(Bagian ke-79 dari seri tulisan Khalid bin Walid)
Ada yang bilang, “Khalid gila” Tapi yang indah dan tepat komentar, “Subhanallah.”
Di pertengahan lautan pasukan lawan itu Khalid memberanikan diri menggerakkan 12 orang, menghantam dan menangkap Bathriq Luqa. Para sahabat Rasulillah SAW bergerak cepat, mengelilingi dan melindungi Khalid yang telah menawan seorang raja. Merekalah pasukan berani mati.”
Abdur Rohman bin Abi Bakr bergeser ke kanan Khalid; Rafi’ bin Umairah di kirinya; pelayan Khalid di belakangnya; yang lainnya mengelilinginya. Pada pelayannya bernama Hamam (همام), Khalid menyerahkan Bathriq Luqa sambil berkata, “Ikat dan letakkan di sisimu! Dan jagalah jangan pergi. Berbahagialah! Allah akan menolongmu.”
Suasana tegang mencekam bagi kaum Nashrani maupun kaumnya Khalid. Dengan suara serak, Raja Jabalah perintah agar orang-orang Arab Nashrani bergeser mendekat. Saat itu Jabalah yang agung bagi mereka, mengenakan kalung berbandul Salib emas, berbusana sutra Dibaj berkancing emas. Busana luarnya dirancang sebagai pelindung tubuh yang indah dan kokoh. Penuh taburan emas yang gemerlapan. Pelindung lehernya adalah anyaman emas yang dikaitkan pada helm emas. Di atas kepalanya bertengger Salib dari Jauhari yang dinaungkan oleh seorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar