Mengatakan anaknya yang belum bisa bertanggung jawab, “Dia anak tidak bertanggung jawab!” Sepertinya benar, tapi kurang tepat. Karena kalimat itu bisa menjadi:
1.
Doa.
2.
Penilaian.
3.
Atau pernyataan putus asa.
4.
Menyelisihi ajaran nabi SAW “Al-Fael.”
Mestinya berkata, “Hasbiyalloohu laa Ilaaha illaa Huwa
‘alaiHi tawakkaltu wa Huwa Robbul ‘Arsyil ‘Azhiiiim (حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ
وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ)” Artinya ‘semoga Allah membereskan (urusan) saya. Tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Dia. KepadaNya saya berserah. Dia Tuhan Arasy Maha Agung’.
Boleh ditambahi doa: