Ketika masih di Makkah, melalui Rasulullah SAW Allah melarang orang-orang Iman
'mencaci berhala-berhala' yang disembah oleh kaum Kafir. Karena para
penyembahnya pasti akan membalas mencaci Allah dengan marah, dan tanpa dasar
ilmu. Allah juga menjelaskan bahwa 'tiap umat pasti meyakini faham dan amalan' mereka
masing-masing, karena Allah menghias-hiaskan faham dan amalan semua itu pada
mereka semua. Dan mereka semua pasti kembali pada Tuhan mereka, untuk diberi
tahu mengenai yang telah mereka amalkan. Larangan itu tertulis di dalam
Al-Qur’an:
وَلَا
تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا
بِغَيْرِ عِلْمٍ كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَى
رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
[الأنعام/108].
Artinya:
Dan kalian jangan
mencaci, yang mereka sembah selain Allah ! Karena mereka akan mencaci Allah,
dengan sengit dengan tanpa ilmu. Demikian itulah Kami telah menghias-hiaskan
amalan pada tiap-tiap umat. Lalu tempat kembali mereka pada Tuhan mereka. Maka
Dia akan menceritakan yang telah mereka amalkan, pada mereka (semuanya). [Qs Al-An’am 108]. (Mansukh bi Ayatissaif)
Akhir-akhir
ini banyak kaum Nashrani mencaci-maki Nabi Muhammad SAW; kaum Muslimiin
mencaci-maki Yesus AS. Sebetulnya Nabi Muhammad sangat tidak setuju dengan
perbuatan seperti ini, karena merujuk Firman Allah di atas. Yesus dulu pernah
kagum pada Nabi Muhammad SAW yang akan muncul setelahnya, maka beliau berdoa
agar Allah menjadikan beliau sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Allah mengabulkan
doanya dengan cara 'beliau diangkat' ke langit kedua. Jika telah hampir kiamat,
beliau akan diturunkan lagi ke bumi, untuk menjadi umat Nabi Muhammad SAW.
Bahkan beliau nantinya akan menjadi 'Imam Mahdi' atau pendamping Imam Mahdi.
Sementara orang-orang yang mencaci Nabi Muhammad SAW, akan menyesal, di hari kiamat
nanti.
Allah
menguntai Fiman Maha Indah, mengenai penyesalan kaum yang menetang Nabi
Muhammad SAW, di hari kiamat nanti:
Lalu apa yang akan mereka perbuat
Jika Kami telah mendatangakan Saksi dari tiap-tiap umat
Dan Kami juga mendatangkan Anta
Sebagai saki untuk mereka ini semua
Di hari itu kaum yang telah kufur dan menentang pada
Ini Rasula
Berkeinginan jika mereka
Diratakan dengan tanah
Perlu
diketahui bahwa, ketika Ibnu Masud membacakan Surat Annisa hingga Ayat yang diartikan di atas ini, nabi SAW di depannya berlinang air matanya, hingga Ibnu
Masud terkejut. Tentunya karena nabi terlalu tersanjung di dalam Ayat itu.
Al-Baghawi menjelaskan mengenai, "Keinginan mereka diratakan dengan tanah,
di hari kiamat nanti.":
Qatadah (murid
Anas bin Malik RA) dan Abu Ubaidah, berkata, “(Mereka nantinya akan ingin) kalau bumi nantinya dibelah, lalu mereka masuk di dalamnya, untuk
kembali menjadi tanah lagi. Lalu tanah ditimbunkan atas mereka hingga rata.”[2]
[1] Rujukan tulisan itu di: فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَعَصَوُا الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّى بِهِمُ الْأَرْضُ وَلَا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا [النساء/41، 42].
قال قتادة وأبو عبيدة: يعني لو تخرقت الأرض فساخوا فيها وعادوا إليها ثم تسوى بهم، أي: عليهم الأرض
Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi
Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar