Siapakah yang tidak mengenal Sa’id bin Al-Musayyab (سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ) murid Abi Hurairah yang sangat pandai?. Dia pula murid yang pernah mendapat doa khusus dari Abi Hurairah agar besok di Surga bisa bertemu di pasar surga. Tirmidzi menjelaskan di dalam kitabnya:
2746 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ حَبِيبِ بْنِ أَبِى الْعِشْرِينَ حَدَّثَنَا الأَوْزَاعِىُّ حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّهُ لَقِىَ أَبَا هُرَيْرَةَ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَسْأَلُ اللَّهَ أَنْ يَجْمَعَ بَيْنِى وَبَيْنَكَ فِى سُوقِ الْجَنَّةِ. فَقَالَ سَعِيدٌ أَفِيهَا سُوقٌ قَالَ نَعَمْ أَخْبَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَنَّ أَهْلَ الْجَنَّةِ إِذَا دَخَلُوهَا نَزَلُوا فِيهَا بِفَضْلِ أَعْمَالِهِمْ ثُمَّ يُؤْذَنُ فِى مِقْدَارِ يَوْمِ الْجُمُعَةِ مِنْ أَيَّامِ الدُّنْيَا فَيَزُورُونَ رَبَّهُمْ وَيُبْرِزُ لَهُمْ عَرْشَهُ وَيَتَبَدَّى لَهُمْ فِى رَوْضَةٍ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ فَتُوضَعُ لَهُمْ مَنَابِرُ مِنْ نُورٍ وَمَنَابِرُ مِنْ لُؤْلُؤٍ وَمَنَابِرُ مِنْ يَاقُوتٍ وَمَنَابِرُ مِنْ زَبَرْجَدٍ وَمَنَابِرُ مِنْ ذَهَبٍ وَمَنَابِرُ مِنْ فِضَّةٍ وَيَجْلِسُ أَدْنَاهُمْ وَمَا فِيهِمْ مِنْ دَنِىٍّ عَلَى كُثْبَانِ الْمِسْكِ وَالْكَافُورِ وَمَا يُرَوْنَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَرَاسِىِّ بِأَفْضَلَ مِنْهُمْ مَجْلِسًا ». قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَهَلْ نَرَى رَبَّنَا قَالَ « نَعَمْ قَالَ هَلْ تَتَمَارَوْنَ فِى رُؤْيَةِ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ». قُلْنَا لاَ. قَالَ « كَذَلِكَ لاَ تَتَمَارَوْنَ فِى رُؤْيَةِ رَبِّكُمْ وَلاَ يَبْقَى فِى ذَلِكَ الْمَجْلِسِ رَجُلٌ إِلاَّ حَاضَرَهُ اللَّهُ مُحَاضَرَةً حَتَّى يَقُولَ لِلرَّجُلِ مِنْهُمْ يَا فُلاَنُ ابْنَ فُلاَنٍ أَتَذْكُرُ يَوْمَ قُلْتَ كَذَا وَكَذَا فَيُذَكِّرُهُ بِبَعْضِ غَدَرَاتِهِ فِى الدُّنْيَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَفَلَمْ تَغْفِرْ لِى فَيَقُولُ بَلَى فَبِسِعَةِ مَغْفِرَتِى بَلَغْتَ مَنْزِلَتَكَ هَذِهِ. فَبَيْنَمَا هُمْ عَلَى ذَلِكَ غَشِيَتْهُمْ سَحَابَةٌ مِنْ فَوْقِهِمْ فَأَمْطَرَتْ عَلَيْهِمْ طِيبًا لَمْ يَجِدُوا مِثْلَ رِيحِهِ شَيْئًا قَطُّ وَيَقُولُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى قُومُوا إِلَى مَا أَعْدَدْتُ لَكُمْ مِنَ الْكَرَامَةِ فَخُذُوا مَا اشْتَهَيْتُمْ. قَالَ فَنَأْتِى سُوقًا قَدْ حَفَّتْ بِهِ الْمَلاَئِكَةُ فِيهِ مَا لَمْ تَنْظُرِ الْعُيُونُ إِلَى مِثْلِهِ وَلَمْ تَسْمَعِ الآذَانُ وَلَمْ يَخْطُرْ عَلَى الْقُلُوبِ فَيُحْمَلُ لَنَا مَا اشْتَهَيْنَا لَيْسَ يُبَاعُ فِيهَا وَلاَ يُشْتَرَى وَفِى ذَلِكَ السُّوقِ يَلْقَى أَهْلُ الْجَنَّةِ بَعْضُهُمْ بَعْضًا قَالَ فَيُقْبِلُ الرَّجُلُ ذُو الْمَنْزِلَةِ الْمُرْتَفِعَةِ فَيَلْقَى مَنْ هُوَ دُونَهُ وَمَا فِيهِمْ دَنِىٌّ فَيَرُوعُهُ مَا يَرَى عَلَيْهِ مِنَ اللِّبَاسِ فَمَا يَنْقَضِى آخِرُ حَدِيثِهِ حَتَّى يَتَخَيَّلَ إِلَيْهِ مَا هُوَ أَحْسَنُ مِنْهُ وَذَلِكَ أَنَّهُ لاَ يَنْبَغِى لأَحَدٍ أَنْ يَحْزَنَ فِيهَا ثُمَّ نَنْصَرِفُ إِلَى مَنَازِلِنَا فَتَتَلَقَّانَا أَزْوَاجُنَا فَيَقُلْنَ مَرْحَبًا وَأَهْلاً لَقَدْ جِئْتَ وَإِنَّ بِكَ مِنَ الْجَمَالِ أَفْضَلَ مِمَّا فَارَقْتَنَا عَلَيْهِ. فَنَقُولُ إِنَّا جَالَسْنَا الْيَوْمَ رَبَّنَا الْجَبَّارَ وَيَحِقُّنَا أَنْ نَنْقَلِبَ بِمِثْلِ مَا انْقَلَبْنَا »..
Artinya (isnadnya tidak diartikan): Sesungguhnya Sa’id bin Al-Musayyab (سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ) bertemu Abu Hurairah. Tiba-tiba Abu Hurairah berkata, “Saya mohon agar Allah besok mengumpulkan saya dan kau di pasar Surga.”
Sa’id bin Al-Musayyab bertanya, “Masyak di dalam surga ada pasar?.”
Abu Hurairah berkata, “Betul, Rasulullah SAW pernah mengkhabari padaku ‘sungguh ketika ahli surga telah masuk ke surga, mereka bertempat di sana sekadar amalan mereka. Lalu mereka diberi idzin menghadiri pisowanan agung untuk menghadap Tuhan mereka. Diperkirakan hari itu kalau di dunia hari Jumat. Singgasana Allah yang Maha Agung dipertontonkan di pertengahan mereka. Allah akan menampakkan diri untuk mereka di taman surga yang Maha Indah. Akan dipersiapkan untuk mereka mimbar-mimbar (مَنَابِرُ/bahasa Arab yang maksudnya tempat duduk mewah yang dirancang agar sangat nyaman bagi yang menduduki). Secara umum tempat-tempat duduk mewah itu terbuat dari nur (نُورٍ), atau mutiara yang disebut Lukluk (لُؤْلُؤ), atau Yakut (يَاقُوتٍ), atau Zabarjad (زَبَرْجَد), atau emas, atau perak. Orang lebih hina mereka juga bisa menghadiri dan mendapatkan tempat duduk di atas tumpukan parfum Misik dan Kafur, memang di dalam surga nggak ada yang hina. Orang-orang yang tingkatannya rendah takkan tahu bahwa ada orang yang tempat duduknya lebih utama daripada mereka.”
Abu Hurairah berkata, “Saya dulu bertanya ‘ya Rasulallah, masyak kita akan bisa melihat Tuhan kita?’.”
Rasulullah SAW menjawab, “Iya!, apa kamu kesulitan melihat matahari dan bulan di malam purnama?.”
Kami menjawab serempak, “Tidak.”
Rasulullah bersabda, “Demikian itu pula kalian nantinya dalam melihat Tuhan kalian. Siapapun yang hadir di sana pasti akan dihadirkan secara nyata ke hadapan Allah. Hingga Allah berfirman ‘hai fulan bin fulan, bukankah kau ingat di hari kau berkata begini dan begini?’. Allah mengingatkan sebagian pelanggarannya di dunia.
Dia berdoa, “Ya Tuhanku, bukankah Tuhan mengampuniku?.”
Allah berfirman, “Tentu, kau bisa menempati tempat ini karena luasnya ampunan-Ku.”
Di saat yang membahagiakan itulah tiba-tiba datang mendung yang memayungi di atas mereka. Tiba-tiba parfum yang harumnya mutlak belum pernah mereka temui menghujani mereka. Tuhan kita Tabaraka wa Taala berfirman, “Silahkan menikmati fasilitas yang telah Ku-sediakan untuk kalian, apapun yang kalian senangi nikmatilah!.”
Nabi bersabda, “Kita nanti akan mendatangi pasar yang dikerumuni oleh para malaikat. Belum pernah ada mata yang memandang seindah itu, belum pernah ada telinga yang mendengar seindah itu; keindahan yang belum pernah terbayang dalam pikiran. Kita akan diberi apa saja yang kita inginkan, tidak perlu dibayar karena tidak dijual. Di surga itulah penduduk surga bertemu pada sebagian mereka. Seorang lelaki surga yang berkedudukan tinggi menjumpi lelaki yang derajatnya di bawahnya; ini bukan berarti di surga ada yang hina. Lelaki yang dijumpai terperangah oleh busana mewah yang dikenakan olehnya. Sebelum pembicaraan mereka berdua berakhir, akan hadir bayangan padanya bahwa ada busana yang lebih indah daripada itu. Karena orang di surga tidak mungikin susah. Lalu kita akan pulang ke rumah kita.”
Istri-istri kita akan menyambut kedatangan kita sambil berkata, “Marhaban wa ahlan (مَرْحَبًا وَأَهْلاً) yang artinya selamat datang. Kau pulang dalam keadaan terpoles oleh ketampanan yang lebih daripada ketika pergi’.”
Kita akan menjawab, “Hari ini kami telah menghadiri pisowanan agung yang diacarakan oleh Tuhan kami Al-Jabbar (الْجَبَّارَ) artinya yang Maha Perkasa. Dia memastikan kami pulang untuk mendapatkan fasilitas yang telah kami nikmati sebelumnya.”
Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia
Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar