Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2012/02/12

Durhaka pada yang Maha Berjasa


Benda hina yang dimaksud adalah Nuthfah atau Sperma yang digarap selama enam bulan atau lebih, oleh Allah yang Maha Alim. Hingga menjadi janin dan lahir sebagai bayi. 
Nabi Isa AS berada di dalam rahim selama 8 bulan. Umunya manusia di dalam rahim selama 9 bulan 10 hari. Bayi Imam Syafi’i di dalam rahim selama 3 tahun. Bayi Haram di dalam rahim selama 4 tahun.
Mestinya orang yang telah dilahirkan dalam keadaan cacat apalagi sempurna, bersyukur pada Allah yang telah mencipta dengan Ilmu dan KekuasaanNya, karena hidup adalah Anugrah dari yang Maha Murah. Meskipun dia hidup cacat atau melarat, pada dasarnya Anugrah Allah untuk dia tetap Maha Banyak. Apalagi bagi mereka yang normal dan hidup dalam kecukupan.
Tidak berlebihan jika dikatakan, “Allah pasti terkejut dan murka pada orang yang mengatakan ‘Allah takkan mampu menghidupkan lagi pada MakhluqNya yang telah menjadi tanah’.” 
Idza (إِذَا) yang berada di dalam Firman: أَوَلَمْ يَرَ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ, yang artinya: masyak manusia itu tidak mengerti bahwa sungguh Kami telah mencipta dia dari Nuthfah, namun tahu-tahu dia menjadi pembantah yang nyata? Berguna menyatakan terkejut oleh kejadian yang diluar dugaan. Hanya karena Allah Maha Murah maka ketika marah justru menaburkan Rahmah dan Ilmu Hikmah.
Surat Yasin Ayat 77 hingga akhir, adalah jawaban Maha Indah dari yang Maha Murah untuk para HambaNya yang tak percaya pada KekuasaanNya yang telah terbukti berkali-kali di alam yang nyata. Agar mempermudahkan memahami Ayat-Ayat itu maka akan lebih tepat jika diklik: Asal Manusia. atau: Allah Maha Segalanya.

Penulis menyampaikan pesan: “Kita dan semuanya ada ini ada, karena Kemurahan yang Maha Murah yang harus selalu kita sembah. Detik demi detik kita ini tenggelam di dalam Nikmat dan RahmatNya yang banyaknya tak mungkin bisa kita hitung. Jika ada yang bilang ‘Allah takkan mampu menghidupkan lagi pada tulang belulang’ Allah pasti murka, berdasarkan:

أَوَلَا يَذْكُرُ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْئًا فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَالشَّيَاطِينَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا ثُمَّ لَنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيعَةٍ أَيُّهُمْ أَشَدُّ عَلَى الرَّحْمَنِ عِتِيًّا ثُمَّ لَنَحْنُ أَعْلَمُ بِالَّذِينَ هُمْ أَوْلَى بِهَا صِلِيًّا وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا  ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا [مريم/67-72].

Artinya:
Masyak manusia tidak ingat bahwa sungguh Kami telah mencipta dia sebelum itu. Dan saat itu dia bukan sesuatu (yang berarti) ?. 
Demi Tuhanmu niscaya sungguh Kami akan mengumpulkan pada mereka dan syaitan-syaitan, di sekeliling Jahanam, dalam keadaan bersimpuh. 
Lalu niscaya Kami akan mengambil sungguh dari tiap-tiap golongan, mana mereka yang Lebih Menentang pada Rohman. 
Lalu niscaya Kami akan lebih tahu orang-orang yang lebih berhak memasukinya. 
Tak seorangpun dari kalian kecuali pasti mendatanginya, itu telah menjadi Ketetapan yang Diputuskan atas Tuhanmu. 
Lalu Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan akan membiarkan orang-orang Aniaya bersimpuh di dalamnya.  


Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar