Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2011/10/03

NN 2: Nashrani Najrani


(Bagian ke-2 dari seri tulisan Nashrani Najrani)

Cerita Islami
Perdebatan Tentang Ibrahim
Awalnya sejumlah tamu yang datang menyangka nabi SAW akan perintah agar mereka menyembah beliau SAW. Ibnu Abbas RA menjelaskan, “Nashrani Najran dan ulama Yahudi berkumpul di sisi Rasulillah SAW. Di sisi beliau, mereka berselisih. Ulama Yahudi berkata, “Ibrahim dulu tiada lain kecuali Yahudi.” 
Kaum Nashrani berkata, “Ibrahim dulu tiada lain kecuali Nashrani.” 
Allah azza wa jalla menurunkan ayat mengenai mereka, “Ya Ahli kitab, kenapa kalian berdebat tentang Ibrahim? Padahal Taurat dan Injil tidak ditrnkan kecuali setelahnya, apa kalian tidak mempergunakan akal? Hai kalian hai mereka ini, kalian berdebat mengenai yang kalian memiliki ilmu(nya), namun kenapa kalian menyampaikan hujah mengenai yang kalian tidak memilik ilmu(nya)?. Allah tahu sedangkan kalian tidak tahu. Ibrahim dulu bukan Yahudi juga bukan Nashrani, tetapi dia telah condong (chanif) Muslim, dan tidak tergolong orang-orang musyrik. Sungguh lebih berhaknya manusia pada Ibrahim niscaya kaum yang menjadi pengikutnya, ini nabi, dan kaum yang telah beriman. Dan Allah kekasih kaum iman.”[1]

Dari ulama Yahudi, ada seorang alim yang berkata, “Ya Muhammad, apa kau ingin kami menyembahmu sebagaimana kaum Nashrani menyembah Isa bin Maryam AS?.” 
Lelaki Nashrani dari Najran menimpal, “Apakah kau menyuruh kami berbuat begitu ya Muhammad?.” Rasulullah bersabda, “Maadzallaah (saya berlindung pada Allah) jangan sampai saya disembah sebagai Tuhan selain Allah, atau jika saya perintah agar menyembah selain Allah. Saya tidak diperintah demikian.” 
Allah azza wa jalla menurunkan Firman mengenai perkataan mereka: “Belum pernah ada manusia yang diberi: kitab, hukum, dan kenabian, oleh Allah, lalu berkata pada manusia ‘jadilah hamba-hamba untukku selain Allah!’ Tetapi ‘jadilah guru-guru karena kitab yang kalian ajarkan dan yang kalian pelajari!. Dan tak mungkin perintah agar kalian menganggap Tuhan-Tuhan pada para malaikat dan para nabi. Masyak Dia perintah kalian agar kufur setelah ketika kalian menjadi kaum Islam?.” 
Lalu Allah menjelaskan sumpah yang pernah diikrarkan atas mereka dan atas ayah-ayah mereka. Sumpah atas mereka berisi tentang agar mereka membenarkan Muhmmad SAW, dan mengakui kenabiannya. 
Allah berfirman: “Dan ketika itu Allah mengambil sumpah para nabi ‘ketika Aku telah memberi kitab dan hikmah pada kalian, lalu seorang rasul yang mencocoki yang menyertai kalian telah datang pada kalian’, niscaya kalian ‘sungguh akan beriman padanya, dan niscaya kalian sungguh akan menolong dia!’.” 
Allah berfirman, “Bukankah kalian menyanggupi dan mengambil TanggunganKu atas demikian itu?.”
Mereka berkata, “Kami sanggup.” 
Allah berfirman, “Maka saksikanlah! Sungguh Aku tergolong orang-orang yang menyaksikan beserta kalian.”   


Bersambung.


[1] Ibnul-Qayyim menulis tentang itu: زاد المعاد - (ج 3 / ص 549)
اجْتَمَعَتْ نَصَارَى نَجْرَانَ وَأَحْبَارُ يَهُودَ عِنْدَ رَسُولِ اللّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ فَتَنَازَعُوا عِنْدَهُ فَقَالَتْ الْأَحْبَارُ مَا كَانَ إبْرَاهِيم ُ إلّا يَهُودِيّا وَقَالَتْ النّصَارَى : مَا كَانَ إلّا نَصْرَانِيّا فَأَنْزَلَ اللّهُ عَزّ وَجَلّ فِيهِمْ { يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ وَمَا أُنْزِلَتِ التّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ إِلّا مِنْ بَعْدِهِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ هَا أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ حَاجَجْتُمْ فِيمَا لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ فَلِمَ تُحَاجّونَ فِيمَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيّا وَلَا نَصْرَانِيّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنّ أَوْلَى النّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلّذِينَ اتّبَعُوهُ وَهَذَا النّبِيّ وَالّذِينَ آمَنُوا وَاللّهُ وَلِيّ الْمُؤْمِنِينَ } [ آلِ عِمْرَانَ 65 66 ] فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَحْبَارِ أَتُرِيدُ مِنّا يَا مُحَمّدُ أَنْ نَعْبُدَك كَمَا تَعْبُدُ النّصَارَى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ ؟ وَقَالَ رَجُلٌ مِنْ نَصَارَى نَجْرَانَ : أَوَ ذَلِكَ تُرِيدُ يَا مُحَمّدُ وَإِلَيْهِ تَدْعُونَا ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ مَعَاذَ اللّهِ أَنْ أَعْبُدَ غَيْرَ اللّهِ أَوْ آمُرَ بِعِبَادَةِ غَيْرِهِ مَا بِذَلِكَ بَعَثَنِي وَلَا أَمَرَنِي فَأَنْزَلَ اللّهُ عَزّ وَجَلّ فِي ذَلِكَ { مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنّبُوّةَ ثُمّ يَقُولَ لِلنّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللّهِ وَلَكِنْ كُونُوا رَبّانِيّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنّبِيّينَ أَرْبَابًا أَيَأْمُرُكُمْ بِالْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ } [ آلِ عِمْرَانَ 79 ] ثُمّ ذَكَرَ مَا أُخِذَ عَلَيْهِمْ وَعَلَى آبَائِهِمْ مِنْ الْمِيثَاقِ بِتَصْدِيقِهِ وَإِقْرَارِهِمْ بِهِ عَلَى أَنْفُسِهِمْ فَقَالَ { وَإِذْ أَخَذَ اللّهُ مِيثَاقَ النّبِيّينَ } إلَى قَوْلِهِ { مِنَ الشّاهِدِينَ } [ آلِ عِمْرَانَ 81 ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar