Sekitar 9
tahun yang lalu, Zuhdan juragan terperpetal jauh bersama mobil yang dikendarai,
karena diseruduk oleh Bus Sumber Kencono. “Brang! Glar! Krompyang!”
Setelah
terpental sejauh 16 meter, mobilnya ringsek alias hancur.
Setelah
menyaksikan pengendaranya masih hidup, orang-orang bertanya, “Mas punya
kesaktian berbentuk apa?.”
Zuhdan penduduk
Bantul Yogyakarta, menjawab, “Saya nggak punya kesaktian.”
Penulis membocorkan
rahasia, “Karena ketika dia keluar rumah bertawakkal dengan berdoa ‘بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ
وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ’ yang artinya ‘dengan Nama Allah saya berserah pada Allah. Tiada
upaya dan tiada kekuatan kecauli karena Allah’.”
Lima hari
sebelum berita ini diturunkan, juga terjadi hal yang sama; Mr Thoyib Al-Marhum memboncengkan
Mr Udin bin Jumadi, mengendarai motor berkecepatan 100 Km/jam.
Di barat
pasar Gamping, ada tiga orang ragu-ragu saat menyeberang jalan. Yang seorang
tertabrak hingga meninggal; yang satu terserempet hingga menderita luka parah. Dua
pengendaranya terpental 50 meter. Mr Thoyib pengemudi meninggal sekitar 20
menit setelah kejadian; Udin menderita luka parah bagian dari wajahnya lalu
pingsan.
{إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ
رَاجِعُونَ} [البقرة: 156] ، اللهُمَّ أْجُرْناَ فِي مُصِيبَتِناَ، وَأَخْلِفْ لَناَ
خَيْرًا مِنْهَا. (Sungguh kita
milik Allah, dan sungguh kita akan kembali padaNya. Ya Allah berilah kami
pahala di dalam musibah kami. Dan berilah ganti untuk kami yang lebih baik
darinya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar