Ada dua pengalaman berbeda, yang menjadi Pelajaran bagi kita, bahwa, “Tidak seharusnya doa kita dikabulkan” segera :
1.
Ustadz Thoyyib Al-Belawe berkisah, “Ketika mengajarkan
Al-Qur’an dan Al-Hadits di Sulawesi, saya ditangkap oleh oknum tentara. Di tengah
perjalanan, saya berdoa ‘moga mobil yang membawa saya ini, mogok’. Tiba-tiba
mobil mogok. Cukup lama membenahi mobilnya, hingga oknum itu melampiaskan
kemarahannya pada beliau. Tangannya menampar, “Plak” pipi, hingga beliau
bergumam, “Berarti doa yang langsung dikabulkan, tidak semuanya baik” buktinya
ini. Pipinya memar oleh tamparan orang marah karena doa beliau yang tetangga
Lukman Hakim.
2.
Di rumah mertua, saya pernah membaca yang intinya, ‘Soekarno pernah tepekur’.
Hatinya berkata, “Beruntung sekali doa saya dulu tidak segera dikabulkan.” Wanita
jelita anak seorang Belanda yang membuat tergila-gila, ternyata ‘tiba-tiba
gila tak terobati’. Andai saat itu, doanya dikabulkan segera oleh Allah,
berarti istri Soekarno gila.
Kesimpulan: Berdoalah sebanyak mungkin. Jika hari ini doa belum diwujudkan oleh Allah. Karena Allah sayang anda. Yang pasti
agar di Surga nanti, anda surprise, karena doa tersebut. Di dunia juga akan segera terwujud, pada waktu yang paling tepat.
Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi
Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar