{وَإِذْ
نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ
أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذَلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ
عَظِيمٌ وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ
وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ وَإِذْ وَاعَدْنَا مُوسَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ
الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ ثُمَّ عَفَوْنَا عَنْكُمْ مِنْ بَعْدِ
ذَلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ} [البقرة: 49 - 52].
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kalian dari keluarga Firaun yang
mencicipkan jeleknya-adzab pada kalian! Menyembelih anak-anak lelaki kalian, dan membiarkan hidup pada
perempuan-perempuan kalian! Mengenai demikikian itu, Cobaan Sangat Besar dari Tuhan kalian. (49).
Dan(ingatlah) ketika Kami membelah lautan untuk kalian. Lalu Kami selamatkan kalian, dan Kami tenggelamkan keluarga Firaun, sementara kalian menyaksikan.
(50).
Dan
(ingatlah) ketika Kami menjajikan selama empatpuluh malam pada Musa. Lalu
kalian mengambil anak-sapi (sebagai Tuhan) mulai dari setelahnya. Sementara
kalian aniaya. (51).
Lalu
setelah itu Kami mengampuni untuk kalian, agar kalian bersukur. (52).
Tentang
Keluarga Firaun Mencicipkan Jelekanya-Adzab, Ibnu Katsir menjelaskan: تفسير
ابن كثير (1 / 258):
خَلَّصْتُكُمْ
مِنْهُمْ وَأَنْقَذْتُكُمْ مِنْ أَيْدِيهِمْ صُحْبَةَ مُوسَى، عَلَيْهِ السَّلَامُ،
وَقَدْ كَانُوا يَسُومُونَكُمْ، أَيْ: يُورِدُونَكُمْ وَيُذِيقُونَكُمْ وَيُوَلُّونَكُمْ
سُوءَ الْعَذَابِ. وَذَلِكَ أَنَّ فِرْعَوْنَ -لَعَنَهُ اللَّهُ-كَانَ قَدْ رَأَى رُؤْيَا
هَالَتْهُ، رَأَى نَارًا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَدَخَلَتْ دُورَ الْقِبْطِ
بِبِلَادِ مِصْرَ، إِلَّا بُيُوتَ بَنِي إِسْرَائِيلَ، مَضْمُونُهَا أَنَّ زَوَالَ
مُلْكِهِ يَكُونُ عَلَى يَدَيْ رَجُلٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ، وَيُقَالُ: بَلْ تَحْدَّثَ
سُمَّارُهُ عِنْدَهُ بِأَنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ يَتَوَقَّعُونَ خُرُوجَ رَجُلٍ مِنْهُمْ،
يَكُونُ لَهُمْ بِهِ دَوْلَةٌ وَرِفْعَةٌ، وَهَكَذَا جَاءَ فِي حَدِيثِ الفُتُون، كَمَا
سَيَأْتِي فِي مَوْضِعِهِ [فِي سُورَةِ طه] إِنْ شَاءَ اللَّهُ، فَعِنْدَ ذَلِكَ أَمْرَ
فِرْعَوْنُ -لَعَنَهُ اللَّهُ-بِقَتْلِ كُلِّ [ذِي]ذَكر يُولَدُ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْ
بَنِي إِسْرَائِيلَ، وَأَنْ تُتْرَكَ الْبَنَاتُ، وَأَمَرَ بِاسْتِعْمَالِ بَنِي إِسْرَائِيلَ
فِي مَشَاقِّ الْأَعْمَالِ وَأَرَاذِلِهَا.
Artinya:
Aku (Allah) telah menyelamatkan kalian dari mereka. Dan telah menyelamatkan kalian dari tangan-tangan
mereka, agar kalian menjadi sahabat perjalanan Musa AS. Sungguh sebelum itu
kaum Firaun ‘yasuumunakum (يَسُومُونَكُمْ)’, yakni mendatangkan, mencicipkan, dan memastikan
kalian pada ‘jeleknya-adzab’. Itu terjadi karena Firaun yang dilaknat oleh
Allah, pernah bermimpi mengerikan. Dalam mimpi itu dia melihat api muncul dari
Baitul-Maqdis. Lalu memasuki wilayah Qibthi di negeri Mesir. Hanya pemukiman
Bani Israil yang aman dari kobaran api tersebut. Itu berarti kerajan Firaun
akan hilang direnggut oleh tangan lelaki dari Bani Israil.
Ada yang menjelaskan, “Yang
benar; orang-orang dekat Firaun sama membicarakan ‘sungguh Bani Israil
menunggu-nunggu datangaya lelaki dari bangsa mereka, yang akan berkuasa dan
mengangkat derajat mereka’. Dalam
Hadits Futun dijelaskan demikian. Sebagaimana akan dijelaskan pada tempatnya
(dalam Tafsir Surat Thaha) nanti, in syaa Allah.
Oleh karena itu Firaun yang
dilaknat oleh Allah, perintah ‘semua bayi laki-laki dari Bani Israil, agar
dibunuh’. Wanita-wanita mereka agar dibiarkan hidup. Dan mereka dipaksa agar
bekerja-keras menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan hina.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar