Ayat yang turun pada bulan Ramadhan tahun 2 Hijriah seusai Perang Badar ini, mengandung Pelajaran luar biasa.
Ajaran ini memang berat, tetapi bermanfaat bagi kerukunan dan persatuan antar kaum Iman, di dunia. Dan
berbuah kota megah di surga:
يَسْأَلُونَكَ
عَنِ الْأَنْفَالِ قُلِ الْأَنْفَالُ لِلَّهِ وَالرَّسُولِ فَاتَّقُوا اللَّهَ
وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ
مُؤْمِنِينَ [الأنفال/1].
Baca: Yas’aluunaka ‘anil anfaali qulil anfaalu lillaahi warrasuuli fattaquu Allaaha wa ashlichuu dzaata bainikum wa athii’uu Allaaha warasuulaHuu in kuntum Mu’miniin.
Artinya:
Mereka bertanya padamu tentang 'rampasan-rampasan perang itu'. Katakan, “Rampasan-rampasan perang ini milik Allah dan Rasul. Maka takutlah Allah dan Rasul! Dan damaikan hubungan antar kalian! Dan taatlah pada Allah dan Rasul-Nya! Jika kalian orang-orang beriman.”
Mereka bertanya padamu tentang 'rampasan-rampasan perang itu'. Katakan, “Rampasan-rampasan perang ini milik Allah dan Rasul. Maka takutlah Allah dan Rasul! Dan damaikan hubungan antar kalian! Dan taatlah pada Allah dan Rasul-Nya! Jika kalian orang-orang beriman.”
Penyebab turunnya Ayat ini, karena rampasan
Perang Badar yang banyak, "Membuat pasukan Muslimiin berselisih dan berebut."[1] Sehingga mereka bertanya pada nabi
SAW mengenai hak mereka dalam harta rampasan itu 'sampai di mana'.
Dipastikan mereka takut, taat, lalu damai. Karena lalu Allah melanjutkan Firman-Nya yang Indah lagi sarat nasehat.
Dipastikan mereka takut, taat, lalu damai. Karena lalu Allah melanjutkan Firman-Nya yang Indah lagi sarat nasehat.
Jika Surat itu dibaca hingga Ayat 41, akan diketahui
'bagaimana Allah menentukan' pembagian rampasan perang untuk Muslimiin. Tetapi
penulis hanya akan menjelaskan, “Mengampuni seorang adalah membeli kota di surga. Mendasari Firman yang artinya ’damaikan hubungan antara kalian!
Dan taatlah pada Allah dan Rasul-Nya! Jika kalian orang-orang beriman’.”
Di dalam Al-Mustadrak, Al-Chakim meriwayatkan: المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 20 / ص 130)
Di dalam Al-Mustadrak, Al-Chakim meriwayatkan: المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 20 / ص 130)
8869 - حدثنا أبو منصور محمد بن القاسم العتكي ، ثنا أبو عبد الله
محمد بن أحمد بن أنس القرشي ، ثنا عبد الله بن بكر السهمي ، أنبأ عباد بن شيبة
الحبطي ، عن سعيد بن أنس ، عن أنس بن مالك رضي الله عنه ، قال : بينا رسول الله
صلى الله عليه وسلم جالس إذ رأيناه ضحك حتى بدت ثناياه ، فقال له عمر : ما أضحكك
يا رسول الله بأبي أنت وأمي ؟ قال : « رجلان من أمتي جثيا بين يدي رب العزة ، فقال
أحدهما : يا رب خذ لي مظلمتي من أخي ، فقال الله تبارك وتعالى للطالب : فكيف تصنع
بأخيك ولم يبق من حسناته شيء ؟ قال : يا رب فليحمل من أوزاري » قال : وفاضت عينا
رسول الله صلى الله عليه وسلم بالبكاء ، ثم قال : « إن ذاك اليوم عظيم يحتاج الناس
أن يحمل عنهم من أوزارهم ، فقال الله تعالى للطالب : » ارفع بصرك فانظر في الجنان
فرفع رأسه ، فقال : يا رب أرى مدائن من ذهب وقصورا من ذهب مكللة باللؤلؤ لأي نبي
هذا أو لأي صديق هذا أو لأي شهيد هذا ؟ قال : هذا لمن أعطى الثمن ، قال : يا رب
ومن يملك ذلك ؟ قال : أنت تملكه ، قال : بماذا ؟ قال : بعفوك عن أخيك ، قال : يا
رب فإني قد عفوت عنه ، قال الله عز وجل : فخذ بيد أخيك فأدخله الجنة « فقال رسول
الله صلى الله عليه وسلم عند ذلك : » اتقوا الله وأصلحوا ذات بينكم فإن الله تعالى
يصلح بين المسلمين « » هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه «
Arti (selain
isnadnya):
Anas RA berkata, “Suatu
hari Rasulullah SAW duduk. Tiba-tiba kami melihat beliau tersenyum, hingga gigi
depannya tampak. Menanggapi hal itu, Umar RA berkata ‘apa yang membuat baginda
tertawa ya Rasulallah? Baginda dengan ayah dan ibu saya’.
Baginda bersabda ‘dua
lelaki dari umatku bersimpuh' di Hadirat
Tuhan Kejayaan. Satunya berkata ‘ya Tuhan saya, balaskan untuk saya, teraniaya
saya oleh saudara saya ini’.
Pada penuntut
peradilan, Allah Tabaraka wa Taala berfirman ‘bagaimana
mungkin kau tega menuntut saudaramu? Padahal kebaikan-kebaikan dia mutlak (habis)
tak tersisa sedikitpun?’.
Dia berdoa ‘ya Tuhan.
Kalau begitu, hendaklah dia menanggung sebagian dosa-dosa saya’.”
Anas RA berkata, “Dua
mata Rasulullah SAW berlinang karena menangis. Lalu bersabda ‘sungguh itu
terjadi di hari yang sangat dahsyat. Manusia sangat membutuhkan sebagian dosa-dosa
mereka dibebaskan', agar (ringan).”
Pada penuntut, Allah
berfirman, “Angkat pandanganmu! Untuk
memandang Surga-Surga itu!.”
Sontak ia
menengadahkan kepala. Lalu berdoa ‘ya Tuhan, saya melihat kota-kota dan
gedung-gedung dari emas, diperindah dengan mutiara. Milik nabi siapakah ini?
Atau milik seorang shiddiq siapakah ini? Atau milik orang
syahid siapakah ini?’.[2]
Allah berfirman ‘milik
orang yang sanggup membeli sesuai harga’.
Dia berdoa ‘ya
Rabbi, lantas siapa yang mampu membeli?’.
Allah berfirman ‘kau mampu membeli’.
Allah berfirman ‘kau mampu membeli’.
Dia berdoa ‘dengan
apa?’.
Allah menjawab ‘dengan
cara mengampuni saudaramu’.
Dia berdoa ‘ya
Rabbi, saya telah mengampuni dia’.
Allah azza
wajalla berfirman ‘peganglah tangan saudaramu! Lalu bawalah masuk
ke surga!’.”
Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Maka takutlah pada Allah dan Rasul! Dan pastikan damai antar kalian! Karena sungguh Allah Taala, juga akan
mendamaikan antar Muslimiin, seperti itu.”
Hadits ini shahih,
namun Bukhari dan Muslim tidak memunculkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar