Dajjal
 adalah makhluq mengaku Tuhan yang akan muncul sebelum kiamat. Yang 
mampu membunuh dia yang menguasai ilmu sihir ini hanya Isa bin Maryam AS. Muslim meriwayatkan tentang Dajjal Membunuh dan Menghidupkan lelaki,
 di dalam kitabnya: صحيح مسلم - (ج 14 / ص 169)
حَدَّثَنَا
 رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا حَدِيثًا 
طَوِيلًا عَنْ الدَّجَّالِ فَكَانَ فِيمَا حَدَّثَنَا قَالَ يَأْتِي وَهُوَ
 مُحَرَّمٌ عَلَيْهِ أَنْ يَدْخُلَ نِقَابَ الْمَدِينَةِ فَيَنْتَهِي إِلَى
 بَعْضِ السِّبَاخِ الَّتِي تَلِي الْمَدِينَةَ فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ 
يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ 
فَيَقُولُ لَهُ أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي حَدَّثَنَا رَسُولُ 
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثَهُ فَيَقُولُ 
الدَّجَّالُ أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ أَحْيَيْتُهُ 
أَتَشُكُّونَ فِي الْأَمْرِ فَيَقُولُونَ لَا قَالَ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ 
يُحْيِيهِ فَيَقُولُ حِينَ يُحْيِيهِ وَاللَّهِ مَا كُنْتُ فِيكَ قَطُّ 
أَشَدَّ بَصِيرَةً مِنِّي الْآنَ قَالَ فَيُرِيدُ الدَّجَّالُ أَنْ 
يَقْتُلَهُ فَلَا يُسَلَّطُ عَلَيْهِ قَالَ أَبُو إِسْحَقَ يُقَالُ إِنَّ 
هَذَا الرَّجُلَ هُوَ الْخَضِرُ عَلَيْهِ السَّلَام و حَدَّثَنِي عَبْدُ 
اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ أَخْبَرَنَا أَبُو 
الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ فِي هَذَا الْإِسْنَادِ
 بِمِثْلِهِ.
Arti (selain isnad)nya:
Pada suatu hari Rasulullah SAW menyampaikan Hadits yang panjang tentang Djjal, pada kami. Yang telah beliau sampaikan pada kami:
Dia akan datang, namun diharamkan memasuki gerbang-gerbang Madinah. Dia akan datang pada sebagian daerah Sibakh
 yang artinya tanah asin, di dekat Madinah. Di hari itu akan muncul 
lelaki yaitu sebaik-baiknya manusia (atau termasuk sebaik-baiknya 
manusia). Dia akan berkata pada Dajjal, “Saya bersaksi bahwa sungguh kau
 adalah Dajjal yang pernah dijelaskan oleh Rasulullah di dalam 
Haditsnya.”
Dajjal akan berkata (pada pasukanya): “Bagaimana menurut kalian jika saya telah membunuh? Lalu menghidupkan dia  lagi? Apa kalian akan ragu-ragu mengenai perkara ini?.”
Mereka menjawab, “Tidak!.”
Dajjal membunuh lalu menghidupkan lagi pada lelaki itu. Ketika Dajjal menghidupkan lagi; lelaki itu berkata, “Demi Allah! Sekarang ini saya justru semakin lebih tahu mengenai, kau adalah Dajjal.”
Dajjal akan berusaha membunuh lagi, namun tidak diberi kemampuan.
Abu Ischaq (murid Muslim) berkata, “Diberitakan sungguh lelaki yang akan dibunuh ini bernama Khadhir AS.” 
Abdullah bin Abdir Rohman Addarimi murid Abul-Yaman murid Syuaib murid Zuhri, melalu isnad di atas menjelaskan semisal itu.  
Banyak
 orang ingin lebih tahu siapakah Nabi Khadhir yang nama sebetulnya 
adalah Balya AS itu? Dan apa saja wasiat dia AS yang bermanfaat untuk 
kita?. 
Kitab Majma Azzawaid wa Manbaul-Fawaid menjelaskan tentang wasiat Nabi Khadhir AS: مجمع الزوائد ومنبع الفوائد - (ج 1 / ص 75)
عن
 عمر بن الخطاب قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: قال أخي موسى عليه 
السلام يا رب أرني الذي كنت أريتني في السفينة فأوحى الله إليه: يا موسى 
إنك ستراه فلم يلبث إلا يسيراً حتى أتاه الخضر في طيب ريح وحسن ثياب البياض
 فقال: السلام عليك يا موسى بن عمران وإن ربك يقرأ عليك السلام ورحمة الله 
فقال موسى: وهو السلام ومنه السلام وإليه السلام والحمد لله رب العالمين 
الذي لا أحصي نعمه ولا أقدر على شكره إلا بمعونته ثم قال موسى: إني أريد أن
 توصيني بوصية ينفعني الله بها بعدك قال الخضر: يا طالب العلم إن القائل 
أقل ملالة من المستمع فلا تمل جلساءك إذا حدثتهم واعلم أن قلبك وعاء فانظر 
ماذا تحشو به وعاءك واعزف الدنيا وانبذها وراءك فإنها ليست لك بدار ولا لك 
فيها محل قرار وإنها جعلت بلغة للعباد ليتزودوا منها للميعاد ويا موسى وطن 
نفسك على الصبر تلقى الحلم وأشعر قلبك التقوى تنل العلم ورض نفسك على الصبر
 تخلص من الإثم يا موسى تفرغ للعلم إن كنت تريده فإنما العلم لمن تفرغ له 
ولا تكونن مكثاراً بالمنطق مهذاراً فإن كثرة المنطق تشين العلماء وتبدي 
مساوي السخفاء ولكن عليك بذي اقتصاد فإن ذلك من التوفيق والسداد واعرض عن 
الجهال واحلم عن السفهاء فإن ذلك فضل الحكماء وزين العلماء إذا شتمك الجاهل
 فاسكت عنه سلماً وجانبه حزماً فإن ما لقي من جهله عليك وشتمه إياك أعظم 
وأكثر يا ابن عمران لا تفتحن باباً لا تدري ما غلقه ولا تغلقن باباً لا 
تدري ما فتحه يا ابن عمران من لا ينتهي من الدنيا نهمته ولا تنقضي فيها 
رغبته كيف يكون عابداً من يحقر حاله ويتهم الله بما قضى له كيف يكون زاهداً
 هل يكف عن الشهوات من قد غلب عليه هواه وينفعه طلب العلم والجهل قد حواه 
لإن سفره إلى آخرته وهو مقبل على دنياه يا موسى تعلم ما تعلم لتعمل به ولا 
تعلم لتحدث به فيكون عليك بوره ويكون لغيرك نوره يا ابن عمران اجعل الزهد 
والتقوى لباسك والعلم والذكر كلامك وأكثر من الحسنات فإنك مصيب السيئات 
وزعزع بالخوف قلبك فإن ذلك يرضي ربك واعمل خيراً فإنك لا بد عامل سواء قد 
وعظت إن حفظت. فتولى الخضر وبقي موسى حزيناً مكروباً. رواه الطبراني في 
الأوسط وفيه زكريا بن يحيى الوقاد قال ابن عدي كان يضع الحديث.
Artinya:
Dari Umar bin Al-Khatthab RA: “Rasulullah SAW bersabda ‘Musa saudaraku AS’ berdoa ‘ya Rabb! Tunjukkan padaku orang yang pernah Kau tunjukkan padaku di dalam perahu’.”
Allah pun memberi wahyu dia: “Ya Musa! Sungguh kau akan segera melihat dia.”
Tak lama kemudian Nabi Khadhir datang padanya AS dengan keharuman yang semerbak dan busana putih yang bagus, untuk mengucapkan: “Assalamu alaika ya Musa bin Imran! Sungguh Tuhanmu berfirman padamu ‘alaika Assalamu warahmatullah’.”
Musa berkata, “Dialah Assalaam. Dari Dia pula Assalaam. Dan kepadaNya pula Assalaam.
 Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam yang kenikmatanNya tak 
mungkin bisa saya hitung. Saya tak mungkin bisa bersukur kecuali karena 
pertolonganNya.”
Lalu berkata pada Khadhir AS: “Saya ingin kau memberi saya wasiat yang bermanfaat padaku setelah kau.” 
Khadhir
 berkata, “Hai orang yang mencari ilmu! Sungguh pembicara lebih sedikit bosannya daripada pendengar. Maka jika kau berbicara jangan membuat 
bosan pada para pendengar! Ketahuilah bahwa hatimu adalah wadah. Maka 
pelajarilah yang akan kau isikan pada wadahmu! Anggaplah dunia ini 
sebagai permainan! Buanglah di belakangmu! Karena dunia bukan tempatmu! 
Dan bukan tempat tinggalmu yang nyaman! Dunia dicipta sebagai bekal para
 hamba untuk hari yang dijanjikan! 
Hai
 Musa! Tempatkan dirimu pada kesabaran! Nisaya kau akan menjadi 
bijaksana! Sadarkan hatimu agar bertaqwa! Niscaya kau mendapatkan ilmu! 
Buatlah hatimu ridho bersabar! Niscaya kau keluar dari 
dosa! 
Hai
 Musa! Jika kau membutuhkan ilmu, longgarkanlah waktu untuk mengaji! 
Sungguh ilmu hanya akan didapatkan oleh orang yang mengaji dengan 
serius! Jangan sekali-kali berbicara terlalu banyak! Banyak berbicara 
membuat cacat ulama cacat, dan menunjukkan terbatasnya ilmu mereka! 
Tetapi berbicaralah yang panjangnya sedang! Karena demikian itu sesuai dengan Kehendak Allah (Taufiq) dan amalan yang tepat! 
Ampunilah
 orang-orang bodoh! Dan bijaklah pada orang-orang bebal! Karena demikian
 itu utama bagi kaum Bijak, dan hiasan indah bagi ulama! Jika kau 
dicaci oleh orang bodoh, maka diamlah! Dengan tidak menyakiti 
perasaannya! Karena kebodohannya bisa membuat dia mencaci-maki kau 
dengan lebih banyak dan lebih menyakitkan. 
Hai putra Imran! Jangan membuka pintu yang kau tak bisa menguncinya! Dan jangan menutup pintu yang kau tak bisa membukanya!. 
Hai
 putra Imran! Orang yang berambisi menguasai dan terlalu mencintai 
dunia, apa bisa menjadi Hamba Allah? Orang yang tidak bisa bersukur dan 
dan menyangka jelek pada Allah, apa mungkin bisa zuhud (muzhid)? Apakah 
mungkin orang yang tak mampu mengalahkan hawa nafsunya, bisa 
mengendalikan syahwatnya? Apakah mengajinya akan bermanfaat? Jika dia 
dibalut oleh kebodohannya? Karena mestinya dia pergi ke arah akhirat, 
namun dia justru berjalan menuju dunia?.
Hai
 Musa! Pahamilah yang kau pelajari untuk kau amalkan! Jangan belajar 
hanya untuk bercerita! Karena kau akan rusak! Sementara yang kau ajar 
mendapatkan nur!
Hai putra Imran! Jadikanlah zuhud dan taqwa
 sebagai busanamu! Ilmu dan dzikir sebagai bahan pembicaraanmu! 
Perbanyaklah perbuatan baik! Karena kau juga berbuat kesalahan! 
Goncangkan hatimu agar takut Allah! Karena demikian itu membuat Tuhanmu 
ridho! Lakukanlah kebaikan! Karena kau juga melakukan kejelekan! Sungguh
 kau telah diberi nasehat, jika kau memperhatikan!’.”
Hadits
 ini diriwayatkan oleh Thabarani di dalam Al-Ausath. Hanya di dalam 
isnadnya ada Zakariya bin Yachya Al-Waqqad, yang menurut Ibnu Adi: “Dho'if.”
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
 

alhamdulillahi jazakallahu khoiro
BalasHapusAamiiiin
BalasHapuswalaupun dho'if tapi nasehatnya masuk dan dalam maknanya.
BalasHapusShodaqta ya Ustadz Hendro Saputro
BalasHapus