Abu Ubaidah bin Al-Jarrach RA sahabat
Rasulillah SAW, mengangkat tangan ketika berdoa: فتوح الشام
(1 / 296):
فرفع أبو عبيدة كفه إلى السماء وقال اللهم
أن أعداءك يستنصرون علينا بكثرة عددهم وتزايد مددهم فشتت كلمتهم ودمر جيوشهم وزلزل
أقدامهم وعسر ايامهم واجعل كلمتنا العليا وكلمتهم السفلى وانصرنا كنصر نبيك في يوم
الأحزاب اللهم رد كيدهم في نحرهم وانصرنا عليهم قال: وأمنت المسلمون على دعائه.
Artinya:
Maka
Abu Ubaidah mengangkat telapak tangannya ke arah langit sambil berdoa, “Ya
Allah! Sungguh musuh-musuhMu akan menyerang pada kami dengan memperbanyak
jumlah pasukan yang nantinya akan bertambah lagi. Maka rusaklah kalimat mereka
dan rusaklah pasukan mereka dan kacaukanlah tumit-tumit mereka! Persulitlah
hari-hari mereka! Jadikan kalimat kami jaya; dan kalimat mereka hina! Tolonglah
kami seperti Kau pernah menolong nabiMu di hari Perang Achzab! Ya Allah
tolaklah upaya mereka melalui leher mereka! Tolonglah kami mengalahkan mereka.”
Kaum
Muslimiin mengamini doa dia RA.
Kesimpulan:
Ini memperkuat Hadits Tirmidzi yang
menjelaskan berdoa dengan mengangkat tangan. Hukumnya bukan bidah tetapi
sunnah. Oleh karena itu Abu Ubaidah yang sahabat nabi senior, melakukannya. Dialah
sahabat nabi yang disungkani oleh Umar bin Al-Khatthab RA. Dia pula yang oleh
Umar diangkat menjadi Panglima-Besar, setelah mampu merebut kerajaan Damaskus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar