(تلاوة) Pembacaan Al-Qur’an malam Rabu di Ponpes Mulya Abadi sampai: وَكَيْفَ يُحَكِّمُونَكَ
وَعِنْدَهُمُ التَّوْرَاةُ فِيهَا حُكْمُ اللَّهِ ثُمَّ يَتَوَلَّوْنَ مِنْ بَعْدِ
ذَلِكَ وَمَا أُولَئِكَ بِالْمُؤْمِنِينَ (43). Sedangkan kajian ma’na Al-Qur’an sampai: إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ
الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا
مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً
فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا (97)
إِلَّا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لَا
يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلَا يَهْتَدُونَ سَبِيلًا (98) فَأُولَئِكَ عَسَى
اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا (99) وَمَنْ
يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً
وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ
الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا
رَحِيمًا (100).
Artinya:
Sesungguhnya kaum
yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan aniaya terhadap diri mereka
(sendiri).[1] Para malaikat berkata, “Sebab apa kalian
kemarin?.” [2][3] (Maksudnya sudah Islam kok tidak hijrah)?.
Mereka menjawab, “Kemarin kami
dilemahkan di dalam bumi.”
Para malaikat berkata, “Bukankah
bumi Allah luas, kalian bisa berhijrah di dalamnya?.”
Mereka itu tempat tinggalnya
Jahannam dan sejelek-jeleknya tempat kembali.[4] (97). Kecuali orang-orang yang dilemahkan:
1.
Beberapa
pria.
2.
Para
wanita.
3.
Para
anak-anak yang tak mampu berpindah dan tidak mendapatkan petunjuk jalan. (98)
Semoga Allah mengampuni terhadap
mereka. Sejak dulu Allah Maha Pengampun Maha Pemaaf.[5] (99) Barang siapa berhijrah di Jalan Allah, maka akan menjumpai tempat-hijrah banyak, dan keluasan. Barang siapa keluar dari rumahnya untuk
berhijrah pada Allah dan Rasul-Nya, lalu direnggut oleh maut (di
perjalanan), maka pahalanya telah jatuh pada Allah. Dan Allah telah Maha Pengampun Maha Penyayang. (100)
Termasuk
di antara hikmah pelajaran dalam beberapa ayat di atas adalah ummat Islam
wajib bersatu.
[1] Maksudnya tidak mau berhijrah, padahal
mempunyai kemampuan.
[2] فِيمَ diartikan ‘sebab apa’ karena sababiyyah.
[3] كُنْتُمْ diartikan ‘kalian kemarin’ karena lampau, bentuk sedang dan akannya تكونوا.
[4] Ada dua pendapat mengenai Ayat tersebut:
[2] فِيمَ diartikan ‘sebab apa’ karena sababiyyah.
[3] كُنْتُمْ diartikan ‘kalian kemarin’ karena lampau, bentuk sedang dan akannya تكونوا.
[4] Ada dua pendapat mengenai Ayat tersebut:
1.
Ikrimah
berkata, “Ayat itu turun membahas para pemuda Quraisy, di saat mereka di Makkah
telah menyatakan Islam. Di antara mereka, Ali bin Umyah bin Khalaf, Abu Qais
bin Al-Walid bin Al-Mughirah, Abul-’Ash bin Munabbih, Charits bin Zam’ah.”
2.
Ad-Dhachak
berkata, “Ayat tersebut turun membahas sejumlah kaum Munafiq di Makkah yang tidak mau
mengikuti Nabi SAW hijrah ke Madinah. Di saat terjadi Perang Badar, mereka justru keluar bersama kaum Musyrik ke Badar. Ternyata mereka
tergolong kaum yang mendapat musibah, yakni mati terbunuh dalam peperangan
tersebut. Akhirnya Ayat mulia yang membahas semu
orang yang tidak mampu manjalankan agama yang tinggal di pertengahan kaum Musyrik,
padahal mampu berhijrah tersebut, turun.
Berdasarkan Ijma’ dan berdasar nass ini ayat: orang tersebut
menganiaya diri-sendiri dan melakukan keharaman.
[5]وَكَانَ
diartikan ‘dan sejak dulu’ karena bentuk lampau, bentuk sedangnya يكون.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar