Sejumlah aghniyak bertanya, “Kenapa sama-sama huruf ‘wa
(وَ)’,
kok artinya berbeda? Ada yang artinya padahal; ada yang artinya ‘dan untuk?’.
Contoh:
{ فَمَا لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ وَاللَّهُ أَرْكَسَهُمْ
بِمَا كَسَبُوا} [النساء: 88]. Wa (وَاللَّهُ) yang di sini, diartikan padahal; “Maka
kenapa bagi kalian menjadi dua golongan (tidak kompak), mengenai kaum munafiq?
(وَاللَّهُ) Padahal Allah telah menjerumuskan mereka karena kelakuan
mereka?. Kalau dimaknai per lafal:
·
فَمَا maka apa (kenapa)
·
لَكُمْ bagi kalian
·
فِي الْمُنَافِقِينَ mengenai kaum munafiq
·
فِئَتَيْنِ (menjadi) dua golongan
·
وَاللَّهُ padahal Allah
·
أَرْكَسَهُمْ telah
menjerumuskan pada mereka
·
بِمَا sebab apa
·
كَسَبُوا mereka lakukan.”
{وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ
مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا
مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا} [النساء: 75]. Wa (وَالْمُسْتَضْعَفِينَ) yang di sini, diartikan ‘dan untuk?’; “Kenapa bagi
kalian tidak berperang untuk Jalan Allah dan untuk kaum yang dilemahkan?. Kalau
dimaknai per lafal:
1.
وَمَا dan apa (kenapa)
2.
لَكُمْ bagi kalian
3.
لَا
تُقَاتِلُونَ
tidak berperang
4.
فِي
سَبِيلِ اللَّهِ
untuk Jalan Allah
5.
وَالْمُسْتَضْعَفِينَ dan untuk kaum yang dilemahkan
6.
مِنَ
الرِّجَالِ
yaitu kaum lelaki
7.
وَالنِّسَاءِ dan kaum wanita
8.
وَالْوِلْدَانِ dan anak-anak.
9.
الَّذِينَ yaitu orang-orang
10.
يَقُولُونَ sama berkata.
Beberapa ulama menjawab, “Karena ‘wa’ di atas ‘haliyah’,
yakni menjelaskan keadaan. Buktinya setelah itu rafak, yani ‘Allah’nya
didhomah (وَاللَّهُ). Sedangkan ‘wa’ yang di bawah ‘wawu
athaf’, yakni menjelaskan berkaitan dengan kalimat (فِي سَبِيلِ اللَّهِ) sebelumnya.”
Beberapa muballighat bertasbih, “سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، نَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ نَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوبُ إِلَيْكَ.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar