Wanita Shalihat, simpanan kekayaan ‘paling berharga’ bagi suami. Dialah wanita yang berpengaruh hingga anak dan suami menjadi orang hebat. Perhatikanlah! Tiap ada lelaki hebat, pasti di sisinya ada wanita hebat yang berpengaruh dalam hidupannya. Itulah yang dimaksud. Dan orang hebat seperti para Nabi SAW, Maryam, Bukhari dan lainnya, juga anak wanita hebat.
Wanita yang telah taat namun diacuhkan oleh suami, pasti
dikasihani oleh Allah Taala. Zaman Nabi SAW, ada wanita shalihat bernama Khaulah binti Tsalabah (خَوْلَة بِنْت
ثَعْلَبَة) yang dianiaya oleh suami (Aus bin Asshamit / أَوْسُ بْنُ
الصَّامِتِ), sehingga melaporkan
pada nabi SAW dan pada Allah. Allah mendengarkan Laporannya dan berfirman:
قَدْ
سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى
اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ
بَصِيرٌ [المجادلة/1].
Artinya:
Sungguh
Allah telah mendengar wanita yang melaporkan padamu mengenai suaminya, dan
mengadukan pada Allah. Allah mendengar Perbincangan kalian berdua. Sungguh
Allah Maha Dengar Maha Lihat.
Tentu saja Firman itu membuat para
sahabat kagum pada Khaulah adik ipar sahabat dekat Nabi SAW (Ubadah bin
Asshamit / عُبَادَةُ بْنُ
الصَّامِتِ). Di antara kekaguman mereka pada Khaulah yang pantas ditulis,
Umar bin Al-Khatthab dan Aisyah (عَائِشَةُ)
RA:
1.
Umar bersama rombongan pernah naik himar, bertemu Khaulah. Khaulah minta agar Umar berhenti untuk mendengar nasehatnya dalam waktu cukup
lama. Perkataan Khaulah di antaranya: “Hai Umar, ketika kau masih kecil
panggilanmu ‘Umar Kecil’. Setelah dewasa dipanggil ‘Umar’. Setelah dibaiat
dipanggil ‘Amiral Mukminiin’.
Kini bertaqwalah pada Allah ya Umar! Orang yang yakin akan mati, pasti rajin
beribadah. Orang yang tahu bahwa amalannya akan dihisab, pasti takut disiksa.” Umar RA berhenti lama untuk mendengarkan
nasehatnya. Ada orang bertanya, “Ya Amiral Mukminiin, masyak tuan mau berhenti lama
hanya untuk mendengarkan wanita tua ini?.” Mereka
mendengarkan dan heran pada jawaban Umar RA, “Demi Allah! kalau dia menahan saya mulai pagi hingga
sore untuk nasehat, pasti saya berhenti
dan mendengarkan terus. Saya akan pergi hanya untuk shalat wajib. Tak tahukah
kalian ? Siapa wanita tua ini ? Dialah Khaulah binti Tsalabah yang ucapannya
didengarkan oleh Allah. Masyak Tuhan seluruh alam mendengarkan ucapan dia; Umar tak mau
mendengarkan ?.”
2. Aisyah (عَائِشَةُ) RA, istri nabi SAW juga kagum pada Khaulah. Dia berkisah,
“Maha Barakah zat yang PendengaranNya menangkap segala sesuatu. Sungguh saya mendengar
sebagian ucapan Khalah binti Tsalabah, dan tidak mampu mendengar sebagian. Saat itu dia melaporkan suaminya
pada Rasulallah SAW: ‘ya Rasulallah, dia telah menghabiskan masa mudaku. Rahim saya telah melahirkan anak-anaknya. Setelah saya tua dan tidak melahirkan lagi,
dia justru menzhihar saya. [1] Ya Allah, saya laporan padaMu’. Dia berdoa demikian
terus hingga Jibril AS menurunkan Ayat ini: قَدْ
سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى
اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ
بَصِيرٌ [المجادلة/1]. Artinya: Sungguh Allah telah mendengar wanita
yang melaporkan padamu mengenai suaminya, dan melaporkan pada Allah. Allah
mendengar Perbincangan kalian berdua. Sungguh Allah Maha Dengar Maha Lihat.
Kesimpulan:
Khaulah dan wanita yang senasib dia, pasti diperhatikan, dan doanya dikabulkan oleh Allah. Dan wanita dinikah untuk dicintai dan disayang.
Rasulullah SAW bersabda, “Nasehatlah pada wanita secara baik-baik! Sebab mereka, tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berwenang kecuali sebatas itu,
kecuali jika mereka melakukan penyelewengan yang nyata.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar