Dan ketika itu Allah berfirman, “Ya
Isa bin Maryam, betulkah kau telah berkata pada manusia? ‘Sembahlah aku dan
ibuku! Sebagai Dua Tuhan selain Allah?’.
Dia AS menjawab ‘Maha Suci Engkau.
Tidak mungkin hamba mengatakan yang bukan hak hamba. Jika hamba pernah
mengatakan, pasti Engkau telah mengetahui. Kau tahu yang di dalam hati hamba;
hamba tidak tahu yang di dalam DiriMu. Sungguh Engkau Maha Tahu Barang-Barang
Ghoib’.
Tidak hamba katakan pada mereka,
kecuali yang telah Kau perintahkan pada hamba :
‘Sembahlah Allah! Tuhanku dan Tuhan
kalian!’.
Dulu hamba menjadi saksi atas
mereka, selama hamba tetap di kalangan mereka. Maka ketika Engkau telah
mewafatkan hamba, maka Engkau Maha mengintai atas mereka. Engkau Maha Saksi
atas mereka.
Jika Kau menyiksa, mereka
Hamba-HambaMu. Jika Kau ampuni pada mereka, maka sungguh Engkau Maha Perkasa,
Maha Bijak’.”
Di dalam Tafsirnya,
Al-Baghawi menulis:
Abu Rauq berkata,
“Ketika mendengar ini Firman; sendi-sendi ‘Isa AS bergetar dan dari tiap
pangkal bulu dari jasadnya mengucurkan darah. Pada Allah, dia akan menjawab Maha Suci Engkau Maksudnya Kedahsyatan dan Keagungan, Hak-Mu. Hamba
tidak berhak mengatakan yang bukan hak hamba. Jika hamba pernah mengatakan
tentu Engkau telah mengetahui. Kau tahu yang di dalam hati hamba; hamba tidak
tahu yang di dalam Diri-Mu}.
[Juz 3 halaman 122].
Allah
berfirman, “Ini hari yang kebenaran Sodiqiin (kaum Benar) bermanfaat pada
mereka. Mereka berhak mendapatkan Surga-Surga yang dari bawahnya mengalir
beberapa sungai. Kekal abadi di dalamnya. Allah ridho mereka; mereka ridho
Allah. Itulah Keuntungan yang Agung.” [1]
Kerajaan
beberapa langit dan bumi dan yang di dalamnya, milik Allah. Dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. [2]
[1] {وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا
عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ
مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي
بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ
مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ () مَا قُلْتُ لَهُمْ
إِلَّا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ
شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ
وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ () إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ
وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ()} [المائدة:
116 - 118].
[2] {لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَمَا فِيهِنَّ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} [المائدة: 120].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar