Perowi Hadits yang nama mashurnya
Tirmidzi, berkata, “Ini Hadits hasan sohih. Kami tidak mengenal riwayat ini, kecuali dari jalur ini. Nama Abu Tamim Al-Jaisyani (murid Umar bin Al-Khatthab
RA), Abdullah bin Malik.”
Berarti Hadits ini bisa dijadikan
hujjah atau rujukan amalan. Allah juga berfirman, “Barang siapa bertawakkal pada Allah, maka Dia mencukupi padanya.”
Abu Said Annaqash menulis: فنون العجائب لأبي سعيد النقاش - (ج 1 / ص 41)
أَخْبَرَناَ أَبُو الْفَضْلِ نَصْرُ بْنُ
مُحَمَّدِ بْنِ أَحْمَدَ بْنِ يَعْقُوْبَ ، أَخْبَرَناَ عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ
جَعْفَرٍ الراَّزِيُّ ، بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ ، حَدَّثَناَ إِبْراَهِيْمُ بْنُ عَبْدِ
اللهِ الراَّزِيُّ ، بِمَكَّةَ ، حَدَّثَناَ الْحَسَنُ بْنُ سَلْمٍ ، حَدَّثَناَ يَزِيْدُ
بْنُ هاَرُونَ ، عَنْ أَباَّنَ ، عَنْ أَنَسِ بْنِ ماَلِكٍ ، قاَلَ : دَخَلْتُ مَعَ
النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلىَ
شِعْبٍ بِالْمَدِيْنَةِ وَمَعِيَ الطَّهُورُ ، فَدَخَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَادِياً ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَأَوْمَأَ إِلَيَّ
بِيَدِهِ أَنْ أَقْبِلْ ، فَأَتَيْتُهُ قاَلَ : « ضَعِ الْماَءَ وَادْخُلْ » فَدَخَلْتُ
، فَإِذاَ أَناَ بِطاَئِرٍ أَكْمَهَ ساَقِطٍ عَلَى شَجَرَةٍ وَهُوَ يَضْرِبُ مِنْقاَرَهُ
، قاَلَ : فَقاَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « هَلْ تَدْرِيْ
ماَ يَقُولُ ؟ » قُلْتُ : اللهُ وَرَسُولُهُ أُعْلَمُ ، قاَلَ : « يَقُولُ : اللَّهُمَّ
إِنَّكَ الْعَدْلُ الَّذِيْ لاَ تَجُوْرُ وَلَا تَخْفَى عَلَيْكَ خاَفِيَةٌ ، خَلَقْتَنِيْ
وَسَوَيْتَ خَلْقِيْ ، وَحَجَبْتَ عَنِّيْ بَصَرِيْ ، اللَّهُمَّ قَدْ جُعْتُ فَأَطْعِمْنِيْ
» قاَلَ : فَأَقْبَلَتْ جَراَدَةُ فَدَخَلَتْ بَيْنَ مِنْقاَرِهِ ، فَأَطْبَقَ عَلَيْهاَ
، ثُمَّ جَعَلَ يَضْرِبُ بِمِنْقاَرِهِ ، فَقاَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
: « هَلْ تَدْرِيْ ماَ يَقُولُ ؟ » قُلْتُ : اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ
، قاَلَ : « يَقُولُ : مَنْ تَوَكَّلَ عَلَى اللهِ فَإِنَّ
اللهَ لَا يَنْساَهُ ، وَمَنْ نَسِيَهُ خاَطِئٌ ياَئِسٌ بَعْدَ هَذاَ الْيَوْمِ ، الرِّزْقُ
أَشَدُّ طَلَباً لِصاَحِبِهِ مِنْ صاَحِبِهِ لَهُ.
Arti
(selain isnad)nya:
Anas
bin Malik berkata, “Saya pernah bersama nabi SAW, di lereng Madinah, membawakan air-bersih."
Rasulullah SAW memasuki jurang lalu mengangkat kepalanya.
Lalu isarah dengan tangannya menuju saya, "Kemari!" Maksudnya.
Saya
segera datang padanya.
Beliau perintah, “Letakkan air! Masuk kemari!.”
Setelah masuk lereng, saya melihat burung-buta jatuh di atas dahan, sambil mematukkan
paruhnya.
Nabi SAW bersabda, “Kau tahu yang dia katakan?.”
Saya
menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih tahu.”
Nabi
bersabda, “Dia berdoa ‘ya Allah! Sungguh Engkau Maha Adil yang takkan keliru. Semua yang samar, bagiMu tak samar. Kau telah mencipta dan telah menyempurnakan diri saya. Kau telah menutup pandangan saya. Ya Allah! Sungguh hamba telah lapar! Berilah hamba makan!’.”
Seekor belalang datang untuk masuk ke celah paruhnya.
Sontak burung-buta mengatupkan
paruh, lalu memukul-mukulkan paruhnya. Nabi SAW bersabda, “Kau tahu yang dia
katakan?.”
Saya
menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih tahu.”