(Bagian ke-59 dari seri tulisan Khalid bin Walid)
Umar bin Al-Khatthab sangat agung dan berwibawa, semua kaum Muslimiin menyukainya. Ketika Abu Bakr wafat, kaum Muslimiin sangat susah karena ditinggalkan beliau yang sangat agung. Tapi akhirnya mereka terhibur oleh keadilan dan kearifan Umar RA yang menggantikan kedudukannya.
Di hari yang indah itu Umar menulis surat untuk Abu Ubaidah bin Al-Jarrach RA:
Kau telah saya angkat sebagai penguasa di kota Syam. Kau lah yang mengurusi kaum Muslimiin di sana. Jabatan Khalid bin Al-Walid telah saya lepas.
والسلام
Umar bin Al-Khatthab menyerahkan surat pada Abdullah bin Qurth agar diberikan pada Abu Ubaidah di Damaskus.
Di malam wafatnya Abu Bakr RA; Abdur Rohman bin Auf RA bercerita tentang mimpi yang telah dialami pada Umar bin Al-Khatthab RA:
Saya bermimpi negri Damaskus dikepung kaum Muslimiin. Saya mendengar takbir mereka membahana; beteng kota terbenam ke tanah. Khalid memasuki kota dengan pedang untuk menerobos api yang berkobar. Api padam.”
Imam Ali berkata, “Berbahagialah! Malam ini kota Damaskus dikuasai kaum Muslimiin in syaa Allah Ta’ala.”
Beberapa hari setelah itu Uqbah bin Amir Al-Juhani sahabat Rasulillah SAW datang ke Madinah membawa surat yang menjelaskan penaklukan Damaskus. Berita itu membuat kaum Muslimiin sangat berbahagia.
Umar bertanya pada pembawa surat, “Hai putra Amir![1] Sejak kapan kau berangkat dari sana?.”
Uqbah bin Amir berkata, “Sejak Jumat kemarin.”
Umar bertanya, “Membawa khabar apa?.”
Uqbah menjawab, “Khabar baik dan khabar kegembiraan. Akan saya laporkan pada yang mulia Abu Bakr As-Shiddiq.”
Umar terkejut dan menjawab, “Demi Allah dia telah wafat dalam keadaan terpuji untuk memasukai surga Tuhan yang Maha Mulia. Penggantinya adalah Umar yang sangat lemah fisiknya. Jika adil maka akan selamat, namun jika menyimpang atau membuat kepalsuan maka akan rusak.”
Uqbah bin Amir terkejut dan menjadi lemas. Lalu menangis karena ditinggal untuk selamanya oleh Abu Bakr yang sangat dicintai. Setelah tangisannya reda, dia mengeluarkan dan memberikan surat pada Umar RA. Umar membacanya dengan cermat namun tidak menjelaskan isinya. Setelah sholat Jumat selesai, Umar naik mimbar untuk membacakan surat pada Jamaah Masjid. Ketika itu yang melakukan sholat Jumat sangat banyak sekali.
Setelah pembacaan surat mengenai kemenangan kaum Muslimiin di Damaskus selesai, suara tahlil dan takbir meledak membahana, karena Muslimiin berbahagia.
Umar turun dari mimbar untuk menulis surat pada Abu Ubaidah. Isi surat tentang Abu Ubaidah diangkat menjadi pimpinan Muslimiin di Damaskus dan Jabatan Khalid sebagai Panglima Perang dilepas.
Surat diberikan pada Uqbah bin Amir agar dihantar ke Damaskus.
Uqbah sampai Damaskus ketika Khalid sedang mengejar Tuma dan Harbis, sehingga surat diberikan pada Abu Ubaidah. Abu Ubaidah membaca surat tidak bersuara, dan sengaja tidak mengumumkan bahwa Abu Bakr telah wafat. Dia juga tidak menjelaskan bahwa dia telah diangkat sebagai pemimpin kaum Muslimiin di negri Damaskus. Tentang Khalid telah dilepas dari jabatannya juga tidak segera diberitakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar