Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2015/11/28

Lam Ikhtishosh



Lam “Maksudnya ‘lam kasroh’, ikhtishosh artinya untuk menyatakan ‘khusus’.”
Dalam Haditsnya, Abu Dawud menjelaskan:

Pertanyaan Said bin Jubair dijawab  oleh Ibnu Abbas RA, “Ketika Ayat yang ada dalam Surat Al-Furqon ‘walladziina laa yad’uuna ma’alloohi Ilaaha aakhoro walaa yaqtuluunannafsallatii harromalloohu illaa bil-haqqi walaa yaznuuna waman yaf’al dzaalika yalqo atsaaman yudhoo’af lahul-‘adzaabu yaumal-qiyaamaati wayakhlud fiihi muhaanan’.
(Artinya: Dan orang-orang yang tidak:
1.     Menyeru Tuhan lain bersama Allah.
2.     Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah, kecuali dengan alasan benar.
3.     Berzina.
Barangsiapa melakukan demikian maka menjumpai dosa yang dilipatkan, di hari Kiamat. Dan akan kekal di dalamnya, dibuat hina). Maka penduduk Makkah berkata ‘kita telah membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah, dan telah menyembah Tuhan lain bersama Allah, dan telah melakukan sejumlah kekejian’. Maka Allah menurunkan (Firman yang artinya) ‘kecuali yang telah bertobat, beriman, dan beramal solih. Maka Allah ganti Beberapa Kebaikan, pada kejelekan-kejelekan mereka. [Qs Al-Furqon 70]. Maka Firman yang ini khusus untuk mereka (penduduk Makkah). 
Adapun (Firman) yang di dalam Surat Annisa 93, (yang artinya) ‘Barangsiapa membunuh orang iman dengan sengaja, maka balasannya Jahannam’. (Adalah) lelaki yang telah faham syariat-syariat Islam, lalu membunuh orang iman dengan sengaja. Maka balasannya Jahannam. Tiada tobat untuknya.
Saya menuturkan Hadits ini pada Mujahid, yang lalu menjawab ‘kecuali' yang telah bertobat.” [1]


Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia.


4273 - حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، أَوْ حَدَّثَنِي الْحَكَمُ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، قَالَ: سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ، فَقَالَ: " لَمَّا نَزَلَتِ الَّتِي فِي الْفُرْقَانِ: {وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ، وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ} [الفرقان: 68] قَالَ مُشْرِكُو أَهْلِ مَكَّةَ: قَدْ قَتَلْنَا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ، وَدَعَوْنَا مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ، وَأَتَيْنَا الْفَوَاحِشَ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ: {إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ} [الفرقان: 70] ، فَهَذِهِ لِأُولَئِكَ "، قَالَ: " وَأَمَّا الَّتِي فِي النِّسَاءِ: {وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ} [النساء: 93] الْآيَةَ "، قَالَ: «الرَّجُلُ إِذَا عَرَفَ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ، ثُمَّ قَتَلَ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا، فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ لَا تَوْبَةَ لَهُ» ، فَذَكَرْتُ هَذَا لِمُجَاهِدٍ، فَقَالَ: «إِلَّا مَنْ نَدِمَ» .
__________

[حكم الألباني] : صحيح

Tidak ada komentar:

Posting Komentar