Di zaman yang semuanya serba canggih ini syaitan justru makin
leluasa menggoda dan menyesatkan insan. Syaitan sering masuk ke ruang hati
manusia, mengajarkan rokyu (pandangan)nya. Adanya seorang berkata, “Apa bukti bahwa Allah
ada?" Sebetulnya
rokyu (pandangan) syaitan yang
dimasukkan ke dalam ruang hatinya.
Dan melalui
Ayat-Ayat Al-Qur’an, Allah telah menjawab pertanyaan tersebut dengan Jawaban
Ilmiyah. Tetapi kaum Zindiq sering tidak mau dijawab dengan Ayat-Ayat
Al-Qur’an. Beruntung sekali IbnuKatsir menulis: تفسير ابن كثير -
(ج 1 / ص 197)
وحكى فخر الدين عن الإمام مالك أن الرشيد سأله عن ذلك فاستدل
باختلاف اللغات والأصوات والنغمات، وعن أبي حنيفة أن بعض الزنادقة سألوه عن وجود
الباري تعالى، فقال لهم: دعوني فإني مفكر في أمر قد أخبرت عنه ذكروا لي أن سفينة
في البحر موقرة فيها أنواع من المتاجر وليس بها أحد يحرسها ولا يسوقها، وهي مع ذلك
تذهب وتجيء وتسير بنفسها وتخترق الأمواج العظام حتى تتخلص منها، وتسير حيث شاءت
بنفسها من غير أن يسوقها أحد. فقالوا: هذا شيء لا يقوله عاقل، فقال: ويحكم هذه
الموجودات بما فيها من العالم العلوي والسفلي وما اشتملت عليه من الأشياء المحكمة
ليس لها صانع!! فبهت القوم ورجعوا إلى الحق وأسلموا على يديه.
Fakhruddiin (فخر الدين) menghikayat (mencerita)kan dari Imam Maliki bahwa, “Sungguh
Arrasyid (الرشيد) pernah bertanya pada
Maliki, tentang Bukti Allah Ada. Maliki menunjuk dalil alami berbentuk
Perbedaan Bahasa (Manusia), Suara-Suara, Suara-Suara Indah.” (Itu semua ada,
karena Allah Ada).
Sesungguhnya sebagian kaum Zindiq telah bertanya pada Imam Aba
Chanifah, tentang ‘Wujud
Al-Bari’ (sang Pencipta) Taala.
Dia menjawab mereka, “Berilah saya kesempatan! Sungguh saya
sedang berpikir mengenai perkara yang telah diberitakan pada saya. Mereka
menjelaskan pada saya bahwa ‘sungguh sebuah perahu bermuatan penuh, di lautan.
Perahu yang memuat bermacam-macam dagangan itu, tidak ada nahkoda yang
menguasai dan mengendalikan. Kondisi perahu tersebut berbolak-balik, berjalan
sendiri; membelah hingga menembus ombak-ombak besar. Perahu berlayar mengikuti
kehendaknya sendiri, tanpa ada yang mengendalikan.”
Mereka berkata, “Ini sesuatu yang belum pernah diucapkan oleh
orang berakal sehat.”
Beliau berkata, “Kasihan kalian! Segala yang wujud ini, dan yang
berada di dalamnya. Baik yang berada di alam atas; maupun bawah. Bermacam-macam
sesuatu yang berada di dalamnya, yang sifatnya berbeda-beda. Siapakah yang
mengatur semua itu?.”
Sontak kaum Zindiq tersebut terperangah, lalu kembali pada Kebenaran, dan menyatakan Islam di hadapannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar