Penentuan
arti lughot (bahasa) Arab ‘akan lebih tepat’, jika dirujukkan pada kamus
bahasa Arab berbahasa Arab, seperti Tajul-Urus (تاج العروس) atau lainnya.[1]
Contoh; penentuan arti ‘kahha (كَهَّ)’ yang artinya menghentakkan nafas melalui
mulut terbuka:
تاج العروس(36 / 491):
وَفِي الحدِيثِ:
(أَنَّ مَلِكَ المَوْتِ قالَ لموسَى، عَلَيْهِمَا السَّلَام، وَهُوَ يُريدُ قَبْضَ
رُوحِه: كُهَّ
فِي وَجْهِي، ففَعَلَ، فقَبَضَ رُوحَه) ، أَي افْتَحْ فاكَ وتنفَّسْ؛ ويُرْوَى كَهْ، مُخَفَّفَةً،
كخَفْ،
وَهُوَ مِن كاهَ يَكاهُ بِهَذَا المعْنَى.
Artinya:
Di dalam Hadits (tertulis yang
artinya), “Sesungguhnya di saat akan mengambil ruh Musa AS, malaikat Maut berkata, ‘kuhha (hempaskan nafas!) Ke wajahku!’.”[2]
Musa segera melakukannya.
Sontak Malaikat mengambil ruh Musa AS.
Musa segera melakukannya.
Sontak Malaikat mengambil ruh Musa AS.
Maksud malaikat, “Buka mulutmu
dan bernafaslah!.”
Diriwayatkan, “(Lafal kata
perintahnya) ‘kah (كَهْ)’ diringankan (tidak ditasydid), berasal dari ‘kaaha yakaahu (كاهَ يَكاهُ)’. Seperti (kata
perintah) ‘khaf (خَفْ)’. Artinya
sama (dengan kuhha).
Ponpes Mulya Abadi.
Ponpes Mulya Abadi.
[1] Bagi
para ustadz sangat dianjurkan ‘memperhatikan’ arti lughot Arab yang
tepat. Agar tidak keliru di dalam menyimpulkan hukum atau berijtihad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar