Beberapa orang bertanya mengenai tolok ukur keberuntungan seorang. Menurut Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Asakir yang dinukil di dalam Kanzul-Ummal fi Sunanil Aqwal wal Afaal tulisan Ali dari Hindia: كنز العمال في سنن الأقوال والأفعال لعلي الهندي - (ج 15 / ص 1306)
43417 - أَرْبَعٌ مِنْ سَعاَدَةِ اْلمَرْءِ : أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صاَلِحَةً وَأَوْلاَدُهُ أَبْراَراً وَخُلَطاَؤُهُ صاَلِحِيْنَ وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِيْ بَلَدِهِ
Baca: Arbaun min saadatil mari an takuuna zujatuhu shalihatan wa aulaaduhuu abraran wa khulathaauhuu shaalihiina wa an yakuuna rizquhu fii baladih. [HR Ibnu Asakir].
Artinya: Termasuk ukuran dari keberuntungan seorang: 1). Istrinya shalihat. 2). Anak-anaknya berbakti. 3). Teman-teman bergaulnya orang-orang shalih. 4). Rizqinya di negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar