Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2015/08/25

Al-Baqarah 284 – 286







{لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (284) آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286) } [البقرة: 284 - 286].



Artinya:
Yang di beberapa langit dan yang di bumi, milik Allah. Jika yang di dalam diri kalian, kalian tampakkan atau kalian samarkan, Allah menghitung padanya. Dia mengampuni pada orang yang Dia kehendaki, dan mengadzab orang yang Dia kehendaki. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. [284].

Mengenai Ayat ini, Ibnu Katsir menjelaskan, “Allah Taala mengkhabarkan:
1.     ‘Sungguh Kerajaan beberapa langit, bumi, dan yang di dalamnya, MilikNya’.
2.     ‘Sungguh Dia mengawasi yang berada di dalamnya. Bagi Dia, semua yang lahir, yang rahasia, dan yang tersembunyi, tidak samar. Meskipun kecil dan samar.
3.     Sungguh Dia akan menghisab amalan-amalan para HambaNya, dan rahasia yang mereka samarkan di dalam dada mereka. Sebagaimana FirmanNya ‘Katakan! Jika kalian menyamarkan yang di dada-dada kalian, atau menyembunyikan, Allah mengetahui. Dia mengetahui yang di beberapa langit dan yang di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu’. [Qs Ali Imran 29]. (Dia) tahu yang samar dan yang lebih rahasia. [Qs Thoha 7].
Ayat-Ayat penjelasan seperti itu banyak nyata. Pemberitaan Allah di sini sebagai tambahan ilmu. Yakni Allah akan menghisab semuanya. Oleh karena itu, ketika Ayat ini turun, membuat para sahabat RA Rasulillah SAW merasa keberatan, dan ketakutan. Takut jika Allah menghisab amalan besar dan kecil. Ini menunjukkan iman dan keyakinan mereka kuat.”
  
Imam Ahmad meriwayatkan dengan isnad, dari Abi Hurairah RA, “Ketika Firman Allah:
Yang di beberapa langit dan yang di bumi, milik Allah. Jika yang di dalam diri kalian, kalian tampakkan atau kalian samarkan, Allah menghitung padanya. Dia mengampuni pada orang yang Dia kehendaki, dan mengadzab orang yang Dia kehendaki. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu’.
Membuat para sahabat Rasulillah SAW keberatan. Mereka datang lalu duduk bersimpuh di hadapan Rasulullah, dan berkata ‘ya Rasulillah! Kami telah diwajibkan mengamalkan yang kami mampu, shalat, puasa, jihad, dan shodaqoh. Namun Ayat ini telah diturunkan atas tuan, kami takkan mampu menanggung’.
Rasulullah SAW bersabda ‘masyak kalian ingin berkata seperti dua kaum Ahli Kitab sebelum kalian:
Kami mendengar, namun menentang’.
Bahkan yang benar, katakan! Kami telah mendengar dan telah taat. AmpunanMu ya Tuhan kami, dan padaMu Tempat Kembali!’.
Ketika mereka telah mengucapkan kalimat tersebut  dengan lidah mereka, Allah menurunkan Firman:
Rasul telah beriman pada yang diturunkan padanya dari Tuhannya, demikian pula kaum Iman. Semua telah beriman pada Allah, para MalaikatNya, Kitab-KitabNya, dan Rasul-RasulNya. “Kami takkan membeda-bedakan antara seorang dari Rasul-RasulNya” Kata mereka, “Kami telah mendengar dan telah taat. AmpunanMu ya Tuhan kami, dan padaMu Tempat Kembali.”
Ketika mereka telah mengamalkan, Allah menyalin (memansukh) Ayat tersebut, dengan Firman:
Allah takkan memaksa jiwa, kecuai semampunya. Dia mendapat kebaikan yang diamalkan, dan mendapat dosa yang diamalkan. “Ya Tuhan kami, jangan Kau tindak, jika kami telah lupa atau keliru. Ya Tuhan kami, jangan Kau bebankan dosa atas kami! Sebagaimana Kau telah membebankan atas kaum sebelum kami. Ya Tuhan kami, jangan Kau bebani kami, pada yang kami tak memilik kemampuan! Ampuni kami! Maafkan kami! Dan sayangilah kami! Engkau Kekasih kami, maka tolonglah kami, mengalahkan kaum Kafir!.” [1]



Rasul telah beriman pada yang diturunkan padanya dari Tuhannya, demikian pula kaum Iman. Semua telah beriman pada Allah, para MalaikatNya, Kitab-KitabNya, dan Rasul-RasulNya. “Kami takkan membeda-bedakan antara seorang dari Rasul-RasulNya” Kata mereka, “Kami telah mendengar dan telah taat. AmpunanMu ya Tuhan kami, dan padaMu Tempat Kembali.” [285]

Allah takkan memaksa jiwa, kecuai semampunya. Dia mendapat kebaikan yang diamalkan, dan mendapat dosa yang diamalkan. “Ya Tuhan kami, jangan Kau tindak, jika kami telah lupa atau keliru. Ya Tuhan kami, jangan Kau bebankan dosa atas kami, sebagaimana Kau telah membebankan atas kaum sebelum kami. Ya Tuhan kami, jangan Kau bebani kami, pada yang kami tak memilik kemampuan! Ampuni kami! Maafkan kami! Dan sayangilah kami! Engkau Kekasih kami, maka tolonglah kami! Mengalahkan kaum Kafir!.” [286].


Bersambung

Ponpes Mulya Abadi Mulungan


يُخْبِرُ تَعَالَى أَنَّ لَهُ مُلْكَ السموات وَالْأَرْضِ وَمَا فِيهِنَّ وَمَا بَيْنَهُنَّ، وَأَنَّهُ الْمُطَّلِعُ عَلَى مَا فِيهِنَّ، لَا تَخْفَى عَلَيْهِ الظَّوَاهِرُ وَلَا السَّرَائِرُ وَالضَّمَائِرُ، وَإِنْ دَقَّتْ وَخَفِيَتْ، وَأَخْبَرَ أَنَّهُ سَيُحاسب عِبَادَهُ عَلَى مَا فَعَلُوهُ وَمَا أَخْفَوْهُ فِي صُدُورِهِمْ كَمَا قَالَ: {قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} [آلِ عِمْرَانَ: 29] ، وَقَالَ: {يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى} [طَهَ: 7] ، وَالْآيَاتُ فِي ذَلِكَ كَثِيرَةٌ جِدًّا، وَقَدْ أَخْبَرَ فِي هَذِهِ بِمَزِيدٍ عَلَى الْعِلْمِ، وَهُوَ: الْمُحَاسَبَةُ عَلَى ذَلِكَ، وَلِهَذَا لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ اشْتَدَّ ذَلِكَ عَلَى الصَّحَابَةِ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ، وَخَافُوا مِنْهَا، وَمِنْ مُحَاسَبَةِ اللَّهِ لَهُمْ عَلَى جَلِيلِ الْأَعْمَالِ وَحَقِيرِهَا، وَهَذَا مِنْ شِدَّةِ إِيمَانِهِمْ وَإِيقَانِهِمْ.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَفَّانُ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنِي أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ يَعْنِي الْعَلَاءَ -عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} اشْتَدَّ ذَلِكَ عَلَى أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثم جَثَوْا عَلَى الرُّكَبِ، وَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كُلِّفْنَا مِنَ الْأَعْمَالِ مَا نُطيق: الصَّلَاةُ وَالصِّيَامُ وَالْجِهَادُ وَالصَّدَقَةُ، وَقَدْ أُنْزِلَ عَلَيْكَ هَذِهِ الْآيَةُ وَلَا نُطِيقُهَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "أَتُرِيدُونَ أَنْ تَقُولُوا كَمَا قَالَ أَهْلُ الْكِتَابَيْنِ مِنْ قَبْلِكُمْ: سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا؟ بَلْ قُولُوا: سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا، غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ". فَلَمَّا أقَر بِهَا الْقَوْمُ وَذَلَّتْ بِهَا أَلْسِنَتُهُمْ، أَنْزَلَ اللَّهُ فِي أَثَرِهَا: {آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ} فَلَمَّا فَعَلُوا ذَلِكَ نَسَخَهَا اللَّهُ فَأَنْزَلَ: {لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا} إِلَى آخِرِهِ . -
 

2015/08/22

Jaga Lidah





Melalui Isnad, Muadz bin Jabal menyampaikan, “Saya pernah menemani Nabi SAW, dalam perjalanan jauh. Di pagi itu saya mendekati beliau yang berjalan. Saya berkata ‘ya Rasulallah, kabari saya mengenai amalan yang akan memasukkan saya ke Surga, dan menjauhkan saya dari Neraka’. Beliau bersabda ‘sungguh kau benar-benar telah menanyakan perkara besar. Namun sungguh akan menjadi mudah, bagi orang yang dipermudahkan oleh Allah:
1.     Menyembah Allah dengan tidak menyekutukan Dia pada sesuatu.
2.     Menegakkan shalat.
3.     Menunaikan zakat.
4.     Puasa pada bulan Ramadhan.
5.     Dan haji ke Baitullah’.
Lalu bersabda ‘maukah saya tunjukkan Pintu-Pintu Gerbang Kebaikan ?:
1.     Puasa Perisai.
2.     Shodaqoh memadamkan kesalahan seperti air memadamkan api.
3.     Sholat lelaki di tengah malam’.
Beliau membacakan Dalil ‘({ تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (16) فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (17)} [السجدة: 16، 17]) Tatajaafaa junuubuhum ‘anil madhooji’i yad’uuna Robbahum khoufan wathoma’an wamimmaa rozaqnaahum yunfiquun. Falaa ta’lamu nafsun maa ukhfiya lahum min qurroti a’yunin jazaa an bimaa kaanuu ya’maluun’. (Lambung-lambung mereka merenggang dari tempat-tempat tidur. Menyeru Tuhan mereka, dengan takut dan berharap. Dan menginfaqkan sebagian yang telah Kami rizqikan pada mereka. Maka jiwa tak ada yang tahu mengenai yang dirahasiakan untuk mereka, berupa hiburan beberapa mata. Sebagai balasan amalan yang telah mereka lakukan).
Lalu bersabda ‘maukan aku khabari tentang :
1.     Kepala Perkara.
2.     Tiang-Tiangnya.
3.     Dan Puncak Kelasanya? Jihad (Berjuang)’.
Lalu bersabda ‘maukah saya khabari tentang Pengendali itu semuanya ?.’
Saya menjawab ‘ya’.
Saya berkata ‘masyak? Kita akan ditindak karena berbicara?’.
Beliau bersabda ‘Ibumu kehilangan kau (kalimat celaan), hai Muadz. Bukankan manusia nantinya, akan dijerumuskan di Neraka atas wajah mereka, tiada lain kecuali Unduhan Buah Lidah mereka?’.”    [1]

Semoga makalah berikutnya lebih bermanfaat dan berpahala. (الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ). Aamiiiin.



3973 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عُمَرَ الْعَدَنِيُّ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النُّجُودِ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، قَالَ: كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ، فَأَصْبَحْتُ يَوْمًا قَرِيبًا مِنْهُ وَنَحْنُ نَسِيرُ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ، وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ، قَالَ: «لَقَدْ سَأَلْتَ عَظِيمًا، وَإِنَّهُ لَيَسِيرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ، تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصُومُ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ» ثُمَّ قَالَ: " أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ النَّارَ الْمَاءُ، وَصَلَاةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ، ثُمَّ قَرَأَ {تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ} [السجدة: 16] حَتَّى بَلَغَ {جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [السجدة: 17] " ثُمَّ قَالَ: «أَلَا أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الْأَمْرِ، وَعَمُودِهِ، وَذُرْوَةِ سَنَامِهِ؟ الْجِهَادُ» ثُمَّ قَالَ: «أَلَا أُخْبِرُكَ بِمِلَاكِ ذَلِكَ كُلِّهِ؟» قُلْتُ: بَلَى، فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ، فَقَالَ: «تَكُفُّ عَلَيْكَ هَذَا» قُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ؟ قَالَ: «ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يُكِبُّ النَّاسَ عَلَى وُجُوهِهِمْ فِي النَّارِ، إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ؟»
__________

[شرح محمد فؤاد عبد الباقي]
 [ش - (عظيما) أي أمر مستعظم الحصول عليه لصعوبته على النفوس إلا على من سهل الله عليه. (تعبد الله) خبر بمعنى الأمر. وهو مبتدأ محذوف على تقدير أن المصدرية. واستعمال الفعل موضع المصدر مجازا أي هو ذلك العمل ان تعبد الله (جنة) أي ستر من النار والمعاصي المؤدية إليها. (وصلاة الرجل) مبتدأ خذف خبره. أي هي مما لا يكتنخ كنهها. أي هي ما نزلت فيها الآية المذكورة. (برأس الأمر) أي هو للدين بمنزلة الرأس من الرجل. (وعموده) أي ما يعتمد عليه الدين وهو له بمنزلة العمود في البيت. (وذروة سنامه) السنام بالفتح ما ارتفع من ظهر الجمل. وذروته بالضم والكسر أعلاه. أي بما هو للدين بمنزلة ذروة السنام للجمل في العلو والارتفاع. وقد جاء بيان هذا بأن رأس الأمر الإسلام أي الإتيان بالشهادتين. وعموده الصلاة. وذروة سنامه الجهاد. (بملاك) أي بما به يملك الإنسان ذبلك كله. بحيث يسهل عليه جميع ماذكر. (تكف) أي تحبس وتحفظ. (ثكلتك) أي فقدتك. وهو دعاء عليه بالموت ظاهرا. والمقصود التعجب من الغفلة عن هذا الأمر. (يكب) من كبة إذا صرعه. (حصائد ألسنتهم) بمعنى محصوداتهم. على تشبيه ما يتكلم به الإنسان بالزرع المحصود بالمنجل. فكما أن المنجل يقطع من غير تمييز بين رطب ويابس وجيد ورديء كذلك لسان المكثار ف يالكلام بكل فن من الكرم من الكلام من غير تمييز بين ما يحسن ويقبح.]

[حكم الألباني]
صحيح.