Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2011/09/09

Fa (فَ) yang Artinya Namun







Apa yang terjadi jika fulan diberi mobil terlalu mewah yang tidak diketahui cara mempergunakannya? Jawabannya, “Meskipun bisa naik, dipastikan dia tidak bisa menikmati beberapa fasilitas yang tersedia di dalamnya.”
Demikian pula mengenai bahasa, meskipun seorang mengkaji Al-Qur’an makna sepanjang hidupnya, kalau dia belum tahu bahwa sebagian, “Fa,” ada yang artinya, “Namun” Dipastikan dia tidak bisa memahami Surat Al-Balad secara sempurna.

بسم الله الرحمن الرحيم
لَا أُقْسِمُ بِهَذَا الْبَلَدِ (1) وَأَنْتَ حِلٌّ بِهَذَا الْبَلَدِ (2) وَوَالِدٍ وَمَا وَلَدَ (3) لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ (4) أَيَحْسَبُ أَنْ لَنْ يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ (5) يَقُولُ أَهْلَكْتُ مَالًا لُبَدًا (6) أَيَحْسَبُ أَنْ لَمْ يَرَهُ أَحَدٌ (7) أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ (8) وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ (9) وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ (10) فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ (11) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ (12) فَكُّ رَقَبَةٍ (13) أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ (14) يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ (15) أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ (16) ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ (17) أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ (18) وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِنَا هُمْ أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ (19) عَلَيْهِمْ نَارٌ مُؤْصَدَةٌ (20)

Artinya:

Dengan Nama Allah Ar-Rohman, Ar-Rochim


Aku bersumpah demi ini negeri. Dan kau halal di negeri ini. [1] Demi yang melahirkan dan yang dia lahirkan. Niscaya sungguh Kami telah mencipta manusia di dalam kokoh. [2] Apa dia menyangka bahwa seorang takkan menguasai atasnya? Dia berkata, “Saya telah merusakkan hara yang banyak.” [3] Apa dia menyangka bahwa seorang tak melihanya? Bukankah Kami membuatkan dua mata, satu lisan, dan dua bibir, untuknya? [4] Kami juga telah menunjukkan dua jalan untuknya? Namun dia tidak melakukan aqabah? Apa yang memberi tahu padamu apakah Aqabah? Memerdekakan budak, atau memberikan makanan di hari yang memiliki lapar, pada anak yatim yang memiliki (tali) kerabat, atau pada orang miskin yang memiliki tanah (jatuh). Lalu dia tergolong orang-orang yang beriman dan saling nasehat mengenai kesabaran dan cinta-kasih. Mereka golongan Kanan. Sedang orang-orang yang mengkufuri Ayat-Ayat Kami, mereka golongan Kiri. Api (neraka) yang dihempaskan berat atas mereka.

[1] Bukhari menjelaskan mengenai keterangan Ayat itu: صحيح البخاري - (ج 15 / ص 285)
بِمَكَّةَ لَيْسَ عَلَيْكَ مَا عَلَى النَّاسِ فِيهِ مِنْ الْإِثْمِ. Artinya: Dosamu di Makkah tidak seperti manusia umumnya. (Maksudnya selain nabi SAW diharamkan berperang di Makkah. Tapi nabi SAW diperbolehkan, dalam Fathu Makkah.
Ibnu Chajar menulis tentang itu: فتح الباري لابن حجر - (ج 14 / ص 109)
عَنْ اِبْن عَبَّاس بِلَفْظِ : أَحَلَّ اللَّه لَهُ أَنْ يَصْنَع فِيهِ مَا شَاءَ. Artinya: Dari Ibnu Abbas RA dengan lafal, “Allah menghalalkan khusus untuk nabi SAW untuk melakukan yang dia kehendaki di sana.”
[2] Bukhari menjelaskan tentang itu dari Ibnu Abbas RA: صحيح البخاري - (ج 11 / ص 106)
فِي شِدَّةِ خَلْقٍ. (Di dalam kabad artinya) di dalam kokohnya kejadian.
[3] Ini Sindiran dari Allah untuk orang yang telah mengorbankan harta banyak, untuk merintangi Agama Allah Taala. Ibnu Abbas RA menjelaskan: تنوير المقباس - (ج 2 / ص 142)
أنفقت مالاً كثيراً في عداوة محمد عليه الصلاة والسلام فلم ينفعني ذلك شيئاً. Arinya: (Dia berkata), “Saya telah mengorbankan hara banyak untuk memusuhi Muhammad SAW, namun tak berfaidah sedikitpun.”

[4] Alam (أَلَمْ) di sini, darikan, “Bukankah,” karena alif-nya untuk bertanya dengan harapan dijawab, “Betul.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar