Kepala sudah putus, tapi mulut Nabi Yahya AS masih terus berucap, “Perempuan tersebut haram kau nikahi!” Darah terus mengucur deras dari kepala yang diletakkan dalam sebuah wadah itu.
Konflik berawal ketika Yahya AS mengeluarkan larangan menikahi mahromnya. Padahal istri raja Raja Herodes 1 hendak menikahkan anaknya dengan suaminya yang raja itu. Istri raja ini punya suatu ambisi kekuasaan atau kekayaan, di balik maksud tersebut.
Tentu ia benci sekali dengan Yahya AS, karena dengan larangan itu, ambisinya bisa gagal. Ia memutar otaknya, bagaimana supaya Yahya AS meninggal.
Suatu saat ia menemukan ide yang diilhami oleh kebiasaan Raja Herodes yang suka arak. Sang istri picik ini kemudian menghiasi anaknya dengan bermacam hiasan, termasuk mengenakan pakaian tembus pandang berwarna merah dan membasuhi hampir sekujur tubuh anaknya dengan parfum.
Setelah sang raja mabuk berat, anak cantik yang sudah didandani sedemikian rupa itu pun ditawarkan pada raja. Raja yang jiwanya sudah buta tentu tertarik dengan kecantikan si gadis, lalu berkehendak bersenggama dengan si gadis.
Setelah ada di pangkuan raja, si gadis ditanya, Apa yang paling kamu inginkan?” Sesuai pesan ibunya, ia menjawab, “Aku ingin sekali kepalanya Yahya!” Raja menawar dengan yang lain tapi si gadis menolak, ia tetap menginginkan kepala Yahya.
Raja mentitah prajuritnya untuk memenggal kepala Yahya AS. Prajurit merampungkan keinginan raja tersebut. Karena gembira tujuannya tercapai, perempuan pembunuh itu naik loteng sampai tangga paling atas. Ia teriak-teriak kegirangan.
Beberapa saat kemudian, ia terpeleset sampai tangga paling bawah. Rupanya, di bawah sana ada kawanan anjing buas yang biasa digunakan untuk berburu. Semua bagian tubuhnya habis dilahap kawanan anjing buas tersebut. Yang paling akhir disisakan adalah dua mata perempuan hina itu.
Rakyat Bani Israil gempar melihat fakta bahwa kepala Yahya AS yang sudah dipenggal masih terus bicara. Mereka ketakutan, jangan-jangan nanti ada sesuatu yang mengerikan datang pada mereka.
Tumbuh
Sejak sebelum lahirnya pun, Nabi Yahya AS sudah menimbulkan keunikan-keunikan yang seakan-akan hanya bisa didengar dalam dongeng. Keunikan itu diabadikan dalam QS Maryam 7 yang artinya, “Ya Zakaria, sungguh Kami memberi kabar gembira padamu dengan bayi bernama Yahya. Kami belum pernah mempergunakan nama tersebut sebelumnya.”
Lalu pada Ayat 15, “Dan selamat atas dia di hari lahirnya, di hari wafatnya, dan di hari dibangkitkan (nanti).” Tiga hari ini (melahirkan, mati, dan hidup di akhirat) adalah hari yang paling ditakuti anak Adam, tapi Allah telah menyelamatkan Yahya AS dari ketiganya.
Saat mendapat Wahyu tersebut, Zakaria AS berdoa pada Allah, “Bagaimana mungkin hamba akan memiliki putra, padahal usia tua telah menghadiri hamba. Lagi pula, istri hamba, seorang yang mandul?” (QS Ali Imran 40). Usia tua di sini adalah umur 92 tahun, sebagian meriwayatkan 120 tahun.
Zakaria AS berdoa demikian sebetulnya karena ingin bertanya, apakah akan memiliki putra melalui istrinya yang mandul atau melalui wanita lain, bukan karena mengingkari Kodrat Allah. Dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah tanda untukku.” Allah menjawab, “Tandamu adalah bahwa kau tidak akan berbicara pada manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat,” (QS Ali Imran 41). Akhirnya Allah menahan lisan Zakaria AS sebagai akibat dia bertanya tanda akan berputra.
Yahya AS dilahirkan tiga tahun sebelum Isa Al-Masih. Ada juga yang melaporkan enam bulan sebelumnya. Ia tumbuh sebagai anak berwajah tampan, berambut tipis, berjari pendek, bersuara kecil, dan berwatak sangat taat Allah. Sejak kecil, Yahya AS tidak pernah bermain-main dengan anak-anak. Suatu hari, anak-anak sebayanya berkata “Hai Yahya, ayo kita bermain. Dia menjawab, “Saya dicipta bukan untuk bermain-main.” Allah berfirman, ”Dan Kami telah memberi dia kepahaman hukum di waktu kecil,” (QS Maryam 12).
Seringkali, Yahya AS makan ‘usyb2 dan daun-daun pepohonan. Sebagian riwayat mengatakan Yahya AS suka roti dari gandum. Suatu waktu, Yahya AS yang sedang membawa roti dari sya’ir (jenis roti) bertemu iblis. Kemudian iblis menegur, “Katanya kamu orang zuhud3? Nyatanya kamu telah menyimpan roti dari gandum, kan?”
Yahya AS menjawab “Hai yang terlaknat, ini kan perbekalan!”
Iblis membantah, “Sesungguhnya perbekalan lebih sedikit mencukupi untuk orang yang akan mati.”
Allah memberi Wahyu “Pertimbangkan, yang dikatakan iblis padamu!”
Yahya AS menjawab “Hai yang terlaknat, ini kan perbekalan!”
Iblis membantah, “Sesungguhnya perbekalan lebih sedikit mencukupi untuk orang yang akan mati.”
Allah memberi Wahyu “Pertimbangkan, yang dikatakan iblis padamu!”
Diperkirakan, Yahya mempertimbangkan yang iblis katakan
Biasanya para ahli Hadits mengambil penjelasan paling akhir, yaitu di saat Yahya AS ditegur, “Pertimbangkan, yang dikatakan iblis padamu!” oleh Allah.
Biasanya para ahli Hadits mengambil penjelasan paling akhir, yaitu di saat Yahya AS ditegur, “Pertimbangkan, yang dikatakan iblis padamu!” oleh Allah.
1 Ada yang mengatakan “Herodus.”
2 Jenis rumput yang kadang dimakan orang.
3 Menjauhi dunia mementingkan akhirat.
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
2 Jenis rumput yang kadang dimakan orang.
3 Menjauhi dunia mementingkan akhirat.
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar