Pernahkah saudara tenggelam dalam Keindahan Firman
Tuhan? Jika merenungi Firman Allah, tentu kita tenggelam dalam Keindahan FirmanNya. Nabi SAW dan para shahabat syok berat, ketika dilanda kekalahan
besar yang menyedihkan di dalam Perang Uhud. Mereka terhibur ketika Allah
berfirman panjang lebar melalui Nabi SAW. Dalam Firman, akhir terdapat kalimat
mengejutkan membuat terperangah. Bahkan membuat mereka tenggelam dalam
Keindahan FirmanNya:
لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ
يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ وَلِلَّهِ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ يَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ
يَشَاءُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ [آل عمران/128، 129].
Artinya:
Sedikitpun kau (Muhammad) tak memiliki hak
dalam segala urusan. (Dalam urusan Allah) memberi tobat atas mereka, atau (Allah)
menyiksa mereka. Sungguh mereka lalim. Apa yang di beberapa langit dan yang di
bumi, milik Allah. Dia mengampuni orang yang Dia kehendaki dan menyiksa orang
yang Dia kehendaki. Allah Maha pengampun Maha penyayang. [1]
Kesimpulan:
Diwaktu stres atau syok, adalah waktu paling tepat untuk
menyadari bahwa kita sebagai hamba ‘hanya diberi wenang menikmati dan mensukuri
yang ada’. Sedangkan yang tidak bisa kita raih, adalah ‘Wewenang Allah’. Hadits
yang sepadan maknanya dengan pengertian ini adalah: صحيح مسلم - (ج 12 / ص 455)
4674 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
بَهْرَامَ الدَّارِمِيُّ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ
الدِّمَشْقِيَّ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ
يَزِيدَ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا رَوَى عَنْ اللَّهِ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي
وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ
ضَالٌّ إِلَّا مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُمْ يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ
جَائِعٌ إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ يَا عِبَادِي
كُلُّكُمْ عَارٍ إِلَّا مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ يَا عِبَادِي
إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ
جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ
تَبْلُغُوا ضَرِّي فَتَضُرُّونِي وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُونِي يَا
عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا
عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي
شَيْئًا يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ
وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ
مُلْكِي شَيْئًا يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ
وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ
إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ
الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ
أُحْصِيهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا
فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا
نَفْسَهُ قَالَ سَعِيدٌ كَانَ أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيُّ إِذَا حَدَّثَ
بِهَذَا الْحَدِيثِ جَثَا عَلَى رُكْبَتَيْهِ.
Arti (selain isnad)nya:
(Ajaran) nabi SAW dari Allah Tabaraka
wa Taala, “Ya Hamba-HambaKu! Sungguh Aku telah mengharamkan diri ‘menganiaya!’ Aku juga telah mengharamkan ‘penganiayaan antar kalian!’ Maka
jangan saling menganiaya! Ya Hamba-HambaKu! Kalian semua sesat kecuali yang
telah Kuberi Petunjuk, maka mintalah Petunjuk padaKu! Kalian akan Kuberi
petunjuk. Ya Hamba-HambaKu! Kalian semua kelaparan kecuali yang telah Kuberi
makan, maka mintalah Makan padaKu, kalian akan Kuberi makan. Ya Hamba-HambaKu! Kalian
semua telanjang kecuali yang telah Kuberi busana, maka mintalah Busana padaKu,
kalian akan Kuberi busana. Ya Hamba-HambaKu! Kalian melakukan kesalahan di
waktu malam dan siang; sedangkan Aku akan mengampuni semua dosa, maka mintalah
Ampun padaKu! Kalian akan Kuampuni. Ya Hamba-HambaKu! Sungguh kalian takkan
mampu (membuat) madharrat untuk memadharratkan Aku, dan takkan
mampu (membuat) manfaat, untuk memberi Manfaat padaKu. Ya Hamba-HambaKu! Sungguh
kalau awal kalian, akhir kalian, bangsa manusia kalian, bangsa jin kalian,
telah melakukan ketakwaan lebih taqwanya hati lelaki dari kalian, maka
demikian itu tidak menambahi KerajaanKu sedikitpun. Ya Hamba-HambaKu! Sungguh
kalau awal kalian, akhir kalian, bangsa manusia kalian, bangsa jin kalian, telah
melakukan kedurhakaan lebih durhakanya hati seorang lelaki kalian, maka
demikian itu tak mengurangi KerajaanKu sedikitpun. Ya Hamba-HambaKu! Sungguh
kalau awal kalian, akhir kalian, bangsa manusia kalian, bangsa jin kalian;
berdiri di suatu tanah lapang, untuk memohon padKu, lalu Kukabulkan permohonan
mereka, maka demikian itu tak mengurangi sedikitpun dari yang di sisiKu, kecuali
hanya seperti ketika jarum mengurangi (air)
laut yang dicelup. Ya Hamba-HambaKu! Sesungguhnya yang kalian alami adalah
hasil dari amalan kalian sendiri yang Kuperhitungkan untuk kalian. Selanjutnya
amalan kalian itu Kubalaskan secara nyata pada kalian. Maka barang siapa
menjumpai kebaikan hendaklah memuji Allah, barang siapa menjumpai selain itu,
maka jangan mencaci sungguh, kecuali pada dirinya.”
Said berkata,
“Dulu jika menceritakan ini Hadits, maka Abu Idris Al-Khaulani (أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيُّ) bersimpuh
atas dua lututnya.”
Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia
[1] Ada
beberapa wa
(وَ) yang tidak diartikan karena sebagai koma (athaf) atau
pernyataan telah mulai pembahasan baru (namnya ibtidaiyah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar