{وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ () وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ () وَمِنْ
حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ
فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلَّا
الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي
عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ ()} [البقرة: 148 - 150].
Artinya:
Dan
semua (orang) memiliki arah, dia menghadap padanya. Maka berlomba-lombalah pada
beberapa kebaikan! Di manapun kalian; Allah akan mendatangkan kalian semua.
Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [148].
Dan
dari mana kau keluar, maka hadapkan wajahmu ke arah Masjidil-Haram! Sungguh itu
niscaya kebenaran dari Tuhanmu. Allah tidak lupa mengenai yang kalian amalkan.
[149].
Dan
dari mana kau keluar, maka hadapkan wajahmu ke arah Masjidil-Haram! Di mana
kalian berada, maka hadapkan wajah kalian ke arahnya! Agar tiada hujah
untuk manusia atas kalian. Kecuali orang-orang yang telah aniaya dari mereka.
Maka jangan takut mereka! Takutlah Aku! Agar Aku sempurnakan NikmatKu atas
kalian! Agar kalian mendapat bimbingan!. [150].
Ibnu
Katsir menulis: تفسير ابن كثير (1/ 463)
وَقَدِ اخْتَلَفُوا فِي حِكْمَةِ
هَذَا التَّكْرَارِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، فَقِيلَ: تَأْكِيدٌ لِأَنَّهُ أَوَّلُ نَاسِخٍ
وَقَعَ، فِي الْإِسْلَامِ عَلَى مَا نَصَّ عَلَيْهِ ابْنُ عَبَّاسٍ وَغَيْرُهُ، وَقِيلَ:
بَلْ هُوَ مُنَزَّلٌ عَلَى أَحْوَالِ، فَالْأَمْرُ الْأَوَّلُ لِمَنْ هُوَ مُشَاهِدٌ
الْكَعْبَةَ، وَالثَّانِي لِمَنْ هُوَ فِي مَكَّةَ غَائِبًا عَنْهَا، وَالثَّالِثُ
لِمَنْ هُوَ فِي بَقِيَّةِ الْبُلْدَانِ، هَكَذَا وَجَّهَهُ فَخْرُ الدِّينِ الرَّازِيُّ.
وَقَالَ الْقُرْطُبِيُّ: الْأَوَّلُ لِمَنْ هُوَ بِمَكَّةَ، وَالثَّانِي لِمَنْ هُوَ
فِي بَقِيَّةِ الْأَمْصَارِ، وَالثَّالِثُ لِمَنْ خَرَجَ، فِي الْأَسْفَارِ، وَرَجَّحَ
هَذَا الْجَوَابَ الْقُرْطُبِيُّ.
Artinya:
Dan sungguh mereka telah berselisih
mengenai hikmah pengulangan tiga kali ini. Ada yang berkata, “Sebagai
pemerkuat, karena awal salinan hukum, di dalam Islam. Berdasar nash yang
dinyatakan oleh Ibnu Abbas RA dan lainnya.”
Ada yang berkata, “Yang benar memang diturunkan
untuk tiga arah:
1.
Untuk
orang yang menyaksikan Ka’bah.
2.
Untuk
orang Makkah yang tidak melihat Ka’bah.
3.
Untuk
kaum di segala negri selain mereka di atas,” jelas Fakhruddin Arrozi.
Qurthubi berkata:
1.
“Yang
awal untuk kaum di Makkah.
2.
Untuk
kaum selain mereka yang berada di beberapa kota.
3.
Untuk
kaum yang pergi jauh.”
Qurthubi menilai jawaban ini benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar