Ada yang bertanya,
“Apa pasukan perang Hudaibiyyah ada yang musyrik atau munafiq? Kok Allah
berfirman, ‘Wayu’adzzibal munaafiqiina wal munaafiqaati wal musyrikiina
wal musyrikaatidz dzooonniina billaahi dzonnassaui ‘alaihim daairatussaui
waghadhiballoohu ‘alaihim wala’anahum wa a’adda lahum Jahannama wasaaa at
mashiiran?’.” [1]
Artinya: Dan (Allah)
akan mengadzab kaum Munafiq lelaki dan perempuan, kaum Musyrik lelaki dan
perempuan, yang menyangka jelek pada Allah. Putaran jelek atas mereka. Allah
murka, melaknat, dan menyediakan Jahannam, pada mereka. Sejelek-jelek tempat
kembali.
Jawabannya, “Tidak ada kecuali Jadd. Buktinya Nabi SAW bersabda ‘Dan semua kalian diampuni, kecuali
pemilik unta merah’.” [2]
Lalu dimana kaum Munafiq dan Musrik, yang dimaksud di dalam Ayat tersebut?
Jawabannya,
“Diterangkan oleh Allah ‘Sayaquulu lakal mukhallifuuna minal ‘araabi saghalatnaa amwaalunaa wa ahluunaa fastaghfir lanaa yaquuluuna bi alsinatihim
maa laisa fii quluubihim. Qul faman yamliku lakum min Alloohi syaian in araada
bikum dharran au araada bikum naf’an? Bal kaana Alloohu bimaa ta’maluuna
Khabiiran. Bal zhanntum an lan yanqalibar Rasuulu wal muminuuna ilaa ahliihim
abadan wazuyyina dzaalika fii quluubikum wazhonantum zhonnassaui wakuntum
qauman buuran’.” [3]
Artinya:
Pada kau, kaum pedesaan yang dikodar ketinggalan (dari perang) akan berkata, “Harta-harta dan keluarga kami telah merepotkan kami. Maka mintakan ampun untuk kami” Mereka mengatakan dengan lisan mereka, yang tidak ada di dalam hati mereka. Katakan! “Siapa yang menguasai sesuatu dari Allah untuk kalian? Jika Dia menghendaki madharat atau manfaat untuk kalian? Justru (yang benar) Allah Maha Meliput pada yang kalian amalkan. Justru (yang benar) kalian telah menyangka ‘Rasul dan kaum Mukmin’ takkan kembali pada ahli mereka, selamanya. Demikian itu telah dihias-hiaskan di dalam hati kalian. Kalian telah menyangka jelek, dan ternyata kalian kaum rusak.”
Pada kau, kaum pedesaan yang dikodar ketinggalan (dari perang) akan berkata, “Harta-harta dan keluarga kami telah merepotkan kami. Maka mintakan ampun untuk kami” Mereka mengatakan dengan lisan mereka, yang tidak ada di dalam hati mereka. Katakan! “Siapa yang menguasai sesuatu dari Allah untuk kalian? Jika Dia menghendaki madharat atau manfaat untuk kalian? Justru (yang benar) Allah Maha Meliput pada yang kalian amalkan. Justru (yang benar) kalian telah menyangka ‘Rasul dan kaum Mukmin’ takkan kembali pada ahli mereka, selamanya. Demikian itu telah dihias-hiaskan di dalam hati kalian. Kalian telah menyangka jelek, dan ternyata kalian kaum rusak.”
Catatan:
Hampir seluruh Ayat Surat
Al-Fath, Nubuat (Ramalan yang menunjukkan Muhammad SAW seorang nabi).
Karena semua nubuat (ramalan) yang dijelaskan di dalamnya, benar-benar menjadi
kenyataan. Dan Ayat 11 hingga 12 ini, termasuk Nubuat paling awal terjadi.
Karena setelah nabi dan rombongannya pulang, kaum Munafiq berbondong-bondong
datang, untuk berkata seperti yang dijelaskan oleh Allah di atas.
[1] {وَيُعَذِّبَ
الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ
بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ
وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا} [الفتح: 6].
12 - (2780) حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا قُرَّةُ
بْنُ خَالِدٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ يَصْعَدُ الثَّنِيَّةَ، ثَنِيَّةَ
الْمُرَارِ، فَإِنَّهُ يُحَطُّ عَنْهُ مَا حُطَّ عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ» قَالَ: فَكَانَ
أَوَّلَ مَنْ صَعِدَهَا خَيْلُنَا، خَيْلُ بَنِي الْخَزْرَجِ، ثُمَّ تَتَامَّ النَّاسُ،
فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَكُلُّكُمْ مَغْفُورٌ لَهُ،
إِلَّا صَاحِبَ الْجَمَلِ الْأَحْمَرِ» فَأَتَيْنَاهُ فَقُلْنَا لَهُ: تَعَالَ، يَسْتَغْفِرْ
لَكَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: وَاللهِ لَأَنْ أَجِدَ
ضَالَّتِي أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لِي صَاحِبُكُمْ، قَالَ وَكَانَ
رَجُلٌ يَنْشُدُ ضَالَّةً لَهُ،
__________
[شرح
محمد فؤاد عبد الباقي]
[ش (من يصعد الثنية
ثنية المرار) هكذا هو في الرواية الأولى المرار وفي الثانية المرار أو المرار بضم الميم
وفتحها على الشك وفي بعض النسخ بضمها أو كسرها والمرار شجر مر وأصل الثنية الطريق بين
الجبلين وهذه الثنية عند الحديبية قال الحازمي قال ابن إسحاق هي مهبط الحديبية (إلا
صاحب الأحمر) قال القاضي قيل هذا الرجل هو الجد بن قيس المنافق (ينشد ضالة) أي يسأل
عنها].
[3] {سَيَقُولُ
لَكَ الْمُخَلَّفُونَ مِنَ الْأَعْرَابِ شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا فَاسْتَغْفِرْ
لَنَا يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ
لَكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ نَفْعًا
بَلْ كَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا () بَلْ ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَنْقَلِبَ
الرَّسُولُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ أَبَدًا وَزُيِّنَ ذَلِكَ فِي قُلُوبِكُمْ
وَظَنَنْتُمْ ظَنَّ السَّوْءِ وَكُنْتُمْ قَوْمًا بُورًا} [الفتح: 11، 12].
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar