Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2011/05/05

KW 41: Kabur Memasuki Kota Damaskus

(Bagian ke-41 dari seri tulisan Khalid bin Walid)
Qois yang mengikuti perang Penaklukan Damaskus berkata pada kemenakannya, “Saat itu orang-orang Yahudi juga bergabung padak kaum Nashrani dalam peperangan itu. Mereka naik ke atas benteng dan memanah kami.”
Khalid mengkhawatirkan keselamatan Syurachbil yang menjadi incaran Tuma. Syurachbil telah bergerak mendekati pintu gerbang untuk berperang dengan Tuma. Yang paling diincar untuk dibunuh adalah Syurachbil, dia diserang oleh Tuma dengan serangan ganas sekali. Tuma lah pimpinan pasukan Romawi yang pertama kali maju menyerang Muslimiin. Muslimiin menyambut serangan dengan gigih. Emosi Tuma meledak-ledak, sehingga serangannya membabi-buta. Tangannya mengayun-ayunkan pedang; bibirnya berkata, “Mana pimpinan kalian yang menjijikkan yang telah meyebabkan saya terluka?. Sayalah orang dekat raja. Sayalah pembela Salib.” Sejumlah pasukan Muslimiin telah terluka oleh pedang Tuma.
Syurachbil bergerak cepat mendekat untuk berkata, “Sayalah musuhmu yang bertanggung jawab. Sayalah yang telah memporak-porandakan pasukanmu. Bahkan telah merampas Salib kalian. Sayalah penulis wahyu Rasulillah SAW. Tuma terkejut lalu mengincar dengan mata melotot seperti singa pada Syurachbil. Dia marah tapi grogi, pedangnya menyambar-nyambar ke arah Syurachbil. Malam semakin kelam, namun dua orang itu masih juga bertempur.
Janda Aban bergabung pada pasukan Syurachbil. Dia wanita paling gigih dalam pertempuran itu. Panah yang diluncurkan selalu tepat sasaran. Banyak pasukan Romawi yang tewas karena panahnya. Pasukan Romawi menyingkir menjauh darinya. Ketika seorang lelaki Romawi sembrono memberanikan diri akan menyarang; panah janda Aban melesat cepat menancap lehernya. Lelaki berteriak minta tolong lalu sakarat dan tewas. Teman-temannya emosi, mereka bergerak cepat untuk meringkus janda Aban. Yang paling berat adalah Syurachbil: dia diserang dengan ganas oleh Tuma hingga kualahan. Pukulan pedangnya ditangkis oleh Tuma dengan perisai Daroqoh[1]. Syurachbil terkejut karena perisainya patah ketika berbenturan dengan perisai. Tuma tersenyum dan mengulurkan tangan untuk meringkus Syurachbil. Dua orang berkuda datang tiba-tiba menghalang-halangi usaha Tuma. Dua pasukan berkuda lainnya melancarkan serangan menyerbu kaum Romawi.
Janda Aban melawan hingga berhasil meloloskan diri, bahkan lalu berteriak dan mengamuk kaum Romawi. Dua lelaki berkuda bergerak cepat untuk menangkap si janda; Abdur Rohman bin Abi Bakr dan Aban bin Utsman bin Affan menyongsong mereka berdua dengan pedang terhunus. Dua orang melawan dua orang dengan garang. Tuma musuh Allah kabur memasuki kota Damaskus.

[1] Perisai dari kulit yang dikeraskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar