dhamdham bin Amer Al-Ghifari, agar
pergi ke Makkah, dengan cepat. Dhamdham bergerak cepat ke Makkah.
Tiga malam sebelum Dhamdham datang ke Makkah, Atikah binti Abdil-Muthalib bermimpi yang membuat ketakutan. Dia minta agar saudaranya
bernama Abbas merahasiakan mimpi tersebut. Dia berkata, “Semalam saya bermimpi
melihat orang mengendarai unta, menuju Abthah (lembah). Lalu berteriak dengan
keras ‘keluarlah hai para penjahat! Untuk robohnya kalian, dalam tiga!’.”
Atikah melanjutkan, “Saya melihat orang-orang
berkumpul mengelilingi dia. Dengan untanya, dia bergerak untuk masuk Masjid.
Setelah untanya naik di atas Ka’bah, dia berteriak lagi seperti sebelumnya.
Setelah untanya naik gunung Abi Qubais, dia berteriak lagi. Tangannya
mengangkat batu besar, untuk dilemparkan. Ketika batu jatuh membentur jurang,
seluruh pecahannya berhamburan memasuki semua rumah di Makkah.”
Abbas keluar dari rumah untuk menemui Al-Walid bin
Utbah bin Rabiah yang telah lama menjadi sahabat karibnya. Dia menceritakan
mimpi Atikah, tetapi minta agar Al-Walid merahasiakan mimpi tersebut. Namun
Al-Walid membocorkan rahasia mimpi pada ayahnya bernama Utbah. Dalam waktu
cepat rahasia itu tersiar pada sejumlah orang.
Abu Jahal menemui Abbas, untuk berkata, “Hai Ayah
Fadhl! Kemarilah!.”
Setelah towafnya selesai, Abbas menemui Abu Jahl.
Dengan sinis, Abu Jahl berkata, “Kapan (Atikah) nabi
perempuan kalian, bercerita di kalangan kalian?.”
Dia menceritakan mimpi Atikah, lalu bertanya dengan
marah, “Apa kalian belum puas mempunyai keluarga lelaki yang menjadi nabi?
Hingga (Atikah) wanita kalian, juga menjadi nabi yang mendapatkan Wahyu melalui
mimpi? Kami akan menunggu kalian selama tiga! Jika mimpi itu benar-benar
menjadi kenyataan! Ya sudah! Namun jika mimpi itu bohong! Kami akan menulis
bahwa ‘kalian kaum Arab paling bohong’.” [1]
Bersambung ke Kisah yang lebih mengagumkan. In syaa Allah.
Bersambung ke Kisah yang lebih mengagumkan. In syaa Allah.
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
وَمَعَهَا ثَلَاثُونَ رَجُلًا أَوْ أَرْبَعُونَ،
وَقِيلَ: قَرِيبًا مِنْ سَبْعِينَ رَجُلًا مِنْ قُرَيْشٍ، مِنْهُمْ: مَخْرَمَةُ
بْنُ نَوْفَلٍ الزُّهْرِيُّ، وَعَمْرُو بْنُ الْعَاصِ، فَلَمَّا سَمِعَ بِهِمْ
رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - نَدَبَ الْمُسْلِمِينَ
إِلَيْهِمْ وَقَالَ: هَذِهِ عِيرُ قُرَيْشٍ فِيهَا أَمْوَالُهُمْ، فَاخْرُجُوا إِلَيْهَا لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يُنَفِّلَكُمُوهَا. فَانْتَدَبَ النَّاسُ،
فَخَفَّ بَعْضُهُمْ وَثَقُلَ بَعْضُهُمْ، وَذَلِكَ لِأَنَّهُمْ لَنْ يَظُنُّوا
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يَلْقَى حَرْبًا. وَكَانَ
أَبُو سُفْيَانَ قَدْ سَمِعَ أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ - يُرِيدُهُ، فَحَذَّرَ وَاسْتَأْجَرَ ضَمْضَمَ بْنَ عَمْرٍو
الْغِفَارِيَّ، فَبَعَثَهُ إِلَى مَكَّةَ يَسْتَنْفِرُ قُرَيْشًا وَيُخْبِرُهُمُ
الْخَبَرَ، فَخَرَجَ ضَمْضَمٌ إِلَى مَكَّةَ. وَكَانَتْ عَاتِكَةُ بِنْتُ عَبْدِ
الْمُطَّلِبِ قَدْ رَأَتْ قَبْلَ قُدُومِ ضَمْضَمٍ مَكَّةَ بِثَلَاثِ لَيَالٍ
رُؤْيَا أَفْزَعَتْهَا، فَقَصَّتْهَا عَلَى أَخِيهَا الْعَبَّاسِ وَاسْتَكْتَمَتْهُ
خَبَرَهَا، قَالَتْ: رَأَيْتُ رَاكِبًا عَلَى بَعِيرٍ لَهُ حَتَّى وَقَفَ
بِالْأَبْطَحِ، ثُمَّ صَرَخَ بِأَعْلَى صَوْتِهِ: أَنِ انْفِرُوا يَا آلَ غُدَرَ
لِمُصَارِعِكُمْ فِي ثَلَاثٍ! قَالَتْ: فَأَرَى النَّاسَ قَدِ اجْتَمَعُوا
إِلَيْهِ، ثُمَّ دَخَلَ الْمَسْجِدَ، فَمَثَلَ بَعِيرَهُ عَلَى الْكَعْبَةِ، ثُمَّ
صَرَخَ مِثْلَهَا، ثُمَّ مَثَلَ بَعِيرَهُ عَلَى رَأْسِ أَبِي قُبَيْسٍ فَصَرَخَ
مِثْلَهَا، ثُمَّ أَخَذَ صَخْرَةً عَظِيمَةً وَأَرْسَلَهَا، فَلَمَّا كَانَتْ
بِأَسْفَلِ الْوَادِي ارْفَضَّتْ، فَمَا بَقِيَ بَيْتٌ مِنْ مَكَّةَ إِلَّا
دَخَلَهُ فِلْقَةٌ مِنْهَا. فَخَرَجَ الْعَبَّاسُ فَلَقِيَ الْوَلِيدَ بْنَ
عُتْبَةَ بْنِ رَبِيعَةَ، وَكَانَ صَدِيقَهُ، فَذَكَرَهَا لَهُ وَاسْتَكْتَمَهُ
ذَلِكَ، فَذَكَرَهَا الْوَلِيدُ لِأَبِيهِ عُتْبَةَ، فَفَشَا الْخَبَرُ، فَلَقِيَ
أَبُو جَهْلٍ الْعَبَّاسَ فَقَالَ لَهُ: يَا أَبَا الْفَضْلِ، أَقْبِلْ إِلَيْنَا.
قَالَ: فَلَمَّا فَرَغْتُ مِنْ طَوَافِي أَقْبَلْتُ إِلَيْهِ، فَقَالَ لِي: مَتَى
حَدَّثَتْ فِيكُمْ هَذِهِ النَّبِيَّةُ؟ وَذَكَرَ رُؤْيَا عَاتِكَةَ، ثُمَّ قَالَ:
مَا رَضِيتُمْ أَنْ تَتَنَبَّأَ رِجَالُكُمْ حَتَّى تَتَنَبَّأَ نِسَاؤُكُمْ!
فَسَنَتَرَبَّصُ بِكُمْ هَذِهِ الثَّلَاثَ فَإِنْ يَكُنْ حَقًّا، وَإِلَّا
كَتَبْنَا عَلَيْكُمْ أَنَّكُمْ أَكْذَبُ أَهْلِ بَيْتٍ فِي الْعَرَبِ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar