Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2015/10/08

Hadits Maudhuk




Ponpes Mulya Abadi membaca Segala Puji untuk Allah. Sholawat dan Salam atas Rasulillah SAW, keluarga, dan sahabatnya. Adapun selanjutnya: Hadits maudhuktidak boleh diriwayatkan kecuali dengan:
1.    Keterangan ‘letak maudhuknya’.
2.    Menyuruh waspada dalam mengamalkan, pada  yang tahu tentangmaudhuk atau tidaknya.

Dalam kitab Alfiyahnya, Al-‘Iraqi menulis:
“Hadits terjelek, berita maudhuk. Yaki kebohongan yang dikarang dan diolah. Apapun keadaan penjelasannya, (ahli Hadits) tidak memperbolehkan seorang Alim, menyampaikan. Selama dia tidak menjelaskan keadaan (Hadits maudhuk) tersebut.”

Orang yang meriwayatkan beberapa Hadits, agar memastikan yang dinisbat (digolong)kan pada Rasul SAW. Agar yang oleh nabi SAW belum pernah sabdakan, maka tidak diisnad (disandar)kan pada beliau SAW.” HR Muslim.

Dua Sabda dari nabi SAW:
“Barangsiapa menceritakan dari saya yang dia ketahui sebagai Hadits Bohong, berarti dia termasuk kaum Bohong.”
“Barangsiapa berkata mengatasnamakan saya yang tidak saya sabdakan, maka hendaklah menempati tempat duduknya berupa api neraka.” Shohih.  

Penyusun kitab Thol’ul-Anwar yang membahas Mushtholahatul-Hadits, berkata, “Muslim belum pernah mengatakan ‘nabi bersada’ tanpa dasar riwayat (isnad). Karena takut bohong.

Ponpes Mulya Abadi menulis, “Klik rujukan.”


Dan ketika penulis menjelaskan, “Ini nukilan dari Al-Maudhuaat” Berarti telah menjelaskan ‘ini Hadits Maudhuk’. Karena yang di dalam kitab tersebut, Hadits-Hadits maudhuk, sesuai namanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar