Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2012/08/12

Obat Penyakit Hati


Image result for obat


Bermacam-macam penyakit hati, membuat penderitanya kasihan, karena tingkah-perbuatannya menjadi aneh atau jelek. Di antaranya: iri, dengki, dendam, tamak, dan sombong. Yang paling mengerikan syirik atau kufur.
Iri dan dengki bisa dihilangkan dengan menyadari bahwa, “Rizqi atau anugrah, ditentukan oleh yang Maha Kuasa.”
Allah berfirman:
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا [النساء/32].
Artinya:
Jangan mengangan-angan Kefadholan yang Allah berikan sebagian kalian atas sebagian! Kaum Lelaki mendapatkan (anugrah) karena usaha mereka; kaum Wanita mendapatkan (anugrah) karena usaha mereka. Mintalah pada Allah sebagian dari KefadholanNya! Sungguh Allah Maha Alim mengenai segala sesuatu.

Rasulullah SAW juga menyampaikan makalah bermanfaat, sebagai obat iri dan dengkiسنن أبي داود - (ج 13 / ص 56)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ أَوْ قَالَ الْعُشْبَ
Artinya:
Dari Abu Hurairah RA, “Sungguh Nabi SAW bersabda ‘jauhilah oleh kalian, akan dengki! Sebab dengki makan kebaikan-kebaikan, seperti api makan kayu-bakar’, atau, ‘rumput kering’."

Bahkan Bukhari meriwayatkan dengan isnad muttashilصحيح البخاري - (ج 19 / ص 8)
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا.

Artinya:
Dari Nabi SAW: “Jauhilah persangkaan (jelek)! Sebab sungguh persangkaan (jelek), cerita lebih bohong. Jangan mengoreksi (kekurangan orang lain) dengan telinga! Jangan mengoreksi (kekurangan orang lain, dengan mata)! Jangan mendengki! Jangan membelakangi (meremehkan)! Jangan saling memarahi! Jadilah Hamba-Hamba Allah bersaudara!.”

Dendam juga merupakan penyakit hati yang jelek. Nabi SAW pernah ditegur oleh Allah, karena dendam pada kaum Musyrikiin yang telah membunuh dan memutilasi para sahabat RA, di dalam Perang Uhud:

لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ [آل عمران/128].
Artinya:
Sedikitpun kau tak memiliki hak dari perkara tersebut; Allah akan memberi tobat mereka? Ataukan akan mengadzab mereka? Sungguh mereka orang-orang Aniaya.

Abu Bakr RA juga pernah dendam pada Mishthach yang telah disantuni dalam waktu lama, namun justru memfitnah Aisyah RA. Karena terpengaruh orang munafiq bernama Abdullah bin Ubai bin Salul. Setelah Allah menyatakan, “Aisyah bersih dan bebas. Tidak melakukan berbuatan keji bersama Shafwan” Abu Bakr bersumpah ‘saya tidak akan memberi nafkah lagi pada Mishthach, untuk selamanya. Allah mengakui kehebatan Abu Bakr RA, lalu menganjurkan:

وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ [النور/22].

Artinya:
Dan kaum yang memiliki kefadholan dan keluasan (rizqi) dari kalian, jangan meng-ilak (merenggangkan cinta kasih)! Tidak mau memberi (santunan) pada pemilik kerabat, kaum Miskin, dan kaum Hijrah di Jalan-Allah! Hendaklah memaafkan! Hendaklah berbuat baik! Bukankah kalian senang jika Allah mengampuni kalian? Allah Maha Pengampun Maha Penyayang.

Dampak dari Ajaran Allah melalui Al-Qur’an tersebut, Nabi SAW menjadi orang pemaaf nomer satu di dunia, sepanjang sejarah. Bangsa Quraisy yang dosa dan kesalahan mereka sangat banyak, yang mestinya dimutilasi di dalam Perang Fathu-Makkah. Ternyata justru ditumpahi hujan ampunan, hingga mereka lebih daripada takjub. Mereka menangis bahagia dan terharu, karena diberi ampunan besar dan diberi kesempatan hidup. Pantaslah kiranya jika Allah telah memamerkan Nabi SAW pada dunia, setahun lebih dari sebelum meledaknya Fathu-Makkah, melalui Firman yang artinya:

Sungguh Kami telah memberi Kemenangan untukmu, dengan Kemenangan nyata. Agar Allah mengampuni dosamu yang telah berlalu dan berakhir. Untuk menyempurnakan NikmatNya atasmu, dan menunjukkan kau, pada Jalan Lurus. Agar Allah menolong kau dengan Pertolongan Dahsyat. Dia yang telah menurunkan Sakinah (Ketenangan) di dalam hati orang-orang Iman, agar mereka bertambah imannya, bersamaan iman mereka (yang ada). Tentara-tentara beberapa langit dan bumi, milik Allah. Sejak dulu Allah Maha Alim Maha Berhikmat. Sebagai upaya (Allah) memasukkan orang-orang Iman pada Surga-Surga yang dari bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dan melebur kesalahan-kesalahan mereka untuk mereka. Dan demikian itu Keuntungan Besar di sisi Allah. Dan akan menyiksa kaum Munafiq dan kaum Musyrik, lelaki maupun perempuan, yang menyangka jelek pada Allah. Putaran jelek (akan menimpa) atas mereka; Allah murka dan melaknat mereka. Dan menyediakan Jahannam untuk mereka, sejelek-jelek tempat kembali. Tentara-tentara beberapa langit dan bumi milik Allah. Allah telah nyata Maha Dahsyat Maha Berhikmat. Sungguh Kami telah mengutus kau sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan menakut-nakuti. Agar kalian:
1.     Beriman pada Allah dan RasulNya.
2.     Mendukung, dan mengagungkan padanya.
3.     Dan bertasbih di pagi dan petang padaNya. [1]

Dalam Hadits Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menahan marah (atau dendam), padahal mampu melangsungkan kemarahan (dendam)nya, di hari kiamat nanti, Allah azza wajalla mengundang dia di atas pimpinan-pimpinan makhluq. Hingga Allah menyuruh dia memilih mana bidadari-bidadari bermata indah yang dia kehendaki.” [2]

Anas RA berkata, “Sutu hari Rasulullah SAW duduk. Tiba-tiba kami melihat beliau tersenyum, hingga gigi depannya tampak. Menanggapi hal itu, Umar RA berkata ‘apa yang membuat baginda tersenyum, ya Rasulallah? Baginda dengan ayah dan ibu saya’.
Baginda bersabda ‘dua lelaki dari umatku bersimpuh di hadirat Tuhan Kejayaan.
Satunya berkata ‘ya Tuhan saya, balaskan untuk saya teraniaya saya oleh saudara saya ini’.
Pada penuntut peradilan, Allah Tabaraka wa Taala berfirman ‘bagaimana mungkin kau tega menuntut saudaramu, padahal kebaikan-kebaikan dia mutlak (habis) tak tersisa sedikitpun?’.
Dia berdoa ‘ya Tuhan, kalau begitu hendaklah dia menanggung sebagian dosa-dosa saya’.”

Anas RA berkata, “Dua mata Rasulullah SAW berlinang karena menangis, lalu bersabda ‘sungguh demikian itu, akan terjadi di hari yang sangat dahsyat. Manusia sangat membutuhkan sebagian dosa-dosa mereka dibebaskan’ untuk (meringankan beban-dosa).”
Pada penuntut, Allah berfirman, “Angkatlah pandanganmu, untuk memandang Surga-Surga itu!.”
Sontak ia menengadahkan kepalanya, lalu berdoa ‘ya Tuhan, saya melihat kota-kota dan gedung-gedung dari emas yang dihias dengan mutiara. Milik Nabi siapakah ini, atau milik seorang Shiddiq siapakah ini, atau milik Syuhadak siapakah ini?’. [3]
Dia berdoa ‘ya Rabbi, lantas siapa yang mampu membeli?’.
Allah berfirman ‘kau mampu membeli’.
Dia berdoa ‘dengan apa?’.
Allah menjawab ‘dengan mengampuni saudaramu’.
Dia berdoa ‘ya Rabbi, saya telah mengampuni padanya’.
Allah azza wajalla berfirman ‘peganglah tangan saudaramu, lalu bawalah masuk ke surga!’.”
Saat itulah, Rasulullah SAW bersabda, “Maka takutlah Allah, dan pastikan damai antar kalian. Karena sungguh AllahTaala juga akan mendamaikan antar Muslimiin (hingga yang teraniaya puas seperti itu).” [4]


Hadits ini Shahih, namun Bukhari dan Muslim tidak memunculkan dalam kitab mereka berdua.





Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia



[1] إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا وَيَنْصُرَكَ اللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا لِيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَكَانَ ذَلِكَ عِنْدَ اللَّهِ فَوْزًا عَظِيمًا وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا  [الفتح/1-9].
[2] سنن أبي داود - (ج 12 / ص 397)
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ مَا شَاءَ.

[3] Shiddiq orang sangat benar atau sangat jujur. Surga orang shiddiq di atas orang yang mati syahid.

8869 - حدثنا أبو منصور محمد بن القاسم العتكي ، ثنا أبو عبد الله محمد بن أحمد بن أنس القرشي ، ثنا عبد الله بن بكر السهمي ، أنبأ عباد بن شيبة الحبطي ، عن سعيد بن أنس ، عن أنس بن مالك رضي الله عنه ، قال : بينا رسول الله صلى الله عليه وسلم جالس إذ رأيناه ضحك حتى بدت ثناياه ، فقال له عمر : ما أضحكك يا رسول الله بأبي أنت وأمي ؟ قال : « رجلان من أمتي جثيا بين يدي رب العزة ، فقال أحدهما : يا رب خذ لي مظلمتي من أخي ، فقال الله تبارك وتعالى للطالب : فكيف تصنع بأخيك ولم يبق من حسناته شيء ؟ قال : يا رب فليحمل من أوزاري » قال : وفاضت عينا رسول الله صلى الله عليه وسلم بالبكاء ، ثم قال : « إن ذاك اليوم عظيم يحتاج الناس أن يحمل عنهم من أوزارهم ، فقال الله تعالى للطالب : » ارفع بصرك فانظر في الجنان فرفع رأسه ، فقال : يا رب أرى مدائن من ذهب وقصورا من ذهب مكللة باللؤلؤ لأي نبي هذا أو لأي صديق هذا أو لأي شهيد هذا ؟ قال : هذا لمن أعطى الثمن ، قال : يا رب ومن يملك ذلك ؟ قال : أنت تملكه ، قال : بماذا ؟ قال : بعفوك عن أخيك ، قال : يا رب فإني قد عفوت عنه ، قال الله عز وجل : فخذ بيد أخيك فأدخله الجنة « فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم عند ذلك : » اتقوا الله وأصلحوا ذات بينكم فإن الله تعالى يصلح بين المسلمين « » هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه «.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar