Mengenai
Nabi SAW Naik ke Langit, melalui Mi’roj, Bukhari hanya meriwayatkan, “Hattaa
‘aroja bii ilassamaaits tsaaniyah (حَتَّى عَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الثَّانِيَةِ).” Artinya “Lalu Jibril AS membawa sayanaik ke langit kedua.”
Di halaman ini, Bukhari
tidak menyebutkan Mi’roj. Tetapi di dalam kitabnya, Ibnu Hajar menjelaskan:
“Maksudnya (Nabi SAW) naik. Firman
Allah ‘Dzil-Ma’aarij’. Kepadanya, para malaikat naik. Ada yang berkilah ‘Al-Mi’roj adalah tangga yang dipergunakan naik, oleh para malaikat, ruh-ruh,
dan amalan-amalan’.
Ada yang berkilah ‘dia termasuk lebih indahnya sesuatu. Ruh yang melihat, takkan tahan menahan diri (hingga) keluar padanya.
Mata orang yang akan meninggal, terbelalak melihat, karena indahnya’.
Ibnu Abbas juga berkata ‘Al-Ma’aarij adalah tangga’.” [1]
قَوْله عرج
بِي إِلَى السَّمَاء أَي صعد قَوْله ذِي المعارج قَالَ تعرج الْمَلَائِكَة
إِلَيْهِ وَقيل الْمِعْرَاج سلم تصعد فِيهِ الْمَلَائِكَة والأرواح والأعمال وَقيل
هُوَ من أحسن شَيْء لَا تتمالك النَّفس إِذا رَأَتْهُ أَن تخرج إِلَيْهِ واليه يشخص
بصر المحتضر من حسنه وَقَالَ بن عَبَّاس المعارج درج.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar