SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

2013/11/30

Perang Badar Al-Kubra [4]



Kaum yang hampir berangkat menuju Badar, membicarakan perselisihan dengan keluarga besar Bakr bin Abdi Manah bin Kinanah bin Harits. Intinya mereka khawatir jika diserang dari belakang. 
Tokoh keluarga besar Kinanah bernama Suraqah bin Ju’syum Al-Mudliji kerasukan Iblis. Dengan lantang dia berkata, “Saya yang menjamin keselamatan kalian! Cepat berangkat!.”
Dari rombongan berjumlah 900 hingga 1.000 orang tersebut, yang berkuda 100 orang, yang berunta 700 orang. Jika yang berjalan telah capek, disuruh naik kendaraan, bergantian. [1]


Nabi SAW keluar dari Madinah pada tanggal 3 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Rombongan berjumlah tigaratus tigabelas orang. 
Ada yang berkata, “Tigaratus empatbelas orang.”
Ada yang berkata, “Tigaratus delapanbelas orang.”
Ada yang berkata, “Yang tujuhpuluh tuju kaum Muhajirin.”
Ada yang berkata, “Kaum Muhajirin delapanpuluh tiga orang. Yang lain, kaum Anshar.” [2]


In syaa Allah bersambung.


Ponpes Mulya Abadi Mulungan

[1] Kuda mereka yang bisa dibawa pulang hanya berjumlah 70 ekor. Lainnya dirampas oleh kaum Muslimiin penakluk mereka.

فَلَمَّا أَجْمَعُوا عَلَى الْمَسِيرِ ذَكَرُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ بَكْرِ بْنِ عَبْدِ مَنَاةَ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ الْحَارِثِ، فَخَافُوا أَنْ يُؤْتَوْا مِنْ خَلْفِهِمْ، فَجَاءَهُمْ إِبْلِيسُ فِي صُورَةِ سُرَاقَةَ بْنِ جُعْشَمٍ الْمُدْلِجِيِّ، وَكَانَ مِنْ أَشْرَافِ كِنَانَةَ، وَقَالَ: أَنَا جَارٌ لَكُمْ فَاخْرُجُوا سِرَاعًا وَكَانُوا تِسْعَمِائَةٍ وَخَمْسِينَ رَجُلًا، وَقِيلَ: كَانُوا أَلْفَ رَجُلٍ، وَكَانَتْ خَيْلُهُمْ مِائَةَ فَرَسٍ، فَنَجَا مِنْهَا سَبْعُونَ فَرَسًا وَغَنِمَ الْمُسْلِمُونَ ثَلَاثِينَ فَرَسًا، وَكَانَ مَعَ الْمُشْرِكِينَ سَبْعُمِائَةِ بَعِيرٍ وَكَانَ مَسِيرُ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - لِثَلَاثِ لَيَالٍ خَلَوْنَ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فِي ثَلَاثِمِائَةٍ وَثَلَاثَةَ عَشَرَ رَجُلًا، وَقِيلَ: أَرْبَعَةَ عَشَرَ، وَقِيلَ: بِضْعَةَ عَشَرَ رَجُلًا، وَقِيلَ: ثَمَانِيَةَ عَشَرَ، وَقِيلَ: كَانُوا سَبْعَةً وَسَبْعِينَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ، وَقِيلَ: ثَلَاثَةٌ وَثَمَانُونَ وَالْبَاقُونَ مِنَ الْأَنْصَارِ.


2013/11/29

Lukisan Indah





Di dalam Firman Allah terdapat Banyak Lukisan Indah, mengenai ‘Pengasih Allah’ yang luas ‘tiada batas’. Termasuk di antaranya Firman yang akhirnya diberi nama Surat Annazi’at. Di awalnya, Allah bersumpah, “Demi mereka yang mencabut dengan keras! Demi mereka yang mencabut dengan lembut! Demi mereka yang menyeberangi! Demi mereka yang mengurusi segala perkara!.”
Lalu menjelaskan isi sumpah, “Di hari gempa melanda! Diikuti oleh yang mengikuti! Di hari itu, beberapa hati ketakutan. Beberapa pandangannya sama hina.”
Lalu memfirmankan perkataan kaum kafir, “Masyak kita akan dikembalikan di dalam kejadian awal (hidup lagi)? Masyak jika kita telah menjadi tulang keropos?” Dengan sinis, mereka berkata, “Jika begitu berarti kembali yang merugikan?.”
Allah menjawab, “Sejatinya (Kebangkitan Kiamat) hanya hentakan sekali; tahu-tahu mereka di sahirah (padang mahsyar)!.”
Sepertinya Allah dendam pada Ucapan kaum Kafir yang lepas kontrol. Namun karena Maha Penyayang, Dia bertanya dengan indah, “Bukankan Cerita Musa telah datang pada kalian? Ketika itu dia diseru oleh Tuhannya, di Jurang Muqaddas; Thuwa:
“Pergilah pada Fir’aun! Sungguh dia durhaka! Lalu katakan ‘maukah kau menuju Kesucian (Islam) untuk kau? Saya akan menunjukkan pada Tuhan kau, agar kau merendah?’.
Lalu padanya, (Musa) menunjukkan Tanda (Mukjizat) yang lebih besar.” Namun Fir’aun mendustakan dan menentang. Lalu berpaling dengan bergegas. Untuk mengumpulkan (manusia) dan berseru ‘Saya Tuhan kalian yang lebih tinggi!’. Maka (Allah) menimpakan siksaan akhirat dan dunia padanya. Sungguh mengenai itu; merupakan ibrah (contoh, bagi orang yang merendah.
Dengan penuh kasih, Allah bertanya, “Masyak, kalian lebih dahsyat kejadiannya, atau langit yang telah Dia bangun? Dia telah meninggikan atapnya untuk disempurnakan! Telah menutupkan malamnya dan telah mengeluarkan terangnya! Dan bumi setelah itu, Dia bentangkan!:
1.      Dia keluarkan air dan pohon-pohonnya!
2.      Gunung-gunung, Dia tinggikan!
Sebagai fasilitas untuk kalian dan binatang ternak kalian.
Namun jika Kehancuran Lebih Besar, telah datang; di hari itu manusia ingat yang telah dikerjakan. Neraka Jahim ditampakkan untuk orang yang akan melihat.
Adapun orang yang durhaka, dan memilih kehidupan dunia; maka Jahannam lah tempatnya! Adapun orang yang takut Kedudukan Tuhannya, dan menahan nafsu dari kehinaan; maka surga tempatnya!
Mereka bertanya kau (Muhammad SAW) tentang kiamat, “Kapan terjadinya? Sampai di mana kau mampu menjelaskan itu?.”
(Allah menjawab), “Pada Tuhanmu, Tempat Sempurna (Ilmu) Kiamat. Sejatinya kau mengajar agar takut, pada orang yang khawatir akan adanya kiamat. Sungguh di hari mereka menyaksikan kiamat; mirip belum pernah hidup, kecuali sesore atau sepaginya.” [1]




[1] Rujukan: {بسم الله الرحمن الرحيم
وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا (1) وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا (2) وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا (3) فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا (4) فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا (5) يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ (6) تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ (7) قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ (8) أَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ (9) يَقُولُونَ أَإِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِي الْحَافِرَةِ (10) أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا نَخِرَةً (11) قَالُوا تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ (12) فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ (13) فَإِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِ (14) هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ مُوسَى (15) إِذْ نَادَاهُ رَبُّهُ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى (16) اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى (17) فَقُلْ هَلْ لَكَ إِلَى أَنْ تَزَكَّى (18) وَأَهْدِيَكَ إِلَى رَبِّكَ فَتَخْشَى (19) فَأَرَاهُ الْآيَةَ الْكُبْرَى (20) فَكَذَّبَ وَعَصَى (21) ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى (22) فَحَشَرَ فَنَادَى (23) فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى (24) فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَى (25) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِمَنْ يَخْشَى (26) أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا (27) رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا (28) وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا (29) وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا (30) أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا (31) وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا (32) مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ (33) فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى (34) يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ مَا سَعَى (35) وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَنْ يَرَى (36) فَأَمَّا مَنْ طَغَى (37) وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (38) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى (39) وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى (40) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى (41) يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا (42) فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا (43) إِلَى رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا (44) إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَخْشَاهَا (45) كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا (46)]

Bedah Bukhari



بَابُ الدُّعَاءِ لِلْمُشْرِكِينَ بِالهُدَى لِيَتَأَلَّفَهُمْ
2937 - حَدَّثَنَا أَبُو اليَمَانِ، أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ، أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ، قَالَ: قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَدِمَ طُفَيْلُ بْنُ عَمْرٍو الدَّوْسِيُّ وَأَصْحَابُهُ، عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ دَوْسًا عَصَتْ وَأَبَتْ، فَادْعُ اللَّهَ عَلَيْهَا، فَقِيلَ: هَلَكَتْ دَوْسٌ، قَالَ: «اللَّهُمَّ اهْدِ دَوْسًا وَأْتِ بِهِمْ».


Arti (selain isnad)nya:
Abu Hurairah RA berkata, “Thufail bin Amer Addausi dan para sahabatnya datang pada Rasulillah SAW, untuk berkata, “Ya Rasulallah! Sungguh kaum Daus telah menentang dan menolak (ajaran Islam)! Maka berdoalah pada Allah atas mereka!.
Maka ada yang berkata ‘Kaum Daus akan rusak!’.
Nabi SAW berdoa ‘ya Allah! Bimbinglah kaum Daus! Dan datangkan (kemari)!’.”


Thufail bin Amer, sahabat nabi SAW yang sering disebut, “Dzunnuur (Pemilik Sinar).” Karena ketika datang, diutus oleh nabi SAW, agar berdakwah pada kaumnya. Dia berkata ‘pastikan saya memiliki tanda yang meyakinkan!’.
Nabi SAW berdoa, “Ya Allah berilah nur untuk dia!.”
Sontak muncul sinar dari antara dua matanya. Dia berdoa, “Ya Tuhanku! Saya khawatir mereka mengatakan ‘ini siksaan’.” 
Sontak sinar berpindah pada ujung cambuknya. Jika malam gelap; ujung cambuknya bersinar.

Hisyam bin Al-Kalbi menjelaskan ini, di dalam kisah panjang, “Dia mengajak Islam pada kaumnya. Namun yang mau menerima Islam, hanya ayahnya. Ibunya belum mau. Abu Hurairah RA juga mau masuk Islam.”
Saya (Ibnu Hajar) berkata, “(Kisah) ini menunjukkan bahwa Thufail masuk Islam, mendahului (kaumnya).”

Ibnu Abi Hatim meyakini, “(Saat Perang Khaibar), dia bersama Abu Hurairah, datang ke Khaibar.”
Sungguh sepertinya, itu kedatangan dia (pada Nabi SAW) yang kedua kali.

Ibnu Kalbi menjelaskan kisah ‘Kaum Daus Datang pada Nabi’ SAW;

“Dulu Habib bin Amer bin Hatsmah Addausi yang umurnya mencapai 300 tahun, Hakim bagi kaum Daus. Meneruskan tugas ayahnya sebelum itu. Ucapan Habib yang diabadikan ‘sungguh saya yakin bahwa semua makhluq pasti dibuat oleh Khaliq. Hanya saya tidak tahu siapakah Dia’.

Ketika mendengar berita ‘ada orang yang menjadi Nabi SAW’; Habib bin Amer segera datang bersama 75 pria dari kaumnya. Mereka masuk Islam.”


Ibnu Ishaq menjelaskan, “Sungguh nabi SAW telah mengutus agar Thufail bin Amer membakar berhala bernama Dzul-Kafin, milik keluarga besar Amer bin Hatsmah. Dia melaksanakan perintah Rasulillah SAW. “

Dari Ibnu Syihab, Musa bin Uqbah menjelaskan, “Sungguh Thufail bin Amer gugur bersama Syuhada dalam Perang Ajnadin, di zaman kekhalifahan Abu Bakr Asshiddiq RA.”
Abul-Aswad juga menjelaskan dari Urwah, seperti itu.
Ibnu Saed meyakini, “Beliau wafat pada Perang Yamamah.”
Ada yang bilang, “Beliau wafat di dalam Perang Yarmuk.” [1]


Ponpes Mulya Abadi Mulungan


[1] Rujukan: فتح الباري لابن حجر (8/ 101)
بِفَتْحِ الْمُهْمَلَةِ وَسُكُونِ الْوَاوِ بَعْدَهَا مُهْمَلَةٌ تَقَدَّمَ نَسَبُهُمْ فِي غَزْوَةِ ذِي الْخَلَصَةِ وَالطُّفَيْلُ بْنُ عَمْرو أَي بن طَرِيفِ بْنِ الْعَاصِ بْنِ ثَعْلَبَةَ بْنِ سُلَيْمِ بْنِ فَهْمِ بْنِ غَنْمِ بْنِ دَوْسٍ كَانَ يُقَالُ لَهُ ذُو النُّورِ آخِرُهُ رَاءٌ لِأَنَّهُ لَمَّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَسْلَمَ بَعَثَهُ إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ اجْعَلْ لِي آيَةً فَقَالَ اللَّهُمَّ نَوِّرْ لَهُ فَسَطَعَ نُورٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ فَقَالَ يَا رَبِّ أَخَافُ أَنْ يَقُولُوا إِنَّهُ مُثْلَةٌ فَتَحَوَّلَ إِلَى طَرَفِ سَوْطِهِ وَكَانَ يُضِيءُ فِي اللَّيْلَةِ الْمُظْلِمَةِ ذَكَرَهُ هِشَامُ بْنُ الْكَلْبِيِّ فِي قِصَّةٍ طَوِيلَةٍ وَفِيهَا أَنَّهُ دَعَا قَوْمَهُ إِلَى الْإِسْلَامِ فَأَسْلَمَ أَبُوهُ وَلَمْ تُسْلِمْ أُمُّهُ وَأَجَابَهُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَحْدَهُ قُلْتُ وَهَذَا يَدُلُّ عَلَى تَقَدُّمِ إِسْلَامِهِ وَقد جزم بن أَبِي حَاتِمٍ بِأَنَّهُ قَدِمَ مَعَ أَبِي هُرَيْرَةَ بِخَيْبَر وَكَأَنَّهَا قَدمته الثَّانِيَة
[4392] قَوْله عَن بن ذَكْوَانَ هُوَ عَبْدُ اللَّهِ أَبُو الزِّنَادِ قَوْلُهُ اللَّهُمَّ اهْدِ دَوْسًا وَائْتِ بِهِمْ وَقَعَ مِصْدَاقُ ذَلِك فَذكر بن الْكَلْبِيِّ أَنَّ حَبِيبَ بْنَ عَمْرِو بْنِ حَثْمَةَ الدَّوْسِيَّ كَانَ حَاكِمًا عَلَى دَوْسٍ وَكَذَا كَانَ أَبُوهُ مِنْ قَبْلِهِ وَعَمَّرَ ثَلَاثَمِائَةِ سَنَةٍ وَكَانَ حَبِيبٌ يَقُولُ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَنَّ لِلْخَلْقِ خَالِقًا لَكِنِّي لَا أَدْرِي مَنْ هُوَ فَلَمَّا سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَيْهِ وَمَعَهُ خَمْسَةٌ وَسَبْعُونَ رَجُلًا مِنْ قَوْمِهِ فَأَسْلَمَ وَأَسْلمُوا وَذكر بن إِسْحَاقَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَ الطُّفَيْلَ بْنَ عَمْرٍو لِيُحْرِقَ صَنَمَ عَمْرِو بْنِ حَثْمَةَ الَّذِي كَانَ يُقَالُ لَهُ ذُو الْكَفِينِ بِفَتْحِ الْكَافِ وَكَسْرِ الْفَاءِ فَأَحْرَقَهُ وَذَكَرَ مُوسَى بن عقبَة عَن بن شِهَابٍ أَنَّ الطُّفَيْلَ بْنَ عَمْرٍو اسْتُشْهِدَ بَأَجْنَادِينَ فِي خِلَافَةِ أَبِي بَكْرٍ وَكَذَا قَالَ أَبُو الْأسود عَن عُرْوَة وَجزم بن سَعْدٍ بِأَنَّهُ اسْتُشْهِدَ بِالْيَمَامَةِ وَقِيلَ بِالْيَرْمُوكِ