Doa Hindari Zina
Ahmad meriwayatkan Hadits yang sangat berharga untuk kita, yang di dalamnya terdapat "Beberapa Hikmah" : مسند أحمد - (ج 45 / ص 180)
21185 - حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا حَرِيزٌ حَدَّثَنَا سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ إِنَّ فَتًى شَابًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ائْذَنْ لِي بِالزِّنَا فَأَقْبَلَ الْقَوْمُ عَلَيْهِ فَزَجَرُوهُ قَالُوا مَهْ مَهْ فَقَالَ ادْنُهْ فَدَنَا مِنْهُ قَرِيبًا قَالَ فَجَلَسَ قَالَ أَتُحِبُّهُ لِأُمِّكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأُمَّهَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِابْنَتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِبَنَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِأُخْتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأَخَوَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِعَمَّتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِعَمَّاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِخَالَتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِخَالَاتِهِمْ قَالَ فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ وَقَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ فَلَمْ يَكُنْ بَعْدُ ذَلِكَ الْفَتَى يَلْتَفِتُ إِلَى شَيْءٍ
Arti (selain isnad)nya:
Dari Abi Umamah, “Sungguh seorang pemuda telah datang pada nabi SAW, untuk berkata ‘ijinkan saya untuk berzina’.
Sontak sekelompok kaum menghadap untuk membentak dia ‘apa? Apa?’.
Pemuda pun mendekat untuk duduk di samping nabi SAW.
Nabi bertanya ‘apa kau senang jika pelaku zina adalah ibumu?’.
Dia menjawab ‘nggak. Demi Allah! Allah menjadikan saya sebagai tebusan baginda! Orang-orang juga tidak senang jika pelaku zina adalah ibu mereka’.
Dia menjawab ‘nggak. Demi Allah! Allah menjadikan saya sebagai tebusan baginda! Orang-orang juga tidak senang jika pelaku zina adalah ibu mereka’.
Nabi SAW bertanya ‘apa kau senang jika pelaku zina, anak perempuanmu?’.
Dia menjawab ‘nggak. Demi Allah! Allah menjadikan saya sebagai tebusan baginda! Orang-orang juga tidak senang jika pelaku zina adalah anak perempuan mereka’.
Dia menjawab ‘nggak. Demi Allah! Allah menjadikan saya sebagai tebusan baginda! Orang-orang juga tidak senang jika pelaku zina adalah anak perempuan mereka’.
Nabi SAW bertanya lagi ‘apa kau senang jika pelaku zina adalah saudara perempuanmu?’.
Dia menjawab ‘nggak. Demi Allah! Allah menjadikan saya sebagai tebusan baginda! Orang-orang juga tidak senang jika pelaku zina adalah saudara perempuan mereka’.
Dia menjawab ‘nggak. Demi Allah! Allah menjadikan saya sebagai tebusan baginda! Orang-orang juga tidak senang jika pelaku zina adalah saudara perempuan mereka’.
Nabi SAW bertanya lagi ‘apa kau senang jika pelaku zina adalah bibi dari jalur ayahmu?’.
Dia menjawab ‘nggak. Demi Allah! Allah menjadikan saya sebagai tebusan baginda! Orang-orang juga tidak senang jika pelaku zina adalah bibi mereka dari jalur ayah’.
Dia menjawab ‘nggak. Demi Allah! Allah menjadikan saya sebagai tebusan baginda! Orang-orang juga tidak senang jika pelaku zina adalah bibi mereka dari jalur ayah’.
Nabi SAW bertanya lagi ‘apa kau senang jika pelaku zina adalah bibimu dari jalur ibu?’.
Dia menjawab ‘nggak. Demi Allah! Allah menjadikan saya sebagai tebusan baginda! Orang-orang juga tidak senang jika pelaku zina adalah bibi mereka dari jalur ibu’.
Dia menjawab ‘nggak. Demi Allah! Allah menjadikan saya sebagai tebusan baginda! Orang-orang juga tidak senang jika pelaku zina adalah bibi mereka dari jalur ibu’.
Nabi SAW meletakkan tangannya pada pemuda tersebut, dan berdoa: ‘اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ’ (‘Allahumma ghfir dzanbahu wathahhir qalbahu wachasshin farjah’).”
Artinya:
Maka setelah itu, pemuda tersebut mutlak tidak berpaling pada sesuatu. (Maksudnya mampu mengendalikan keinginan berzina).
Ibu-ibu dan bapak-bapak bertanya, “Apakah doa ini bisa untuk mendoakan anak laki-laki kita agar tidak berzina?.”
Para Muballigh dan Muballighat menjawab, “Bisa! Untuk anak perempuan kita juga bisa. Bahkan untuk seluruh keluarga kita juga bisa. Tetapi susunan kalimat doa tersebut harus dirubah. Kalau untuk seorang perempuan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهاَ وَطَهِّرْ قَلْبَهاَ وَحَصِّنْ فَرْجَهاَ
Kalau untuk kita sekeluarga:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذُنُوبَناَ وَطَهِّرْ قُلُوبَناَ وَحَصِّنْ فُرُوجَناَ.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar