Di bawah
ini saya terjemahkan mengenai, “Istri-Istri Rasulillah SAW.” Karena ada teman
kita yang membaca tulisan yang banyak salah. Tapi mungkin niatnya benar dan
baik, agar kaum Lelaki tidak salah pandang, mengenai Poligami. Nabi SAW
berpoligami bukan semata-mata untuk mengumbar nafsu birahi, tetapi berniat
suci, karena Beliau orang suci.
Sungguh
jarang, orang menerangkan, “Umur Ibu Kaum Iman (Ummul-Mukminiin / istri-istri Rasulillah SAW) ketika dinikah (oleh Rasulillah SAW).” Dengan membaca beberapa
kitab Tarikh, maka kita tahu umur ketika mereka dinikah. Namun perselisihan
mengenai itu, tak mungkin dihindari.
Sungguh
Khadijah binti Khuwailid dinikah oleh Nabi SAW, dalam umur 40 tahun,
sebagaimana penjelasan kebanyakan ahli sejarah. Hanya, Baihaqi dan Al-Hakim
menjelaskan, “Khadijah berumur 35 tahun.”
Di
dalam kitab Assiyarah, Ibnu Katsir menjelaskan:
“Azzuhri berkata ‘ketika
menikahi Khadijah, umur Rasulillah SAW 21 tahun’.
Ada yang berkata ’25 tahun’.
Ada yang berkata ‘(pernikahan
dilakukan) pada zaman Kabah dibangun ulang’.”
Al-Waqidi
(ahli Hadits dan ahli sejarah Islam) berkata, “Saat itu, Khadijah berumur 45
tahun.”
Ahli
sejarah lainnya berkata, “Saat itu umur Nabi SAW 35 tahun.” Hakim bin Hizam
(sahabat Nabi) berkata, “Ketika menikahi Khadijah, umur Rasulillah SAW 25
tahun. Umur Khadijah 40 tahun.” Dari Ibnu Abbas, “Umur Khadijah 28 tahun.”
(HR Ibnu Asakir)
Lalu Nabi SAW menikahi Saudah binti Zamah yang berumur 66 tahun, sebagaiaman penjelasan Abu
Zahroh di dalam kitabnya, Khaatimu Annabiyyiin :
Setelah itu sebelum hijrah,
Nabi SAW menikahi Saudah binti Zamah yang berumur sepadan Khadijah RA, yakni 66
tahun.
Lalu Nabi SAW menikahi Aisyah bintu Abi Bakr RA yang berumur 6 tahun. Beliau berkumpul
serumah setelah Aisyah berumur 9 tahun, bulan Syawal, awal Nabi hijrah di Madinah.
Lalu Nabi SAW menikahi Hafshah bintu Umar RA yang berumur 21 tahun, pada tahun 2 Hijriah.
Sejumlah ahli sejarah menjelaskan, “Hafshah wafat pada tahun 45 Hijriah, dalam
umur 63 tahun.”
Di
dalam kitabnya, Assiiratu Annabawiyyah waddawatu fil ahdi al-madani (السيرة النبوية والدعوة في العهد المدني),
Ahmad Ghalus berkata :
“Beliau menikahi Hafshah RA,
tahun 3 Hijriah. Hafshah wafat tahun 45 Hijriah, dalam umur 63 tahun, di zaman
kekhalifahan Muawiyah. Jenazah disolati oleh Marwan bin Al-Hakam, dimakamkan di
Baqi.”
Lalu
Nabi SAW menikahi Zainab bintu Khuzaimah yang berumur 30 tahun, sebagaimana
penjelasan Ghalus, di dalam kitabnya, Assiiratu Annabawiyyah waddawatu fil
ahdi al-madani :
“Nabi SAW serumah dengan
dengan beliu di bulan Ramadhan tahun 4 Hijriah. Beliau wafat 8 bulan
setelah dinikah oleh Rasulillah SAW, dalam umur 30 tahun, dan dikubur di Baqi.
Istri Rasulillah yang wafat di masa hayatnya SAW, Zainab bintu Khuzaimah
dan Khadijah RA.”
Lalu
Nabi SAW menikahi Ummu Salamah (Hindun bintu Abi Umayah bin Al-Mughirah), yang
dinikah pada bulan Syawal tahun 4 Hijriah, dalam umur 27 tahun.
Di
dalam Samthu Annujum Al-Awali fii Anbaai Al-Awaili wattawaali (سمط النجوم العوالي في أنباء الأوائل
والتوالي), dijelaskan :
Ummu Salamah wafat pada zaman
kekhalifahan Yazid bin Muawiyah, tahun 61 Hijriah. Berita ini shohih. Yazid
menjadi Khalifah tahun 60 Hijriah, setelah Ummu Salamah mendengar berita,
“Husain Bin Ali RA Dibunuh.” Berita yang benar, “Umur Ummu Salamah 84 tahun.”
Lalu
Nabi SAW menikahi Zainab bintu Jahsy yang berumur 38 tahun, sebagaimana
penjelasan dalam Tarikh Atthobari :
Rasulullah SAW menikahi Zainab bintu Jahsy, tanggal 1 Dzul-Qadah tahun 5 Hijriah. Guru kami Umar bin
Utsman Al-Jahsyi murid Ibrahim bin Abdullah bin Muhammad murid ayahnya yang
pernah bertanya, “Ketika Zainab ibnatu Jahsy wafat dalam umur berapa ?" pada Ummu
Ukasyah bin Mihshan yang menjawab ‘kami datang ke Madinah untuk hijrah, saat
itu Zainab berumur sekitar 33 hingga 39 tahun. Dan wafat pada tahun 20
Hijriah’.
Umar
bin Utsman berkata, “Ayah saya berkata ‘Zainab bintu Jahsy wafat berumur 53
tahun.”
Di dalam
kitabnya, Assiratu Annabawiyyah Ardha Waqaai’i watahliila Ahdaats (السيرة النبوية عرض وقائع وتحليل أحداث),
Asshalabi berkata, “Yang mashur, Nabi SAW menikahi Zainab, tahun 5 Hijriah. Dan
wafat pada tahun 20 Hijriah, dalam umur 53 tahun.”
Lalu
Nabi SAW menikahi Juwairiah bintu Al-Harits yang berumur 15 tahun, tahun 6
Hijriah. Juwairiah wafat pada tahun 56 Hijriah, dalam umur mendekati 65 tahun,
sebagaiman penjelasan Ibnu Hibban, “Juwairiyah wafat di Madinah tahun 56
Hijriah. Dishalatkan oleh Wali (Penguasa) Madinah bernama Marwan bin Hakam.
Dimakamkan di Baqi, berumur 65 tahun” di dalam Assiiratu Annabawiyah wa Akhbaarul-Khulafaa ( السيرة
النبوية وأخبار الخلفاء).
Lalu
Nabi SAW menikahi Ummu Habibah (Ramlah bintu Abi Sufyan bin Shakhr) yang
berumur 42 tahun. Namun ada yang menjelaskan, “Dia dilahirkan 35 tahun sebelum
Hijriah.”
Lalu
Nabi SAW menikahi Shafiyyah bintu Huyay bin Akhthab (putri) raja Bani Nadhir,
yang umurnya belum mencapai 17 tahun, sebagaimana penjelasan Ibnu Sayyidi Annaas,
di dalam Uyunul-Akhbar.
Lalu
Nabi SAW menikahi Maimunah bintul Harits, di bulan Syawal, tahun 7 Hijriah,
ketika Umrah Qadha telah selesai. Di daerah Sarif, Nabi setenda dengan beliau
RA (menikahnya juga( di situ. Ketika itu umur beliau RA 26 atau 27 tahun. Dan
meninggal pada tahun 61 Hijriah, di masa kekhalifahan Yazid bin Muawiyah, dalam
umur 80 tahun. Beliau wanita terakhir yang dinikah oleh Rasulillah SAW.
Ibnu Umar
berkata :
“Maimunah RA wafat pada tahun
61 Hijriah. Beliau istri Nabi SAW yang meninggal terakhir, yakni dalam umur 80
atau 81 tahun. Di umur lanjutnya, kesehatan beliau sempurna.”
Al-Hakim
meriwayatkan dan menilai shohih riwayat ini. Dan Adzzahabi (ahli Hadits dan
ahli sejarah Islam) setuju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar