Kisah
Bersambung
Mikraz bin Chafsh bin Al-Achyaf datang untuk membebaskan Suhail bin Amer, dengan
tebusan. Sebelum itu, nabi SAW telah bermusyawarah dengan Abu Bakr, Umar, dan
Ali RA, mengenai Tawanan Perang. Abu Bakr mengusulkan agar mereka dibebaskan dengan syarat ditebus; Umar RA mengusulkan agar mereka dibunuh. Namun nabi SAW
menyetujui ‘Mereka Dibunuh’.
Allah menurunkan Firman ‘Sejak dulu tidak ada nabi yang berhak menawan tawanan, sehingga dia menegakkan Perang di bumi. Kalian menginginkan materi dunia; sedang Allah menginginkan akhirat. Allah Maha Dahsyat, Maha Bijak. Kalau tiada Catatan dari Allah yang telah berlalu, niscaya Siksa Dahsyat, telah menimpa kalian, karena (tebusan dan rampasan perang) yang telah kalian ambil tersebut’.
Allah menurunkan Firman ‘Sejak dulu tidak ada nabi yang berhak menawan tawanan, sehingga dia menegakkan Perang di bumi. Kalian menginginkan materi dunia; sedang Allah menginginkan akhirat. Allah Maha Dahsyat, Maha Bijak. Kalau tiada Catatan dari Allah yang telah berlalu, niscaya Siksa Dahsyat, telah menimpa kalian, karena (tebusan dan rampasan perang) yang telah kalian ambil tersebut’.
Penjelasan
Ibnul-Atsir dalam Al-Kamil ini, tidak shahih. Yang shahih riwayat dari Ahmad bin Hambal; dari Anas bin Malik:
Rasulullah SAW bermusyawarah
dengan sejumlah orang, mengenai Tawanan Perang Badar. Beliau bersabda, “Sungguh
Allah telah memberi kalian ‘Kemampuan’ menaklukkan mereka.”
Umar berdiri untuk berkata,
“Ya Rasulallah, potong leher-leher mereka!.”
Namun nabi SAW berpaling. Lalu
mengulangi sabdanya, “Hai kaumku, sungguh Allah telah memberi kalian ‘Kemampuan Menaklukkan’ mereka. Padahal mereka ini saudara kalian sendiri.”
Umar berdiri untuk berkata, “Ya
Rasulallah, potong leher-leher mereka!.”
Setelah berpaling, nabi SAW
mengulangi sabdanya pada mereka.
Abu Bakr berdiri untuk
berkata, “Ya Rasulallah, kami berpandangan; sebaiknya mereka dimaafkan dan disuruh
membayar tebusan!.”
Wajah nabi SAW yang tadinya
muram, berubah menjadi berseri-seri. Beliau memaafkan dan menerima tebusan
mereka.
Allah menurunkan Firman, “Kalau
tiada Catatan dari Allah yang telah berlalu, nisaya Siksa Dahsyat telah
menimpa kalian, karena yang telah kalian ambil.” [QS Al-Anfal 68]. [1]
Jumlah
tawanan 70 orang. Sedang jumlah kaum Muslimiin yang gugur dalam Perang Uhud (nanti),
juga 70 orang. Sebagai Balasan dari Allah, atas tindakan mereka,
menarik denda para Tawanan. Kerugian selain itu, gigi-seri Rasulillah SAW
patah. Bahkan helm perang Rasulillah SAW pecah, hingga wajahnya berlumuran
darah. Bahkan para sahabatnya, lari. Maka Allah menurunkan Teguran,
“Masyak ketika kalian tertimpa musibah yang sebetulnya kalian juga telah
mendapatkan dua misalnya,” dan seterusnya.
Jumlah Muslimiin yang gugur di dalam Perang Badar; 14 orang. Yang 6 dari kaum
Muhajir; yang 8 dari kaum Anshar. [2]
Tamat
13555 - حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَاصِمٍ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَنَسٍ، وَذَكَرَ رَجُلًا، عَنِ الْحَسَنِ،
قَالَ : اسْتَشَارَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّاسَ فِي الْأُسَارَى
يَوْمَ بَدْرٍ، فَقَالَ: " إِنَّ اللهَ قَدْ أَمْكَنَكُمْ مِنْهُمْ "، قَالَ:
فَقَامَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، اضْرِبْ أَعْنَاقَهُمْ،
قَالَ: فَأَعْرَضَ عَنْهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: ثُمَّ
عَادَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: " يَا أَيُّهَا
النَّاسُ، إِنَّ اللهَ قَدْ أَمْكَنَكُمْ مِنْهُمْ، وَإِنَّمَا هُمْ إِخْوَانُكُمْ
بِالْأَمْسِ " قَالَ: فَقَامَ عُمَرُ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ: اضْرِبْ أَعْنَاقَهُمْ، قَالَ: فَأَعْرَضَ
عَنْهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: ثُمَّ عَادَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِلنَّاسِ مِثْلَ ذَلِكَ،
فَقَامَ أَبُو بَكْرٍ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، نَرَى أَنْ تَعْفُوَ عَنْهُمْ،
وَتَقْبَلَ مِنْهُمُ الْفِدَاءَ، قَالَ: فَذَهَبَ عَنْ وَجْهِ رَسُولِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا كَانَ فِيهِ مِنَ الْغَمِّ، قَالَ: فَعَفَا
عَنْهُمْ، وَقَبِلَ مِنْهُمُ الْفِدَاءَ، قَالَ: وَأَنْزَلَ اللهُ: {لَوْلَا
كِتَابٌ مِنَ اللهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيمَا أَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ}
[الأنفال: 68].
وَقَدِمَ
مِكْرَزُ بْنُ حَفْصِ بْنِ الْأَخْيَفِ فِي فِدَاءِ سُهَيْلِ بْنِ عَمْرٍو،
وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يُشَاوِرُ أَبَا
بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعَلِيًّا فِي الْأُسَارَى، فَأَشَارَ أَبُو بَكْرٍ
بِالْفِدَاءِ، وَأَشَارَ عُمَرُ بِالْقَتْلِ، فَمَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - إِلَى الْقَتْلِ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى: {مَا
كَانَ لِنَبِيٍّ أَنْ يَكُونَ لَهُ أَسْرَى حَتَّى يُثْخِنَ فِي الْأَرْضِ}
[الأنفال: 67] إِلَى قَوْلِهِ: {لَمَسَّكُمْ فِيمَا أَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ}
[الأنفال: 68] ، وَكَانَ الْأَسْرَى سَبْعِينَ، فَقُتِلَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
عُقُوبَةً بِالْمُفَادَاةِ يَوْمَ أُحُدٍ سَبْعُونَ، وَكُسِرَتْ رَبَاعِيَةُ
رَسُولِ اللَّهِ، وَهُمِشَتِ الْبَيْضَةُ عَلَى رَأْسِهِ، وَسَالَ الدَّمُ عَلَى
وَجْهِهِ وَانْهَزَمَ أَصْحَابُهُ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى: {أَوَلَمَّا
أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا} [آل عمران: 165] .
وَكَانَ
جَمِيعُ مَنْ قُتِلَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ بِبَدْرٍ أَرْبَعَةَ عَشَرَ رَجُلًا،
سِتَّةٌ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ، وَثَمَانِيَةٌ مِنَ الْأَنْصَارِ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar