Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2016/12/09

PS 173: Pembebasan Syam




 Image result for ‫القتلى في المعركة‬‎
Umar mengirimkan peci yang jika dikenakan, pusing Hiraqla sembuh. Namun jika diangkat, pusingnya kambuh. Dia takjub pada peci itu, dan membuka. Ternyata di dalamnya ada tulisan: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. Dia berkata ‘betapa Nama ini sangat agung, menyembuhkan penyakitku’.


Di pagi yang menegangkan itu, lautan pasukan Romawi Timur berbaris-baris sangat panjang, melindungi Talis yang dianggap Hiraqla

Pasukan Raja Filanthanus berjumlah 30.000 orang dan pasukan Raja Yuqana, juga berada di situ. Mereka terkejut oleh Khalid yang berteriak, menggerakkan pasukan elitnya yang bernama Jaisyuzzachf (
جيش الزحف), yang artinya Pasukan Pengobrak-Abrik. 
Amukan mereka bagaikan ombak menyapu sampah laut kedaratan. 

Kaum Romawi makin morat-marit, 
ketika Said menggerakkan pasukannya untuk menyerbu. 
Apa lagi ketika Qais bin Hubairah menggerakkan pasukannya, untuk mengamuk. 
Pasukan Romawi Timur porak-poranda. Dan hidup mereka makin terasa sempit ketika Maisarah, Abdur Rohman, Dzu Kala Al-Chimyari (ذو الكلاع الحميري) dan lainnya, menggerakan pasukan untuk menyerang dengan garang. 
Amukan pasukan Arab disambut oleh mereka yang jauh lebih banyak, dengan garang.

Yuqana dan pasukannya beraksi. Pedang Dhirar bergerak-gerak sangat cepat, mencari sasaran, dan menewaskan pasukan lawan. Tiap membunuh seorang, dia berteriak, “Inilah balasan Dhirar yang tadinya ditawan!.” 
Dhirar dan pasukan pemberian Yuqana, membelah lautan pasukan lawan, untuk mendekati pasukan Arab Nashrani.

Pada pasukanya, Rifaah bin Zuhair berteriak, “Ayo mereka kita serbu! Jangan takut! Ketahuilah bahwa pintu-pintu gerbang surga telah dibuka! Para bidadari telah bersolek! Istana-istana surga telah diperindah! Para remaja surga telah berbahagia karena akan menyambut kedatangan kita! Sang Maha Raja telah muncul! Hai pemuda Arab! Siapa yang ingin menikahi bidadari bermata indah? Berjuang inilah maskawin bidadari! Ayo siapa yang ingin menduduki kursi mewah di surga-surga? Dilayani oleh sejumlah remaja? Siapa yang tertarik dengan Firman Maha Raja ‘Muttakiiina alaa rafrafin khudhrin wa aqbariyyin chisaan (Mereka bersandar bantal hijau dan permadani mewah)?’ [1] Mana yang pernah mendampingi Tuan Besar makhluq SAW, di dalam Perang Badar dan Chunain?!.”

Dhirar mengamuk dengan pedang di pertengahan lawan. Ketika yang tewas oleh tebasan pedangnya banyak sekali, dia terkejut oleh seorang yang mengamuk membelah barisan lawan, untuk mendekat. Setelah diamati ternyata wanita yang mengamuk dan berteriak, “Ini pembalasan saya atas kalian untuk Dhirar!” Saudara perempuannya bernama Khaulah. 
Dhirar menyapa, “Hai! Saya saudaramu.” 
Khaulah yang mendekat untuk mengucapkan salam, ditegur, “Jangan mendekat! Ini bukan waktunya menjawab Salam! Memerangi kaum Kafir lebih utama daripada omong-omong denganmu! Ayo kita bersatu untuk berjihad di Jalan Allah! Yang gugur di antara kita akan menunggu di Telaga Al-Kautsar.”

Dhirar dan Khaulah terperangah ketika melihat lautan pasukan Romawi Timur berlarian bagai ombak disapu badai. Ada yang berteriak keras, “Raja Hiraqla telah ditangkap oleh Raja Filanthanus pengkhianat!.” 
Amukan pasukan Muslimiin menambah porak-poranda mereka. Yang tewas berserakan makin banyak. Pasukan Nashrani Arab yang tewas berserakan berjumlah sekitar 12.000 orang. Pasukan Romawi Timur yang tewas, sejumlah yang tewas di dalam Perang Yarmuk dan Perang Ajnadin. [2]


In syaa Allah bersambung



[1] مُتَّكِئِينَ عَلَى رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍ [الرحمن/76].
[2]  Pasukan Romawi Timur dalam perang Annajdin berjumlah 90.000, yang tewas 50.000 orang. Sisa mereka yang masih hidup, berlari kencang menuju dua arah: Damaskus dan Qisariyyah (قيسارية). Kaum Muslimiin mendapat rampasan perang banyak sekali, termasuk di antaranya: Salib-salib emas, Salib-salib perak, dan benda-benda berharga selain itu. Semua rampasan perang dikumpulkan menjadi satu, termasuk mahkota Wardan. 
Abu Ubaidah ingin menjumlah pasukan Romawi yang tewas dalam Perang Yarmuk, namun tidak mampu, karena terlalu banyak. Dia perintah agar pasukan Muslimiin menebang bambu-bambu di jurang, untuk menghitung jumlah yang sama tewas dari pasukan Romawi. Setelah hutan bambu itu ditebangi untuk memberi tanda, dan menghitung yang sama tewas, terjumlah 105.000 mayat. Dari mereka yang mati karam di dalam danau Annaqushah tidak terhitung, karena terlalu banyak. Yang tertawan 40.000 orang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar