“Beberapa
lembar uang terdiri dari, seribuan, duaribuan, limaribuan, sepuluhribuan,
duapuluhribuan, limapuluhribuan, dan seratusribuan, telah saya tata untuk
persiapan sodaqoh” kata teman.
Tiap
orang minta-minta, didekati agar minta sodaqoh. Dan dijawab, “Minta berapa?.”
Hampir
semua bingung menjawab. Banyak yang menjawab, “Seribu” atau, “Duaribu rupiah.”
Kaca
dibuka untuk pengamen yang minta dengan menengadahkan tangan. Pengamen tekejut
saat ditanya, “Minta berapa?” tapi lalu menjawab “Limaribu.”
Teman
bilang, “Kalau ada yang menjawab, ‘seratus ribu rupiah’, pasti saya beri.
Bahkan saya siap sodaqoh lebih dari itu.”
Allah
lebih hebat daripada teman saya. Dia berfirman, “Ud’uunii astajib lakum. ‘berdoalah
pada Aku! Aku akan mengabulkan pada kalian’.”
Bahkan
mengancam, “Innalladziina yastakbiruuna ‘an ‘ibaadatii sayadkhuluuna
Jahannam daakhiriin!. ‘Sungguh kaum yang sombong dari berdoa (ibadah) pada
Aku! Akan masuk Jahannam dalam keadaan hina!’.” [1]
[1] {ادْعُونِي
أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ
جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ } [غافر: 60].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar