Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2011/09/28

Beli Kota Surga


Mansukh oleh Ayat 41 
Beli Kota Surga


Ayat yang turun pada bulan Ramadhan tahun 2 Hijriah seusai Perang Badar ini, mengandung Pelajaran luar biasa. Ajaran ini memang berat, tetapi bermanfaat bagi kerukunan dan persatuan antar kaum Iman, di dunia. Dan berbuah kota megah di surga:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَنْفَالِ قُلِ الْأَنْفَالُ لِلَّهِ وَالرَّسُولِ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ  [الأنفال/1].
Artinya:
Mereka bertanya padamu tentang 'rampasan-rampasan perang itu'. Katakan, “Rampasan-rampasan perang ini milik Allah dan Rasul. Maka takutlah Allah dan Rasul! Dan damaikan hubungan antar kalian! Dan taatlah pada Allah dan Rasul-Nya! Jika kalian orang-orang beriman.”

Penyebab turunnya Ayat ini, karena rampasan Perang Badar yang banyak, "Membuat pasukan Muslimiin berselisih dan berebut."[1] Sehingga mereka bertanya pada nabi SAW mengenai hak mereka dalam harta rampasan itu 'sampai di mana'. 
Dipastikan mereka takut, taat, lalu damai. Karena lalu Allah melanjutkan Firman-Nya yang Indah lagi sarat nasehat.
Jika Surat itu dibaca hingga Ayat 41, akan diketahui 'bagaimana Allah menentukan' pembagian rampasan perang untuk Muslimiin. Tetapi penulis hanya akan menjelaskan, “Mengampuni seorang adalah membeli kota di surga. Mendasari Firman yang artinya ’damaikan hubungan antara kalian! Dan taatlah pada Allah dan Rasul-Nya! Jika kalian orang-orang beriman’.” 

Di dalam Al-MustadrakAl-Chakim meriwayatkan: المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 20 / ص 130)
8869 - حدثنا أبو منصور محمد بن القاسم العتكي ، ثنا أبو عبد الله محمد بن أحمد بن أنس القرشي ، ثنا عبد الله بن بكر السهمي ، أنبأ عباد بن شيبة الحبطي ، عن سعيد بن أنس ، عن أنس بن مالك رضي الله عنه ، قال : بينا رسول الله صلى الله عليه وسلم جالس إذ رأيناه ضحك حتى بدت ثناياه ، فقال له عمر : ما أضحكك يا رسول الله بأبي أنت وأمي ؟ قال : « رجلان من أمتي جثيا بين يدي رب العزة ، فقال أحدهما : يا رب خذ لي مظلمتي من أخي ، فقال الله تبارك وتعالى للطالب : فكيف تصنع بأخيك ولم يبق من حسناته شيء ؟ قال : يا رب فليحمل من أوزاري » قال : وفاضت عينا رسول الله صلى الله عليه وسلم بالبكاء ، ثم قال : « إن ذاك اليوم عظيم يحتاج الناس أن يحمل عنهم من أوزارهم ، فقال الله تعالى للطالب : » ارفع بصرك فانظر في الجنان فرفع رأسه ، فقال : يا رب أرى مدائن من ذهب وقصورا من ذهب مكللة باللؤلؤ لأي نبي هذا أو لأي صديق هذا أو لأي شهيد هذا ؟ قال : هذا لمن أعطى الثمن ، قال : يا رب ومن يملك ذلك ؟ قال : أنت تملكه ، قال : بماذا ؟ قال : بعفوك عن أخيك ، قال : يا رب فإني قد عفوت عنه ، قال الله عز وجل : فخذ بيد أخيك فأدخله الجنة « فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم عند ذلك : » اتقوا الله وأصلحوا ذات بينكم فإن الله تعالى يصلح بين المسلمين « » هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه «

Arti (selain isnadnya):
Anas RA berkata, “Suatu hari Rasulullah SAW duduk. Tiba-tiba kami melihat beliau tersenyum, hingga gigi depannya tampak. Menanggapi hal itu, Umar RA berkata ‘apa yang membuat baginda tertawa ya Rasulallah? Baginda dengan ayah dan ibu saya’. 
Baginda bersabda ‘dua lelaki dari umatku bersimpuh' di Hadirat Tuhan Kejayaan. Satunya berkata ‘ya Tuhan saya, balaskan untuk saya, teraniaya saya oleh saudara saya ini’. 
Pada penuntut peradilan, Allah Tabaraka wa Taala berfirman ‘bagaimana mungkin kau tega menuntut saudaramu? Padahal kebaikan-kebaikan dia mutlak (habis) tak tersisa sedikitpun?’. 
Dia berdoa ‘ya Tuhan. Kalau begitu, hendaklah dia menanggung sebagian dosa-dosa saya’.”
Anas RA berkata, “Dua mata Rasulullah SAW berlinang karena menangis. Lalu bersabda ‘sungguh itu terjadi di hari yang sangat dahsyat. Manusia sangat membutuhkan sebagian dosa-dosa mereka dibebaskan', agar (ringan).” 
Pada penuntut, Allah berfirman, “Angkat pandanganmu! Untuk memandang Surga-Surga itu!.” 
Sontak ia menengadahkan kepala. Lalu berdoa ‘ya Tuhan, saya melihat kota-kota dan gedung-gedung dari emas, diperindah dengan mutiara. Milik nabi siapakah ini? Atau milik seorang shiddiq siapakah ini? Atau milik orang syahid siapakah ini?’.[2] 
Allah berfirman ‘milik orang yang sanggup membeli sesuai harga’. 
Dia berdoa ‘ya Rabbi, lantas siapa yang mampu membeli?’.
Allah berfirman ‘kau mampu membeli’. 
Dia berdoa ‘dengan apa?’. 
Allah menjawab ‘dengan cara mengampuni saudaramu’. 
Dia berdoa ‘ya Rabbi, saya telah mengampuni dia’. 
Allah azza wajalla berfirman ‘peganglah tangan saudaramu! Lalu bawalah masuk ke surga!’.”
Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Maka takutlah pada Allah dan Rasul! Dan pastikan damai antar kalian! Karena sungguh Allah Taala, juga akan mendamaikan antar Muslimiin, seperti itu.”

Hadits ini shahih, namun Bukhari dan Muslim tidak memunculkan.


Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia

[1] Saat itu kaum Muslimiin sangat berbahagia, karena mendapat Pertolongan Besar dari Allah, menaklukkan lawan yang telah membuat susah dan tertekan selama 13 tahun atau lebih.

[2] Shiddiq artinya orang yang sangat benar atau sangat jujur. Surga orang shiddiq di atas kaum Syuhadak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar