Abu Dawud
meriwayatkan Hadits tentang binatang yang haram dimakan oleh orang ihram.
Termasuk di antaranya, burung Hajal dan Yaaqib; سنن أبي
داود (2/ 170)
1849 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ كَثِيرٍ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ كَثِيرٍ، عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ، عَنْ
إِسْحَاقَ ابْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِيهِ، وَكَانَ الْحَارِثُ،
خَلِيفَةُ عُثْمَانَ عَلَى الطَّائِفِ فَصَنَعَ لِعُثْمَانَ طَعَامًا فِيهِ مِنَ الحَجَلِ
وَالْيَعَاقِيبِ وَلَحْمِ الْوَحْشِ، قَالَ: فَبَعَثَ إِلَى عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ
فَجَاءَهُ الرَّسُولُ وَهُوَ يَخْبِطُ لِأَبَاعِرَ لَهُ فَجَاءَهُ وَهُوَ يَنْفُضُ
الْخَبَطَ عَنْ يَدِهِ، فَقَالُوا لَهُ: كُلْ، فَقَالَ: أَطْعِمُوهُ قَوْمًا حَلَالًا؛
فَأَنَا حُرُمٌ فَقَالَ: عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنْشُدُ اللَّهَ مَنْ كَانَ
هَا هُنَا مِنْ أَشْجَعَ أَتَعْلَمُونَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَهْدَى إِلَيْهِ رَجُلٌ حِمَارَ وَحْشٍ وَهُوَ مُحْرِمٌ فَأَبَى أَنْ يَأْكُلَهُ؟
"، قَالُوا: نَعَمْ
__________
[حكم الألباني]
: صحيح
Arti (selain isnad)nya:
Dari Ishaq bin Abdillah bin Al-Charits, dari
ayahnya. Dulu Al-Charits (kakek Ishaq) wakil Utsman untuk kota Thoif. Dia
mempersiapkan makanan untu Utsman. Di dalam makanan tersebut ada beberapa daging
burung Hajal, beberapa daging Yaaqib (Hajal jantan), dan
daging binatang liar.
Utsman mengirimkan makanan tersebut pada Ali RA
yang saat itu sedang memukul dedaunan untuk pakan unta-unta miliknya. Utusan datang;
Ali menghempaskan dedaunan dari tangannya.
Mereka berkata, “Makanlah!.”
Ali RA menjawab, “Berikan makanan pada kaum halal!
Sungguh kami sama ihram.” Lalu berkata, “Saya bertanya dengan sumpah
pada Allah, pada orang di sini yang dari Asyjak, ‘apakah kalian tahu
sungguh di saat Rasulallah SAW ihram, pernah diberi himar liar oleh
lelaki? Namun beliau menolak makan padanya?’.”
Mereka menjawab, “Betul.”
Albani
menghukumi Hadits di atas shachih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar