Ibnul-Atsir alim besar dalam bidang sejarah Islam dan Hadits. Kitab beliau yang mashur di antaranya Al-Kamil. Kitab tebal dan berjilid-jilid ini membahas sejarah sejak sebelum dunia ada hingga Perang Salib, bahkan hingga wafatnya tokoh besar Al-Qadhi bin Ghanaim bin Al-Adim Al-Chalabi yang agung.[1]
Di antara tulisan Ibnul-Atsir mengenai Perang Salib Versi Islam ialah: الكامل في التاريخ لابن الأثير - (ج 5 / ص 169)
كان القمص، صاحب طرابلس، واسمه ريمند بن ريمند الصنجيلي، قد تزوج بالقومصة، صاحبة طبرية، وانتقل إليها، وأقام عندها بطبرية، ومات ملك الفرنج بالشام، وكان مجذوماً، وأوصى بالملك إلى ابن أخت له، وكان صغيراً، فكفه القمص، وقام بسياسة الملك وتدبيره لأنه لم يكن للفرنج ذلك الوقت أكبر منه شأناً، ولا أشجع ولا أجود رأياً منه، فطمع في الملك بسبب هذا الصغير؛ فاتفق أن الصغير توفي، فانتقل الملك إلى أمه، فبطل ما كان القمص يحدث نفسه به ثم إن هذه الملكة هويت رجلاً من الفرنج الذين قدموا الشام من الغرب اسمه كي، فتزوجته، ونقلت الملك إليه، وجعلت التاج على رأسه، وأحضرت البطريك والقسوس والرهبان والإسبتارية والدواية والبارونية، وأعلمتهم أنها قد ردت الملك إليه، وأشهدتهم عليها بذلك، فأطاعوه، ودانوا له، فعظم ذلك على القمص، وسقط في يديه، طولب بحساب ما جبى من الأموال مدة ولاية ذلك الصبي، فأدعى أنه أنفقه عليه، وزاده ذلك نفوراً، وجاهر بالمشاقة والمباينة، وراسل صلاح الدين، وانتمى إليه، واعتضد به، وطلب منه المساعدة على بلوغ غرضه من الفرنج، ففرح صلاح الدين والمسلمون بذلك، ووعده النصرة، والسعي له في كل ما يريده، وضمن له أنه يجعله ملكاً مستقلاً للفرنج قاطبة، وكان عنده جماعة من فرسان القمص أسرى فأطلقهم، فحل ذلك عنده أعظم محل، وأظهر طاعة صلاح الدين، ووافقه على ما فعل جماعة من الفرنج، فاختلفت كلمتهم وتفرق شملهم، وكان ذلك من أعظم الأسباب الموجبة لفتح بلادهم، واستنفاذ البيت المقدس منهم، على ما نذكره إن شاء الله وسير صلاح الدين السرايا من ناحية طبرية، فشنت الغارات على بلاد الفرنج، وخرجت سالمة غانمة، فوهن الفرنج بذلك، وضعفوا وتجرأ المسلمون عليهم وطمعوا فيهم.
Artinya:
Konon sang pangeran tersebut penguasa Tharabulas. Nama dia Raimond bin Raimond Asshanjili. Dia telah menikahi seorang putri penguasa Thabariyah (Tiberias). Dan telah berpindah tempat untuk hidup serumah dengannya di Thabariyah.
Saat itu raja Perancis yang tadinya diserang penyakit lepra, telah wafat di Syam. Sebelum meninggal, raja berwasiat agar yang menggantikan kedudukannya adalah anak laki-laki adik perempuannya, yang masih kecil. Raimond menghalang-halangi anak kecil itu menjadi raja. Raimond lah yang mengatur urusan kerajaan, karena waktu itu di Kerajaan Perancis tersebut dialah yang paling besar kewibawaannya. Keberanian dia juga menonjol, bahkan pandangannya cemerlang.
Raimond berambisi menjadi raja; anak kecil yang diwasiati agar menjadi raja oleh raja sebelumnya, wafat. Itu berarti ibu anak tersebut yang berhak menjadi ratu. Sejak itulah ambisi Raimond pupus dan gagal.
Sang ratu tergila-gila pada lelaki pendatang dari Perancis bernama Gai. Sang ratu berhasil menjerat dengan jaring-jaring cintanya agar Gai mempersunting dirinya. Tahta sang ratu diserahkan pada Gai, suaminya. (Di depan undangan para bangsawan), sang ratu meletakkan mahkotanya pada Gai. Dalam undangan tersebut, ratu menghadirkan sang batrik, para ulama Nashrani, para rahib, para isbitariyah (pejabat militer), dan sejumlah tokoh yang disebut Baruniyah.
Pada undangan, sang ratu menjelaskan bahwa kerajaan telah diserahkan pada Gai, suaminya. Dan meminta agar mereka menjadi saksi tentang hal itu; mereka setuju. Mereka mendekati raja baru mereka.
Kegagalan meraih tahta itulah yang membuat Raimond sangat bersedih dan berputus-asa. Karena pengorbanan harta Raimond selama anak kecil hidup dan bertahta, sangat banyak. Apalagi fitnah mengenai Raimond berkorban hanya untuk menekan raja kecil tersebut dibicarakan banyak orang. Kenyataan itu membuat Raimond makin jauh dari Gai.
Raimond terang-terangan menyelisihi kebijakan Raja Gai. Bahan berkirim surat pada tokoh Islam bernama Shalahuddin (صلاح الدين). Bahkan mendukung kebijakan Shalahuddin. Bahkan minta agar Shalahuddin menolong dia.
Dengan bahagia, Shalahuddin dan kaum Muslimiin mengabulkan permintaan Raimond. Dan menjanjikan kemenangan untuknya. Dan menolong dalam segala usaha yang Raimond inginkan. Sejumlah tawanan pasukan berkuda Raomond di sisi Shalahuddin, dilepaskan. Agar Raimond berbahagia, dan mau mengikuti kebijakan Shalahuddin.
Sejumlah kebijakan pemerintahan Raimond, didukung oleh Shalahuddin. Inilah yang akhirnya membuat kaum Perancis berpecah-belah dan tidak kompak. Penyebab terbesar mereka dikalahkan oleh Shalahuddin dan pasukannya adalah ‘perpecahan tersebut’. Bahkan kekalahan mereka mempermudahkan Shalahuddin dan pasukannya merebut Baitul-Maqdis dari kekuasaan mereka. Semua itu in syaa Allah akan kami jelaskan (dengan rinci).
Shalahuddin menyerang sejumlah wilayah kekuasaan Perancis, dan pulang dengan selamat membawa kemenangan. Kaum Perancis merasa jatuh dan pesimis. Pasukan Muslimiin makin berani dan optimis bisa mengalahkan mereka.
Shalahuddin menyerang sejumlah wilayah kekuasaan Perancis, dan pulang dengan selamat membawa kemenangan. Kaum Perancis merasa jatuh dan pesimis. Pasukan Muslimiin makin berani dan optimis bisa mengalahkan mereka.
[1] Nama Al-Qadhi bin Ghanaim bin Al-Adim Al-Chalabi dalam bahasa Arab: القاضي ابن غنائم بن العديم الحلبي.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar