The Historian’s History of the World
Encyclopedia raksasa The Historian’s History of the World, telah menyumbangkan berita penting Raja-Raja Fir’aun Ditemukan untuk kita, sebagai Mukjiat Muhammad SAW:
Nothing is modern discovery has more vividly and suddenly brought the ancient world home to the world of today than the finding of the actual bodies, the very flesh and blood of the Pharaos marvellously preserved to us by the embalmers’s venerable art. The discovery has bridged the chasm between the ancient and the new as a midnight flash of lighting from the cloud to the earth.
Sebetulnya
pernyataan yang artinya:
Tiada penemuan moderen yang lebih menggemparkan, dan
mendadak menghadirkan dunia kuno kembali lagi menuju dunia hari ini, daripada ditemukannya jasad-jasad Fir’aun secara nyata. Daging dan
darah (mereka utuh). Luar bisa (itu semua telah) dipersiapkan untuk kita, oleh
para ahli rempah-rempah senior yang kepandainnya sempurna. Penemuan itu telah menjembatani jurang waktu di antara kuno dan kini, (yang
terangnya) bagaikan sinar kilat di tengah malam dari balik mendung menembus ke
bumi.
Bisa dikatakan hiperbola, karena
berlebihan. Pernyataan mengagumkan bagi ilmuan sejarah itu, jika dibandingkan Firman Allah akan menjadi kecil sekali nilainya:
{وَجَاوَزْنَا
بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا
حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الَّذِي
آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ () آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ
قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ () فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ
لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
()} [يونس: 90 - 92]
Artinya:
Dan Kami telah membuat Bani Israil menyeberangi lautan. Sontak Fir’aun dan tentara-tentaranya mengikuti, untuk menangkap dan menindas mereka. (Pengejaran berlangsung) hingga ketika tenggelam menyergap, dia berkata, “Saya telah beriman bahwa sungguh tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali yang Bani Israil telah mengimani padaNya, dan saya tergolong Muslimiin.” (Dengan nada mencemooh, Allah bertanya, “Masyak sekarang (kau baru beriman), padahal sebelum ini, kau telah menentang dan telah tergolong kaum Pelaku Kerusakan? Maka di hari ini Kami selamatkan badanmu, agar kelak kau menjadi Ayat untuk orang di belakangmu. Dan sungguh kebanyakan dari manusia lalai dari Ayat-Ayat (Mukjiat-Mukjiat) Kami.”
Dan Kami telah membuat Bani Israil menyeberangi lautan. Sontak Fir’aun dan tentara-tentaranya mengikuti, untuk menangkap dan menindas mereka. (Pengejaran berlangsung) hingga ketika tenggelam menyergap, dia berkata, “Saya telah beriman bahwa sungguh tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali yang Bani Israil telah mengimani padaNya, dan saya tergolong Muslimiin.” (Dengan nada mencemooh, Allah bertanya, “Masyak sekarang (kau baru beriman), padahal sebelum ini, kau telah menentang dan telah tergolong kaum Pelaku Kerusakan? Maka di hari ini Kami selamatkan badanmu, agar kelak kau menjadi Ayat untuk orang di belakangmu. Dan sungguh kebanyakan dari manusia lalai dari Ayat-Ayat (Mukjiat-Mukjiat) Kami.”
Beberapa orang bertanya, “Kenapa آَلْآَنَ diartikan ‘masyak sekarang (kau baru
beriman)?’.”
Jawabannya, “Karena asalnya a
al aana. A pertama
berguna bertanya dengan nada mencemooh (lil
inkar). Sedangkan lafal (kau
baru beriman) dimunculkan karena dikaitkan dengan pernyataan Fir’aun sebelum,
dan setelahnya.”
Beberapa orang bertanya, “Kenapa آَيَةً diartikan Mukjiat, dan آَيَاتِنَا diartikan Mukjiat-Mukjiat Kami?.”
Jawabannya, “Karena berbicara tentang Mukjiat Nabi SAW berbentuk
ramalan. Semua Mukjiat dalam Al-Qur’an, diistilahkan Ayat.”
Ada orang bertanya, “Kenapa kalimat بَغْيًا وَعَدْوًا difatchah akhir?.”
Jawabannya, “Karena menjelaskan yang
mendorong Fir’aun dan pasukannya berlari mengejar (maf’ul li ajlih).”
Fulan bertanya, “Kenapa ada kalimat (Pengejaran itu berlangsung)
hingga?.”
Ana menjawab, “Karena ada lafal حَتَّى.”
Berita yang terkandung dalam dua Ayat itu:
1.
Kecepatan lari Bani Israil melampaui batas karena Allah yang
membuat mereka lari menyeberang.
2.
Fir’aun dan pasukannya juga mengejar secepat-cepatnya, berdasarkan
huruf fa (فَ) dan
kalimat baghyan wa adwan (بَغْيًا وَعَدْوًا).
3.
Fir’aun berkata, “Saya telah beriman bahwa sungguh tiada Tuhan
yang berhak disembah kecuali yang Bani Israil telah mengimani padanya, dan saya
tergolong Muslimiin” Bertepatan ketika dia telah disergap oleh ombak yang
menenggelamkan. Karena, “Qaala (قَالَ/Fir’aun berkata) adalahjawab dari idzaa (إِذَا).”
4.
Alam semesta lebih taat pada Penciptanya daripada manusia,
berdasarkan, “Adrakahul-gharaq (أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ).”
5.
Berita Fir’aun
Mengejar, dilanjutkan hingga
tenggelam, sakarat, dan disiksa. Bahkan hingga Ramalan (Nubuwat) Muhammad SAW tentang
akan ditemukannya Fir'aun. Kalimat, “Aaal aana (آَلْآَنَ) dan seterusnya, pertanyaan dengan nada mencemooh. Karena
Cemoohan Tuhan pada Hamba di alam Barzakh adalah siksaan. Kalau Cemoohan Allah
untuk HambaNya yang masih hidup di dunia, hanya diperhatikan dan ditakuti oleh
orang yang berakal tinggi. Ketika oleh Allah, ditegur, “Lima tucharrimu maa achalla
Allaahu lak (لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ)?” Nabi Muhammad SAW sangat ketakutan,
sehingga semua istrinya diilak. Karena Nabi sangat tahu Allah yang Maha
Dahsyat harus diagungkan.
6.
Meskipun Mukjiat
Allah berjumlah banyak sekali, tetapi kebanyakan manusia melalaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar